Bab 32

4.6K 318 41
                                    

Saat di sebuah rumah sakit terbesar di korea telah terjadi kekacauan yang di sebabkan oleh anak dari pemilik rumah sakit tersebut.

Jelas kalian tahu siapa pemilik rumah sakit itu, dan ya orang yang membuat kekacauan itu adalah Kim Seokjin anak dari Kim Minho dan juga Kim Heykyo.

Seokjin baru saja membaca surat dari jungkook yang di antar oleh jay beberapa menit yang lalu. Setelah menerimah surat itu sebenarnya iya bingung tiba-tiba jay yang iya kenal adalah sahabat dekat dari dongsaeng angkatnya itu datang mengantarkan sebuah amplop kecil untuknya. Saat menanyakan kepada jay apa maksud dari amplop yang iya terimah saat ini tapi di balas gelengan kepala dari jay. Seokjin memutuskan untuk membaca isi dari amplop itu dan seketika iya menangis sehingga terjadilah kekacauan di rumah sakit tersebut tepatnya di ruang kerja milik seokjin.

"Hallo hyung.... Hyung aku lagi di luar rumah sakit, ada titipan untukmu" ujar jay yang saat sedang menelepon seokjin untuk mengantarkan titipan amplop dari jungkook.

"Oh iyaa jay, masuk saja ke dalam hyung lagi di ruangan hyung. Kau langsung saja ke sini" ujar seokjin

"Baiklah hyung" ujar jay lalu memutuskan panggilan mereka dan langsung pergi menuju ruangan seokjin

Tok tok tok

"Iya masuk" ujar seokjin dari dalam

"Selamat siang hyung, ini aku jay"

"Iya jay.. ayo masuk saja, tumben kesini ada apa? Apa kau sedang sakit?"

"Aku baik-baik saja hyung, aku hanya mengantarkan titipan untuk hyung"

"Titipan? Dari siapa?"

"Hyung buka dan lihat saja sendiri"

"Kok perasaan aku tidak enak ya,, ada apa ini? Apa terjadi sesuatu dengan kookie?"

"Aku tidak tahu hyung, lebih baik hyung buka dan lihat saja sendiri"

"Tapi ini dari siapa? Lalu kau mendapatkan ini dari mana?"

"Aku hanya di tugaskan untuk mengantarkannya kepada hyung, dan hyung jangan takut di dalam amplop itu tidak ada bom"

"Baiklah... oh iya jay apa bayi ku beberapa minggu ini sibuk dengan kerjaannya? Apa kalian memberikan iya banyak kerjaan? Awas saja kalau memang kalian memberikan bayiku pekerjaan yang sangat banyak dan membuatnya sibuk, aku bunuh kalian semua.  Karna satu minggu ini bayi ku itu tidak bisa di hubungi, nomornya pun sudah tidak aktif lagi. Cihh Kemana bayi itu suka sekali buat orang khawatir dengannya." Ujar seokjin panjang lebar sambil membuka amplop yang di kasih sama jay barusan.

Tiba-tiba pintu ruangannya di ketuk dari luar membuat mereka berdua beralih melihat ke arah pintu

Tok tok tok

"Hyungiee ini aku minki" ujar minki dari luar

"Masuk saja kii" sahut seokjin dari dalam

"Oh ada jay juga, sejak kapan kau di sini? Apa kau sakit? Atau bayiku yang sakit?" Tanya minki bertubi membuat jay terdiam karna bingung harus menjelaskan bagaimana kepada kedua uke galak di hadapannya itu.

"Aku baru saja datang beberapa menit yang lalu hyung"

"Ohhmm,, apa kau sakit?"

"Tidak hyung, aku hanya mengantarkan titipan untuk seokjin hyung"

"Titipan?..."

"Iya hyung.. ya sudah kalau begitu aku pamit nee" ujar jay pamit kepada kedua dokter muda itu lalu pergi dari sana meninggalkan kedua dokter dalam ruangan tersebut dengan salah satu dari mereka yang sudah menangis sambil membaca sebuah surat yang di antar oleh jay tadi.

Mafia BucinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang