Chapter 11 - Temu Lagi

29 6 0
                                    


"Hari ini Asisten Isa nggak masuk ya?" bisik Janu pada Igor.

"Iya, tumben Asisten Isa ambil cuti. Bu Urna juga nggak bilang apa-apa soal alesannya," balas Igor berbisik juga.

Asisten Isa memang dikenal jarang sekali tidak masuk kantor, orang paling rajin kedua setelah Urna. Tapi kali ini, Asisten Isa bahkan mengambil setengah jatah cuti tahunannya tanpa memberitahukan alasannya pada siapapun, kecuali pada Urna.

Igor hendak berbicara lagi, namun begitu menyadari kalau Urna sedari tadi memperhatikan mereka, ia langsung mengurungkan niatnya. Staf MEP itu melirik jam tangannya, sebentar lagi waktu istirahat makan siang. Igor berencana melanjutkan obrolan tentang keanehan Asisten Isa di istirahat makan siang.

Ok, aku harus menahannya sebentar, pikirnya.

"Oh, saya denger-denger kalau Asisten Isa batal menikah? Betulkah?" tanya staff paling junior yang paling tidak bisa baca situasi. Berbeda dari Igor dan Janu yang mengobrol sambil berbisik, Erina malah mengatakannya dengan suara keras. Erina menatap Janu yang kaget dan Igor yang panik dengan wajah tanpa dosa.

Janu hanya melotot tanpa berkata apa-apa sementara Igor menaruh jari telunjuk di depan bibirnya. Mengisyaratkan Erina untuk diam saja. Tampaknya kali ini Erina peka dengan kode Igor, sehingga ia langsung menunduk lagi dan berpura-pura fokus pada layar laptopnya.

Urna hanya diam memandangi tingkah laku anggota timnya. Sungguh sikap mereka mudah terbaca. Urna menebak mereka akan makan siang di luar hari ini.

Pukul 11.55, tebakan Urna terbukti benar.

"Ah, makan siang nanti mau makan di luar?" tawar Janu sembari meregangkan tubuhnya dan melirik ke arah Igor dan Erina.

"Boleh!" sahut Igor bersemangat.

"Ayo! Ada restoran makanan sushi yang enak," usul Erina, matanya berkedip-kedip ke Janu yang duduk di seberangnya.

Urna tersenyum kecil. Sedikit kejutan akan menyenangkan, bukan?

"Ide bagus Erina, ayo hari ini kita makan siang di luar. Saya yang traktir," kata Urna tiba-tiba. Urna hampir tertawa lepas melihat ekspresi kaget mereka.

Ia jarang ikut makan siang dengan timnya karena hampir setiap hari waktu makan siangnya digunakan untuk bertemu klien atau memantau progress pembangunan, atau makan sambil bekerja.

Urna senang melihat ekspresi canggung, bingung, dan sedikit tertekan dari para anggota timnya. Urna sengaja melakukannya, ia tidak suka di antara anggota timnya ada yang saling membicarakan di belakang. Kalau Urna ikut makan siang, ia yakin tidak ada yang berani membicarakan Asisten Isa.

"Eh, kok pada diem? Ayo berangkat!"

"Saya duluan ya, harus ke lokasi dulu. Jangan lupa titipan yang tadi dikerjain, nanti malam saya cek semuanya." Urna pamit pada anggota timnya sambil tersenyum tipis. Ia juga sengaja menitipkan banyak pekerjaan pada mereka agar tidak bergosip saat Urna tidak ada. Mengingat tukang gosip, pengorek informasi, dan penyebar gosip ada di timnya, Urna berusaha membuat ketiga orang itu tetap sibuk.

Oh, tentu saja Urna tetap memikirkan keahlian dan tanggung jawab kerja masing-masing.

Setelah membayar makan siang mereka, Urna keluar dari restoran sushi itu lalu berlari kecil menuju halte bus samping Little Cosmos.

Jadwalnya hari ini sangat padat. Cek perkembangan proyek terakhir, menyelesaikan draft awal desain rumah Angga, menghadiri acara pembukaan rumah sakit, terakhir mengecek pekerjaan timnya.

Memikirkan dirinya yang semakin sering pergi kesana kemari, Urna mulai berpikir kalau ia perlu kendaraan pribadi.

"Oh, tapi kalau aku punya kendaraan, sepertinya hal itu jadi sulit. Ah, harus dipikirkan lagi," pikir Urna sembari menggelengkan kepalanya.

Urna berada sekitar dua puluh meter sebelum toko bunga Little Cosmos. Sebuah mobil box terparkir di depannya, tampak dua orang pria sedang mengangkat karangan bunga dan beberapa vas bunga. Namun Asta tidak ada di antara kedua pria itu.

Aneh.

Aneh karena Urna merasa sedikit kecewa karena tidak melihat Asta diantara kedua pria itu.

Aneh juga karena Urna membawa paper bag berisi celana yang dipinjamkan Asta padahal ia belum membuat janji untuk bertemu pria itu.

Urna merasa aneh dengan dirinya sendiri.

Sedikit lesu Urna berjalan melewati toko bunga Little Cosmos.

"Oh, Urna?" panggil seseorang di balik vas bunga besar.

Urna menoleh mendengar namanya dipanggil. Kepala Asta menyembul dari balik bunga. Asta tak bisa menahan dirinya untuk tidak tersenyum setelah melihat Urna.

"Mau ke mana?" tanya Asta setelah meletakkan vas itu di mobil.

"Ke lokasi proyek," jawab Urna singkat. Ia cukup senang bisa melihat Asta saat ini. Itu artinya Urna bisa langsung mengembalikan celana Asta dan tidak perlu repot membawa paper bag itu kemana-mana lagi.

Ya, Urna yakin hanya itu alasannya.

"Oh, sekalian saya ingin mengembalikan ini." Urna menyodorkan paper bag berwarna biru muda. Asta mengambil dan membukanya. Bibirnya membentuk senyuman kecil saat mencium wangi vanilla.

"Terima kasih, padahal nggak perlu buru-buru ngembaliin."

"Tidak apa-apa, cepat atau lambat saya memang harus mengembalikannya."

"Oh?"

"Ada apa?"

"Urna berbicara formal," jawab Asta.

"Lalu?" Urna bingung, ia memang selalu bicara formal pada Asta.

"Ah iya, bukan masalah. Urna juga boleh bicara informal kalau sudah nyaman dengan saya." Asta merutuk dalam hati. Ia lupa kalau kemarin ia hanya meminta ijin Urna untuk bicara informal, bukan meminta Urna bicara informal juga padanya.

"Baiklah, saya harus pergi sekarang, permisi."

"Iya, sampai bertemu nanti malam," jawab Asta lalu melambaikan tangannya.

Nanti malam? Memangnya nanti malam ada apa? Urna bertanya-tanya dalam hati.

Tiba-tiba Urna teringat sesuatu, isi amplop yang Urna lihat di rumah Asta tempo hari.

Mungkinkah itu maksudnya?

...

Hai semuaa, seneng banget bisa UP di hari Rabu lagii 😀😆

Suasana di chapter ini cukup adem ayem yah! Istirahat dulu dari sedih-sedihan di chapter 10, hehehe.

Btw Urna, mau nanya nih. Apakah udah muncul benih-benih suka di hatimu? Wkwkkwkw 😂

Buat mateman yang suka sama cerita ini, please rekomen cerita ini ke IG/Tiktok/Twitter/Facebook/ platform manapun yang butuh rekomendasi cerita wattpad 😆

Follow akun wattpadku juga biar nggak ketinggalan update cerita Asta Urna 👍

Jangan lupa follow ig aku (@bellaregins_) karena di sana aku bakal banyak share teaser, spoiler & gambar terupdate dari cerita Asta Urna 😍

Thank youu semua yang udah baca sejauh ini, love you aallll!!! 😘

Like juga cerita ini biar makin cepet UP! Dukung aku financially di KaryaKarsa (username : bellaregins) juga supaya bisa beli laptop baru buat kuliah, hehe :')

SEE YOU NEXT PART >>>

Asta Urna [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang