Wolu

190 20 0
                                    

Sebenarnya Biologi adalah satu satunya mata pelajaran yang aku sukai di rumpun Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam saat SMA. Karena mapel biologi tak perlu susah susah menghitung di dalamnya. Walaupun ada beberapa bab yang memerlukan kemampuan menghitung dan nalar seperti di bab persilangan untuk menghitung resesif tetapi tak sesulit mengiring limit fungsi trigonometri. Pernah sekali aku hampir pingsan waktu mata pelajaran matematika peminatan karena bingung tak bisa menghitung dan guru pengampu sangat galak waktu itu. Alhasil aku yang tak sarapan dan Dipta yang tamvan nan pemberani itu meminta ijin untuk membawa ku ke UKS. Walaupun itu sebenarnya juga dalih Dipta untuk bolos dari pelajaran matematika dan menemani ku di UKS --- sambil delivery makanan.

Maka dari itu aku yang kemarin tak mau kuliah akhirnya memutuskan masuk Biologi karena aku suka, sesimpel itu aku memilih jurusan tak seperti teman-teman ku. Walaupun sebelum itu ayah dan bunda serta Abang Abang ku menawari masuk dokterrr, tapi mohon maaf otak ku tidak mau di ajak ke sana. Kakung dan Paklik menyarankan agar masuk ke Sastra Jawa, aku tertarik tetapi mengingat aku buta aksara Jawa aku urungkan. Kan tidak lucu jika ada materi aksara Jawa aku hanya melongo tidak paham alias mengulang dari nol.

Biologi jadi pilihan terakhir. Tetapi lagi, aku agak menyesal karena tak memikirkan lebih matang lagi masuk jurusan ini. Karena,

Abangggg, cariin aku cacing dong😭
Aku takutt tapi di suruh cari cacing, sm lintah jg yo minggu depan 😭👊

Bang Faishal
Nomor yang anda tuju sedang sibuk, silahkan coba hubungi beberapa bulan lagi.

Avertebrata, atau hewan tanpa tulang belakang yang biasanya berjalan dengan cara melata dan hidup di tempat yang lembab. Aku adalah salah satu manusia yang takut dengan hewan hewan tanpa tulang belakang seperti cacing---- karena dia lembek tak beraturan dan panjang panjang berwarna pink, lintah----- karena lembek juga dan melekat susah lepas jika di kulit yang jelas juga dia menghisap darah walau tak berbahaya. Selain itu aku juga jijik serta takit dengan ulat Hongkong --- atau segala ulat ulat yang mengeliat pakan burung, ulat sagu pokoknya yang teksturnya ginuk-ginuk, semuanya aku tak suka karena aku geli!

Tapi sayangnya aku juga sudah terlanjur nyemplung di sini jadi sudah kepalang basah tinggal berenang saja ke tepian.

Plissss Abang lah aku takut 😭🙏 cariin ya,

Bang Faishal
Aku g pernah ngakon Kowe mlebu biologi, salahmu dewe
[nyuruh kamu masuk Biologi, salah mu sendiri]

Tak kandakne ayah! Faishal tai,
[Aku bilangin ke ayah]

Bang Faishal
Sini kalau gt, biasanya di lapangan tembak kalau hbs hujan banyak cacing----

Tapi ini ngga hujan gimana dong,

Bang Faishal
Kolam belakang lapangan tenis, tpi kowe nggowo uyah

Karena itulah aku terpaksa ikut mencari cacing sore ini di area Yonif. Karena tadi pagi aku masih ada kelas dan dia masih ada jam dinas lalu sore nya baru terlaksana. Dengan mengendarai sepeda motor milik Dipta serta membawa dua anak di depan dan belakang. Persis seperti ibu muda tanpa seorang bapak, si kembar adik dari Cahyo yang ikut bersamaku. Abangnya sendiri alias Cahyo juga sedang ada di sini, dia sedang joging atau bahasa kerennya mah binsik bersama anak kolong.

"Selamat sore Om, bisa ketemu dengan Letda Faishal?"

Provost yang berdiri di pos santri ini melihat ku beserta si kembar, "ibu ini siapanya Letnan Faishal? Sudah buat janji?"

GambuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang