Bab 40

981 102 7
                                    

"Aku sudah bilang bukan? William itu istimewa." Ethan bertepuk tangan, suara nya mengisi suasana mengharukan di depan mata.

Evan memeluk erat Arlend, menumpahkan segala rasa kesedihan nya serta kerinduan nya yang telah lama membendung, Arlend tersenyum manis, dia menepuk-nepuk pelan punggung Evan penuh rasa senang, sedangkan Alaric hanya menyaksikan nya datar, pandangan nya beralih kepada Ethan yang tersenyum sumringah di samping nya.

Ethan sadar akan tatapan Alaric, dirinya membalas tatapan tajam pria itu. "Salam yang mulia Lord.. ?"

Alaric memutar bola mata mendengar suara Ethan yang terdengar ragu. "Terserah kau ingin menyebutku apa, ceritakan apa yang kau tahu tentang dunia immortal ataupun tentang portal dua dimensi, ceritakan sekarang!"

Ethan mengerjap. "Kau serius tidak tahu? Padahal kau sudah berabad-abad tinggal di sini, dan sudah lama hidup di dunia Hades."

Alaric mendesis.

"Ba-baiklah baik, aku akan menceritakan semuanya." Ethan berdehem pelan, mencoba mengusir ketegangan yang datang, hawa di sekitar semakin mencekam. "Portal dua dimensi adalah portal terkuat dan terbesar di sepanjang masa, dapat menghubungkan dua dunia sekaligus, terparah nya adalah portal dua dimensi bisa bertahan lama sesuai keinginan pencipta nya, portal tersebut bisa mengeluarkan ribuan kaum tanpa batas, namun, sihir yang di gunakan tidak cuma-cuma, terkadang saat ingin menciptakan portal dua dimensi kita harus mengorbankan sesuatu, tidak gratis."

Ethan menjeda ucapan nya sebentar. "Dan menurut-ku portal dua dimensi akan tercipta kembali, lambat-laun sesuatu yang mengejutkan akan terjadi, seperti kejadian ribuan tahun silam, saat Asmodeus jatuh hati kepada Dewi Olympus, Dewi Moirai."

"Dia juga membuka portal dua dimensi yang menghubungkan dunia Hades dan alam Olympus, demi ingin bertemu pujaan hati nya, Asmodeus bertemu bersama Dewi Moirai di alam mimpi, sekuat itu sihir mereka berdua hingga yakin sekali bila pertemuan itu jelas nyata, kejadian itu telah lama sekali, tapi sangat membekas di dalam benak para makhluk tiga dunia, kaum immortal, kaum iblis serta para Dewa tidak akan melupakan kejadian langka itu, dimana peperangan iblis dan para Dewa meletus, tepat di alam Olympus."

"Masalahnya hanya satu, hanya ingin bertemu dengan kekasih nya."

"Sesederhana itu? Tapi dapat memicu peperangan."

Alaric diam mendengarkan, tak berucap sedikitpun ataupun menyela.

"Tapi kembali lagi ke awal, aku bilang jika ingin membuka portal dua dimensi harus membayar harga nya bukan? Kau tahu apa yang Asmodeus bayar dari portal yang dia ciptakan?" Ethan tersenyum getir. "Nyawa nya dan dendam."

"Dia rela mati karena ingin melihat wajah asli kekasihnya, selepas itu dendam datang kepada para kaum iblis, dendam para Dewa, makhluk langit berjanji teguh kepada para makhluk dunia bawah bahwa mereka tidak akan membuka lagi aliansi kepada mereka, dan sejak itu kaum iblis dan para makhluk langit saling mendendam."

"Tragis sekali kisah cinta mereka, padahal aku mendukung penuh kisah percintaan mereka yang begitu langka." Ethan menerbitkan senyuman manis nya kembali.

"Oh ya, kau pasti bertanya-tanya kenapa aku bisa sampai ke sini? Atau kenapa aku bergabung bersama sekawanan Dark Elves?" Ethan menggaruk surai nya yang terasa gatal sekilas. "Sebenarnya setelah Evanndèr membunuhku aku berencana pergi ke wilayah kaum Elf berada seusai beregenerasi, aku suka kaum seperti mereka karena sama-sama menyukai alam, meskipun awalnya aku ingin pergi ke bangsa peri, aku malah memutuskan datang ke sini, tapi jangan salah paham, aku bukan raja yang memimpin Dark Elves untuk menyerang gerbang perbatasan, aku merasakan ada makhluk lain di balik layar yang mengendalikan Dark Elves, terlihat dari wajah mereka yang mengamuk saat menyerang, mereka terlihat ketakutan."

DESTINY WITH THE DEVIL IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang