Bab 51

1.5K 148 28
                                    

Setelah mengucapkan kalimat menyakitkan itu, entah baik taehyung maupun jungkook mereka sama² merasakan sakitnya. Taehyung malaju mobilnya tak tentu arah, hanya sekedar berkeliling mengilingi kota seoul untuk meredahkan amarah dan emosinya. Ia sadar telah kelepasan mengucapkan kalimat menolok tadi ke jungkook, namun ia tidak begitu benar dalam mengucapkannya, bohong jika ia tidak takut jungkook akan benar benar pergi meninggalkannya, tapi ia berusaha berfikir positif. Sebenarnya ia hanya ingin jungkook tidak berfikiran dengan ucapan jalang sialan itu saja.

"Maffkan hyung baby.. " ucapnya dengan nada frustasi yang hanya mampu di dengar olehnya sendiri.

Sedangkan di kediaman kim semua orang sedang berdiam diri tidak ada yang berani bersuara. Hanya terdengar segukan suara tangis dari soobin.

Karna terlalu lama menangis jungkook akhirnya tertidur, ia tidak menyadari bahwa taehyung masuk kedalam kamar mereka tapi hanya sekedar melihatnya lalu keluar kembali.

Tidak ada ciuman hangat yang biasa ia berikan untuk jungkook, Ia memilih untuk tidur di kamar tamu daripada di kamar bersama jungkook.

Sedangkan soobin pun akhirnya tertidur dengan mata sembabnya, ia di temanin oleh yeonjun yang merasa khawatir dengan kondisi soobin.

Menjelang pagi tiba, semua kembali beraktifitas seperti biasanya, tapi tidak dengan suasananya. Semua berubah terlebih taehyung. Ia memilih untuk tidak ikut sarapan pagi bersama-sama dan langsung pamit pergi ke kantor

Dari semua yang berada di meja makan, hanya jungkooklah yang tidak di sapa oleh taehyung, ia bersikap cuek dan berlalu begitu saja tanpa menatap jungkook sedikitpun.

Hal tersebut membuat jungkook sedih menahan tangisnya, bahkan mereka semua ikut merasakan kesedihan yang di rasakan oleh jungkook..

" jangan di ambil hati atas sikap tae baby, dia mungkin masih labil dengan keputusannya semalam. Dia mencintaimu baby, percayalah. "

ujar seokjin menghibur jungkook agar tidak sedih dan kepikiran dengan sikap taehyung terhadap nya.

Setelah selesai sarapan mereka semua kembali melakukan aktiftas masing-masing. Di masion tersebut hanya tersisah jungkook dan para dongsaeng karna mereka masih libur sekolah.

Sedangkan di salah satu ruangan yang berada di gedung tinggi menjulang itu, Taehyung hanya fokus pada berkas berkasnya, sesekali ia akan mengumpat dan berdecak sebal karna berkas atau laporan  yang masuk tidak sesuai.

"Boys apa kau sibuk? " tanya namjoon ketika membuka pintu di ruangan sang dongsaeng tapi sebelumnya ia mengetuknya terlebih dahulu.

"Tidak hyung, masuk saja" ujarnya tanpa melihat ke arah sang hyung

"Hyung ingin membicarakan hal yang penting denganmu"

"Jika soal jungkook, jangan sekarang hyung aku lagi tidak ingin membahasnya"

"Bukan itu, tapi soal rencana kita untuk menjebak  lee junho. Kapan kita bisa melaksanakannya? " tanya namjoon walaupun bukan itu pembahasan yang mau dia bahas bersama sang dongsaengnya itu.

"Lusa kita bisa memulainya, karna besok sepertinya aku tidak bisa, banyak berkas yang harus aku periksa kembali, entah karyawan di sini hanya memakan gaji buta saja, kerjaan sekecil inipun tidak bisa di andalkan"

Ujarnya dengan penuh amarah. Namjoon yang mendengar itu hanya mengiyakan saja, mengerti juga akan kesibukan dongsaengnya itu.

Setelah menanyakan perihal tersebut, namjoon berpamitan untuk pergi menemui yoongi

Dua hari telah berlalu begitu cepat, akan tetapi sikap taehyung kepada jungkook belum berubah. Ia bahkan sama sekali tidak menghiraukan keberadaan jungkook di mison tersebut.

Hal tersebut membuat jungkook semakin sedih dan seringkali menangis bahkan lebih memilih menjadi pendiam. Ia lebih suka menghabiskan waktunya di balkon kamar. Terkadang ia sering kali kedapatan  duduk bengong dengan tatapan kosong.

Semua orang tidak bisa membantu mereka saat ini, baik para hyungdull dan dongsaengnya. Mereka semua sudah berusaha untuk membujuk taehyung bahkan berusaha untuk mendamaikan keduanya, tapi sayangnya itu sama sekali tidak berpengaruh.

"Jadi besok malam kita menjebak junhoo? " tanya jhope saat mereka semua sedang berkumpul di ruang keluarga

"Iya seperti yang sudah aku katakan, bawah dua orang suruhannya itu ke gedung kosong dekat pinggr kota, tapi turunkan mereka tidak jauh gedung tersebut. Kita cukup memantaunya dari jauh, nanti setelah mereka menangkap  kedua orang tersebut otomatis mereka akan membawah ke gedung tua itu. Kita tidak perlu mendekat, cukup berpura-pura khawatir dan marah. Tapi sebelumnya jangan lupa pakekan topeng wajah dan suntik mereka agar mereka sempurna memeranin orang yang dalam topeng tersebut. "

ujar taehyung menjelaskan kepada para hyungdullnya dan langsung di pahami tapi tidak dengan jungkook. Dia hanya terdiam sambil menatap kosong ke arah keluar jendela.

"Kamu tidak apa-apa kookie? "

tanya minki yang sedari tadi memperkatikan adik kecilnya itu yang hanya duduk melamun dengan tatapan kosong. Sontak membuat mereka semua memperhatikan nya tapi tidak dengan taehyung.

Dia sebenarnya sudah mengetahuinya dan berpura pura tidak peduli, nyatanya dia sangat terluka melihat bayi besar kesayanganya itu sedih, bahkan selalu menangis. Dan jika di lihat dari postur tubuhnya jungkook mengalami penurunan berat badan..

"Aku baik baik saja hyung. " ucapnya lalu sekilas menatap ke arah taehyung yang sama sekali tidak peduli dengannya.

"Kalau begitu aku ke kamar dulu hyung" ujarnya lalu beranjak dari sana menuju kamar..

Mereka semua hanya memandang kepergian jungkook dengan perasaan sedih dan khawatir. Dan setelah itu soobin pun ikutan pamit untuk menemani hyungnya dan hanya di balas anggukan kepala dari semua yang berada di sana

"Bukankah kau sudah sangat berlebihan tae? "

ujar yoongi dingin, sontak membuat mereka semua kaget, karna ini pertama kalinya mereka mendengar  nada bicara yoongi yang terkesan sangat dingin kepada taehyung.

"Jangan mencampuri urusanku hyung" ujar taehyung tak kalah dingin juga

"Aku hanya memperingatimu, jangan sampeh kau menyesalinya untuk kedua kali., aku benar benar tidak tau siapa dirimu yang sekarang. Kau bukanlah taehyung yang ku kenal dulu"

ujar yoongi lalu pergi meninggalkan mereka semua menuju kamarnya, di susul oleh jimin.

"Kurasa apa yang di bilang oleh yoongi hyung benar, kali ini kau sudah sangat keterlaluan tae" ujar jhope lalu pergi meninggalkan mereka semua

"Apa kalian juga mau menyalahiku? " tanyanya kepada namjoon dan lainnya

"Lebih baik kau istirahat boys, bukankah tadi di kantor kau mengeluh capeh. Setidaknya istirahatlah agar besok kau bisa mempunyai tenaga untuk melawan lee junhoo" ujar namjoon mengalihkan pertanyaan dari sang dongsaeng.

Di kamar jungkook masih terus menangis, dan tiba-tiba saja merasakan perutnya berputar putar ingin mengeluarkan sesuatu. Lantas dengan cepat ia berlari ke arah kamar mandi yang langsung di susul oleh soobin yang ketika masuk mendapati sang hyung yang berlari ke arah kamar mandi sambil menutup mulutnya..





Okey teman teman, aku lanjutin nanti lagi ya, jangan lupa votenya biar semangat aku ngetiknya. Jangan lupa komen juga, kasih saran kalian. Aku suka kok kalau kalian mau memberikan saran🙏💜

Maff banyak typo nya🙏

Mafia BucinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang