Bab 30

1.7K 140 24
                                    

Axell membenahi letak mutiara dikepala Chloe, untuk sejenak, pria itu membuat Chloe menahan nafas kala wajahnya begitu dekat, hanya menyisakan beberapa jarak.

"Cantik." Ujar Axell seraya mengukir senyum tipis.

Chloe benar-benar dibuat ingin melayang detik itu juga, suara yang terdengar lembut serta memujinya membuat lumba-lumba didalam perutnya terombang-ambing tidak karuan.

Chloe tidak bisa mencegah kala ke-dua pipinya sama-sama merona, setelah selesai Axell segera menarik gadis nya untuk kembali melangkah, para prajurit yang telah mengantarnya menggunakan kereta kuda segera berpamitan.

Karena tidak bisa ditentukan berapa lamanya Axell akan menetap di Kerajaan Neverley.

Ditepi jalan terlihat beberapa bunga yang memekar memperlihatkan makhluk kecil di dalam nya tengah tersenyum cerah, para tumbuhan di kerajaan Neverley semuanya memiliki nyawa, tidak ada yang terkejut bila para bunga hidup ataupun berbicara, tidak lupa suara nyanyian dari para peri terdengar berirama dibawah kanvas biru berkerumun awan, semuanya tampak indah bersama desiran angin yang terasa lembut.

Tepat hari ini, Axell menghadiri pernikahan Zero yang diadakan di kerajaan Neverley, setelah beberapa hari Axell menetap di kerajaan Equestria karena perintah mutlak dari Ratu Eilaria, dirinya mendapat undangan yang membuat Axell tidak bisa menahan senyuman nya sedari tadi.

Bisa Axell yakinkan setelah ini dirinya yang akan segera menyusul.

Gerbang terbuka dengan begitu lebar, menyambut para tamu undangan dari berbagai kerajaan yang sangat jelas berlatar bangsawan. Para bunga melambai-lambai seolah benar-benar menyambut mereka, dedaunan terapung dengan rapi membawa kesan yang lebih indah.

Axell melangkahkan kaki agar lebih dalam memasuki kerajaan hingga dirinya tiba disebuah aula, menggenggam lengan Chloe agar gadis itu tidak hilang saat bersamanya, Axell segera mendudukkan diri ditempat yang sudah tersedia.

Terlihat aula sudah ramai dengan hiasan bunga yang terlihat mengagumkan, sepasang mata Axell menangkap Evan yang tengah tertawa pelan dengan seorang gadis dan juga adiknya.

Louis terlihat terbahak-bahak bersama Veniana kala membahas hal yang tidak begitu penting, karena ke-dua nya memiliki selera humor yang rendah, tidak aneh bagi ke-dua makhluk itu untuk menertawakan hal yang terlihat biasa saja.

"Aku tidak bisa membayangkan jika Gorgon memiliki uban." Ujar Louis yang tengah berkumpul bersama Felix, Evan dan Mate nya.

"Karena rambut mereka berasal dari ular, bukankah akan sangat mengagumkan bila mereka menua? Aku belum pernah melihat monster itu menikah." Balas Veniana yang memegang sepotong kue.

"Kau benar," sahut Felix yang sedari tadi diam, "Mungkin mulai dari sekarang para monster Gorgon akan menua dan memiliki keturunan baru karena Louis akan menikahi mereka."

Louis yang mendengar perkataan Felix yang jelas-jelas menghinanya langsung beranjak, hendak memberi pukulan maut ke arah pria Vampire itu, namun dengan cepat Evan segera menghentikan nya.

"Disini sedang ada acara Pangeran, anda jangan menambah kemeriahan karena itu akan sangat merepotkan." Ujar Evan membuat Louis langsung memutar bola mata.

"Aku tahu aku terlalu menggemaskan hingga kalian sangat suka mempermainkan-ku." Ujar Louis membuat Veniana hampir mengeluarkan kue nya yang sebentar lagi akan tertelan.

"Minumlah." Evan dengan gesit segera menyerahkan segelas air ke arah Veniana kala melihat wajah gadis itu yang memerah, menahan makanan nya agar tidak keluar.

"Lain kali hati-hati saat makan sayang." Ujar Evan sambil mengusap sudut bibir Veniana yang terdapat selai disana.

Veniana mengangguk dengan malu, sedangkan Louis yang melihat itu langsung merotasikan bola matanya malas, bila tahu akan begini lebih baik tadi Louis menyewa wanita saja untuk menjadi kekasih bayaran nya.

DESTINY WITH THE DEVIL IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang