Tidak terasa waktu berjalan dengan begitu cepat, senja sudah menjemput dunia immortal pertanda mentari sudah memenuhi peran nya, dan tidak lama lagi sang rembulan akan segera datang untuk mendatangkan suasana malam.
Disebuah Desa yang tertera nama Dalmary terlihat masih ramai berbagai kaum berlalu-lalang, bocah-bocah kecil sibuk bermain bola serta tertawa, Desa yang terlihat hangat, terasa damai dan begitu sejuk, Desa ini terletak di pinggiran wilayah Diamond, pemandangan nya tidak pernah membuat sepasang mata kecewa, lestari alam yang begitu subur, serta aliran sungai yang terlihat jernih terpasang sempurna di Desa tersebut.
Desa yang menjadi tempat pertama Anna menginjakkan kakinya didunia immortal.
Desa yang kini di tinggali Emily dan Ibunya, Desa Dalmary.
Sebuah gerobak yang ditumpangi dua orang itu mulai memasuki pagar kayu sebagai tanda masuk nya ke dalam Desa, gerobak yang menampung berbagai sayuran, kebun nya terletak di luar perdesaan, disana ada seorang pria yang mengendalikan pacu kuda, dan disamping nya seorang gadis yang tengah membuka lembaran kertas didalam buku.
Ke-dua pasangan itu adalah Alfred Frederico dan Emily Sweney.
Ke-dua nya usai menghabiskan waktu dikebun hanya untuk memetik berbagai sayuran atas perintah Elena, lagi pula Alfred sendiri yang memutuskan untuk ikut pergi ke desa gadis nya, pria itu tidak keberatan disuruh menjaga kebun ataupun mengurus beberapa sayuran.
Alfred mengenakan pakaian sederhana layaknya pria Desa, dirinya menyimpan mahkota kerajaan agar semua orang tidak terlalu bising kala dirinya datang, tidak ada yang tahu bila pria yang sedari tadi bersama Emily adalah Putra Mahkota kerajaan Angeous Moon Black —kerajaan serta wilayah khusus bangsa Vampire.
"Akan sangat memalukan saat semua orang tahu bila perempuan yang selalu bersamamu sekarang adalah gadis desa." Ujar Emily setelah membaca buku dan menutup nya.
Alfred tidak menyahut, dengan wajah datar nya pria itu terus mengendalikan tali kuda agar segera sampai di rumah kecil milik Emily.
"Tidak ada yang tahu bukan, fakta mengejutkan tentang dirimu?" Emily terus berceloteh, soal disahut atau tidak, Emily tidak begitu peduli.
"Bagaimana perasaan-mu kala mendapat izin untuk tetap bersama-ku?"
"Kau tahu? Rasanya begitu membingungkan saat aku tidak keberatan disentuh oleh-mu, apa ini termasuk ke dalam kategori telah mencintai?"
"Cinta benar-benar rumit. Sulit untuk dipahami!"
Alfred hanya terus diam, bibir nya tidak bergerak dan setia rapat, bahkan melirik ke arah Emily sedikitpun tidak, pria itu begitu dingin.
"Kau belum pernah bercerita tentang-mu padaku, maksudku tentang cerita hidup-mu, mulai sekarang kita harus benar-benar saling terbuka, agar mudah memahami."
"Apa itu begitu sulit? Hanya tinggal membuka mulut dan mengeluarkan suara!"
Alfred setia diam, membiarkan Emily berkicau layaknya burung kelaparan, tapi insting tajam Alfred dapat menangkap suara bola yang ditendang keras, dan bola itu mengarah ke arah Emily, gadis itu menghadap ke arah nya saat tiba-tiba Alfred menghentikan lacu kuda.
Saat hendak bertanya, Emily tersentak kala Alfred tiba-tiba menarik nya hingga tubuh mereka menempel, Alfred memeluk Emily menggunakan sebelah lengan, dan yang satunya lagi mencengkram bola yang ditendang oleh bocah kecil yang tengah bermain.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY WITH THE DEVIL II
Fantasy[Utamakan follow sebelum membaca.] Please, don't copy my story. ──────────── "Angin berbisik diantara daun-daun gugur, membawa cerita-cerita lama yang terluka. Meskipun waktu telah berlalu, luka di hati masih membekas, trauma itu seperti senja yang...