Telu

279 27 0
                                    

Terimakasih sudah melipir yaaaa

Jangan lupa tinggalkan jejak,

Sending hug buat semua xoxoxo

Happy reading

--- •• ---



Matahari sudah mulai meredup di pukul setengah enam. Semua siswa yang sedang melakukan gladi bersih mulai meninggalkan sekolah tetapi sebagian memilih menginap di sekolah. Termasuk pengurus OSIS selaku penanggung jawab sekaligus penyelengara pensi.

Selepas shalat Maghrib dan Isya para pengurus OSIS sudah siap menuju tempat tidur masing masing. Ada beberapa di belakang panggung besar di tengah lapangan sambil mengelar tikar. Ada juga yang di koridor depan kelas serta di depan ruang OSIS. Kali ini mari lihat Deandra, Dipta, Cahyo dan beberapa pengurus OSIS lain yang ada di ruangan OSIS.

Deandra masih sibuk membimbing adik kelas yang akan menggantikannya sebagai bendahara di OSIS. Matanya sibuk menelusuri laporan keuangan yang di buat Indra dan Bella. Sesekali ia mendelik bingung karena mendapati beberapa kesalahan.

"Udahlah Ra, lanjutin nanti aja. Kita makan dulu," Dipta menepuk pundak Deandra yang masih sibuk menceramahi adik kelas nya. Lantas semua orang pun mendengar Dipta dan duduk di tempat masing-masing.

Ada kurang lebih lima belas sampai dua puluh pengurus OSIS tiap angkatan. Itu artinya ada empat puluh lima lebih orang yang ada di ruangan OSIS. Mereka duduk di atas karpet biru tua yang ada di sana dan dengan sabar menunggu jatah makan mereka. Tetapi kali ini mereka hanya di beri makan 1 bungkus untuk dua orang. Karena mereka menyesuaikan keuangan yang sedang di gunakan untuk Pensi. Pun makanan malam ini adalah traktiran dari Dipta dan beberapa pengurus OSIS yang memang orang orang berduit.

Nasi Padang! Betapa mewah makanan ini untuk anak organisasi seperti mereka ini. Riuh orang mengucapkan terimakasih pada kakak kelas nya itu juga pada teman-teman yang menanggung makan malam mereka. Lalu mereka mulai membuka bungkus nasi dan mulai makan.

Dipta mengangsurkan sebagian besar rendang pada Deandra di depannya. Lalu ia mulai makan hanya mengunakan telur dan daun singkong di sana. Sudah biasa mereka makan satu untuk berdua. Beberapa pengurus lain mulai berdatangan dan sebagian ada yang membawa ceret berisi es teh. Mudah saja mencari es teh di malam hari. Selesai makan mereka mulai membersihkan alat makan yang mereka pakai lalu kembali lagi pada kegiatan masing-masing.

Deandra ingin kembali membimbing adik kelas nya tetapi ia rasa sudah cukup. Walaupun kelas duabelas sudah senior dan lagipula mereka sedikit lagi sudah Purna tugas.

"Besok selesai kegiatan langsung di lanjut Sertijab?! Buset yang buat kegiatan siapa woy, kalian manusia apa mesin kok main lanjut aja." Itu suara Cahyo yang baru saja membaca jadwal acara.

Dipta mengangkat kepala nya yang kini merapikan tempat yang akan ia tiduri, "itu salah, Sertijab nya malah di awal. Lagipula itu juga udah termasuk sama pelantikan pengurus yang baru kelas sepuluh sama Sertijab nya kelas duabelas ke kelas sebelas."

Cahyo menarik mulutnya ke bawah dan kedua matanya ke atas, "kalian ngga capek?"

"Ya capek lah! Makanya sekalian capek di barengin aja,"

"Habis itu kita semua KO dan tepar semua yey!"

"Kita nggak usah masuk semua habis acara besok,"

"Ide bagus tu,"

Suara suara itu bersahutan memenuhi ruang OSIS yang lumayan luas. Sampai pukul setengah sepuluh malam ada beberapa orang yang sudah pergi mencari tempat lain untuk tidur. Tidur bersama laki-laki perempuan di ruang OSIS mungkin sudah jadi pemandangan biasa bagi mereka. Apalagi pengurus dengan mobilitas yang tinggi maka sekolah adalah rumah kedua mereka.

GambuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang