Bab 11

2.1K 266 3
                                    

"Hentikan ini Felix!" Pinta Louis yang hanya memasang sihir pelindung tanpa berniat melawan.

"Hentikan?! Apa kau sadar apa yang telah kau lakukan sialan?!" Felix terus melesat, memberikan serangan melalui kuku tajam nya.

"Memang nya apa yang telah-ku lakukan?" Ujar Louis dengan tidak berdosanya balik bertanya.

"Dasar Khrisaor menyebalkan!" Felix mendarat ringan di atas atap perumahan.

Tanpa sadar ke-dua nya menjadi pusat perhatian, bagaimana tidak, Felix menghancurkan apa saja yang dilewati nya.

Sedangkan Louis hanya menghela nafas panjang, padahal dirinya berniat pergi ke kerajaan utama bersama Zero setelah bertemu dengan pria biru itu ditengah perjalanan, namun tidak terduga Felix datang dengan mencekik lehernya, lebih parah nya lagi Pangeran Vampire itu melemparkan nya ke sebuah kedai.

Dengan sihirnya Louis menghentikan tubuh nya sehingga kedai itu tidak jadi roboh akibat dirinya.

Kembali kepada keadaan nya sekarang, jika di lihat Felix tampak sangat kesal, dapat Louis tebak dari daun telinga milik pria itu yang memerah.

"Lebih baik kita berdamai saja Felix, dan lupakan semuanya." Ujar Louis sambil tersenyum.

Bukannya setuju, amarah Felix semakin meluap-luap.

"Lupakan kau bilang?" Bola mata Felix seketika menyala layaknya kaum Vampire, "Setelah apa yang kau lakukan huh?!"

"Kita sudah menjalin pertemanan begitu lama Louis, kau pasti tahu apa yang sangat-ku benci?" Sambung Felix sambil mengarahkan sebelah kakinya kebelakang, siap melesat untuk menghajar sahabat nya, "Aku sangat benci ketika tidur-ku diganggu!"

"Dan kau sudah berani melemparkan-ku ke kolam saat diriku sedang tertidur."

"Aku hanya ingin mengajakmu pulang, kau sangat susah untuk dibangunkan." Ujar Louis terdengar santai, padahal Felix sudah siap menyerang nya kapan saja.

Felix hanya menatap Louis dengan sinis, dalam hitungan detik dirinya langsung melesat, hingga...

Duar!

Louis mencoba menghindari serangan dari sahabat nya, namun tangan Felix yang begitu lihai berhasil menggores permukaan pipinya.

Menghentikan pergerakan nya sejenak, Louis langsung merapalkan sebuah mantra hingga Felix langsung terdiam, dirinya mengunci pergerakan pria itu menggunakan sihir peng-segel.

Mengusap pipinya sekilas, Louis dapat melihat bercak darah ditangan nya.

"Sepertinya kau benar-benar marah." Ujar Louis menatap Felix dengan lekat, "Padahal aku hanya menyeburkan-mu ke dalam kolam."

Sring!

Sihir Louis langsung lenyap seketika saat Felix menggerakkan anggota tubuhnya dengan sekuat tenaga, dirinya kembali melesat kearah Louis.

Pangeran Wizard itu yang sudah siap langsung membalas serangan dari sahabat nya, Louis hanya menahan Felix agar tidak menggores kulitnya kembali.

Semua orang hanya menatap ke-dua pria itu yang terus beradu kekuatan, dari atap rumah turun hingga bertarung ditengah jalan.

Zero yang sedari tadi mengikuti mereka hanya menghela nafas gusar.

"Bocah seperti mereka hanya merepotkan saja!"

Mimosa menyusul Zero dari belakang, di ikuti oleh Evan dan Veniana.

"Apa tidak apa-apa jika kita biarkan mereka?" Tanya Veniana spontan menutup mulutnya yang sempat terbuka, saat melihat Louis terpental untuk kesekian kalinya.

DESTINY WITH THE DEVIL IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang