Hening.
Tidak ada lagi suara teriakan heboh seperti biasanya, tidak ada suara riuh dari jeritan para penonton setelah mendengar perkataan Beta Grayson, keheningan ini bukan terjadi karena cuaca malam yang mendingin, bukan juga dari perkataan Beta Grayson barusan yang menantang Anna, melainkan berasal dari aura mematikan yang Alaric keluarkan, ulur-ulur berwarna hitam sudah memenuhi permukaan lehernya, mati-matian Alaric menahan diri agar tidak menghancurkan bangunan ini dalam sekali jentik, Anna menelan ludah, dirinya bangkit berdiri, membuat netra merah pekat milik Alaric menatap nya nyalang.
"Mau kemana kau Nana?!" Dingin dan menusuk, saking hening nya suasana suara rendah milik Alaric mampu terdengar.
"Aku akan menerima tantangan nya, dia menantang-ku untuk bertarung."
"Duduklah kembali sebelum aku penggal kepala-mu!"
Anna menggeleng, tidak merasa takut sedikitpun. "Aku menerima tantangan nya, dan aku akan bertarung bersamanya!"
Alaric bungkam, melepaskan Anna yang mulai meninggalkan tempat duduknya, kurang ajar sekali kucing di bawah nya itu, berani sekali dia menunjuk Anna menggunakan tangan menjijikan nya, rasanya Alaric ingin meratakan seluruh bangunan ini.
"Jika Ratu-ku tergores sedikitpun, aku tak akan segan meratakan seluruh wilayah bangsa serigala hingga hilang dari peradaban!" Alaric berujar rendah, tapi para petinggi kerajaan di samping kiri-kanan nya tertampar keras oleh perkataan nya.
Mereka tahu, Alaric tak pernah main-main dengan perkataan nya, pria itu bebas meluluhlantakkan wilayah sesuai keinginan nya.
Anna tiba di tengah-tengah lapangan, para Warrior serta prajurit Vampire yang terluka telah di bawa pergi hingga menyisakan dirinya dengan Beta Grayson, berjarak sepuluh langkah, keadaan masih senyap, tidak ada yang berani mengeluarkan suara nya barang sekecil apapun, para penonton setia bungkam, bahkan pembawa acara merentangkan sebelah tangan nya yang bergetar hebat ke atas udara, lalu susah payah berseru meskipun suara nya tetap kecil saat keluar. "Pe-pertarungan di mulai!"
Anna mengepalkan tangan nya kuat-kuat. Batinnya bersuara. Selama kau tahu kode nya, kau akan dapat mengeluarkan sihirnya, baik melalui perantara mantra atau pun tidak.
Beta Grayson menyeringai, wujudnya perlahan berubah menjadi serigala buas, tingginya nyaris dua meter, besar sekali, taring tajam nya tampak mengkilat dengan kuku kaki yang sama-sama tajam.
Melesat cepat, tanpa Beta Grayson sadari tanah di sekitar nya berguncang hebat, ketika dirinya hendak mencakar tubuh Anna sesuatu dari balik tanah muncul, tulang raksasa dengan ujung nya yang begitu runcing, berhasil memukul mundur Beta Grayson yang terpental hingga mendarat di ujung bangunan.
Semuanya termangu, netra biru milik Anna berkilau, dirinya memikirkan sesuatu yang lebih keras di banding batu dan baja, maka jawaban nya adalah tulang.
Anna tahu sekarang, tanpa mantra sekalipun selama dirinya dapat mengetahui kode dari sihir tersebut maka Anna dapat mengeluarkan nya, tulang-tulang raksasa mulai bermunculan dari balik lapangan tanah, Anna menggerakkan ke-dua tangan nya dengan lihai, membuat tulang raksasa yang dirinya ciptakan mengikuti irama tangan nya bagai besi yang mengikuti struktur gerak magnet.
Mata sipit Alaric semakin menyipit, rupanya Anna sangat memerhatikan pertarungan latih-tanding tadi dengan sangat teliti, mungkin dirinya terlalu khawatir bila Anna belum bisa melakukan apapun.
Tapi dugaan Alaric salah, gadis-nya itu kini sudah mulai berkembang, dan kekuatan nya semakin menguat.
Anna tahu mengapa Beta Grayson menantang nya, dirinya sangat tahu, alasannya sangat sederhana ; hanya ingin melihat kekuatan Anna atau mempermalukan gadis itu di depan orang banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY WITH THE DEVIL II
Fantasy[Utamakan follow sebelum membaca.] Please, don't copy my story. ──────────── "Angin berbisik diantara daun-daun gugur, membawa cerita-cerita lama yang terluka. Meskipun waktu telah berlalu, luka di hati masih membekas, trauma itu seperti senja yang...