"Kenapa udah siap? Bukannya kelas mu libur semua di pakai demo?" Sindir Faishal di meja makan tepat pukul setengah tujuh pagi.
Deandra menunduk dan berusaha memakan nasi di piring, "aku mau kelas kok, beneran deh."
"Nggak usah, di luar nanti bakal kacau. Aku juga nggak tau kamu ke kampus atau ikut demo nanti, atau malah kabur ke Magelang lagi?"
"Nggak Mas, serius aku mau ke kampus."
Faishal menatap Deandra masih tak percaya namun tak ayal ia juga yang mengantarkan Deandra ke kampus. Dia tidak tahu saja backpack itu berisi kamera serta almamater telur asin kebanggaannya. Dan pakaian serba hitam yang gadis itu kenakan, apa Faishal terlalu bodoh untuk di bodohi?
"Nanti kalau udah selesai bilang ya, tak jemput lagi. Awas kalau ngilang, awas juga kalau sampai turun ke jalan. Tempatmu bukan di sana," Faishal kembali terdiam menatap Deandra yang sedang mendengarkannya, "kamu masih ikut BEM?" Tanyanya memastikan.
Deandra mengangguk,
"GPS mu jangan sampai mati. Kalau sampai kamu keluar dari lingkungan kampus, aku seret kamu pulang Ren. Kamu harus ingat, semenjak kamu kuliah dan ikut organisasi itu asma mu juga sering kambuh lagi. Kamu nggak tau gimana rasanya khawatir ya? Kamu nggak kasihan sama Mas mu ini? Sama kakung Uti sama bulik paklik? Mikir dikit Ren, kami larang kamu ini itu semuanya demi kebaikan kamu."
Semua kalimat panjang Faishal terus menari-nari di telinga Deandra. Bahkan saat dia sengaja meninggalkan ponsel nya di kantin dan mengganti ponsel nya dengan ponsel lain yang ia miliki. Sampai di titik kumpul masa, yah di sana Deandra sekarang,
"Ingat ya Ra, di belakang mu ada Gilbas sama Wisang. Mereka berdua bakal back up kamu selama di kerumunan nanti, jaga diri. Posisi pemegang kamera sering kali jadi incaran aparat." Pesan sang Presbem yang ia dengar lagi saat ia menyetel kamera nya.
Aksi mulai berlangsung, para partisipan mulai menyuarakan aspirasi nya. Tuntutan yang di bawakan mulai di bacakan secara lugas oleh ketua dewan aliansi BEM se Solo Raya dengan lantang di sebuah pengeras suara. Di ikuti oleh para partisipan lain yang meramaikan aksi tuntutan ini. Bahwa mereka menolak pengesahan RUU yang hanya menguntungkan orang yang berkepentingan, bahwa RUU hanya merugikan rakyat kecil serta tuntutan lain. Deandra yang semula ada di pinggir berpindah posisi menjadi lebih dekat dengan kerumunan. Mengambil dokumentasi para demonstran. Tubuhnya yang tinggi memudahkan dirinya untuk mengambil spot spot yang ia butuhkan. Namun setelah beberapa menit berselang tepat saat matahari sedang berada di atas kepala beberapa kericuhan mulai terlihat di beberapa titik tanpa sepengetahuan Deandra yang tak pernah ikut aksi seperti ini. Sampai semua demonstran desak desakan dan saling dorong, adapula yang mulai kocar-kacir.
Pikiran Deandra blank seketika dan ia hanya bisa berpindah posisi entah kemana. Namun ia salah pindah posisi nya malah membawa tubuhnya ke arah keramaian dan kerusuhan yang terjadi. Para aparat yang sedang di lempari dengan batu serta suara teriakan memekikkan telinga. Dia menoleh ke arah belakang dan teringat dua manusia yang katanya akan menjaganya tadi. Tapi nihil, tak ada satupun yang ia kenali walaupun ada beberapa almamater yang sama dengannya. Semua sibuk menyelamatkan dirinya sendiri, nyawa orang lain belakangan.
Saat itu juga ia merasakan ada seseorang bahkan dua orang menyeret tubuhnya. Ia melihat dengan kacamatanya sendiri, dua orang pria dengan pakaian hitam menakutkan serta wajahnya di tutupi masker. Salah satu dari mereka berusaha menarik kamera yang ia kalungkan di leher. Ia terus meronta dan berusaha keluar dari situasi ini namun lagi-lagi kondisi nya di buat sangat sulit karena gas air mata mulai di semprotkan ke arah demonstran. Napasnya terengah-engah sesak saat gas tadi terhirup oleh hidung nya. Dan ia juga masih di sibukkan dengan dua orang yang masih menyeretnya ini. Ia yakin mereka bukan temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gambuh
Romance"Lalu apa, jangan buat aku benci diriku sendiri karena kamu pergi dari ku Ra." "Aku cuma ngerasa kalau aku nggak guna kali ini. Kamu curhat sama aku tapi aku sendiri nggak tau harus kasih saran apa ke kamu. Karena kalaupun aku kasih saran ke kamu...