Chapter 35 - Sibuk

13 2 1
                                    

HEEYYY EVERYBODEEEYYY! 🙋

Yuhuuu! Ini dia chapter 35 👏

Era baru dari Asta Urna nih! Kira-kira gimana ya kehidupan pacaran mereka?

Adem ayem 🍃 atau penuh pasang surut 🌊??

Makasih banyak mau nungguin Asta Urna UP! 💜

Sebelum baca, yuk VOTE DULU (pencet tanda bintang) biar aku makin SEMANGAT 😗

Happy reading 💕

...

Urna menutup buku catatan dan laptopnya, lalu merapikan kertas-kertas bahan rapat.

"Kerja bagus semuanya. Selesaikan revisi laporan dan rincian untuk dua rapat penting besok sebelum pukul lima. Setelah itu kita pulang bersama," ucap Urna menutup rapat mereka.

Besok, Urna punya dua rapat penting.

Rapat pertama di pukul sembilan pagi untuk bertemu dengan klien barunya. Dilanjut dengan rapat kedua di jam makan siang untuk finalisasi rancangan dengan kliennya saat ini.

"Oh Igor, saya minta tolong untuk bantu saya rapat dengan klien siang besok. Klien yang ini cukup cerewet soal kelistrikan dan perpipaan, saya sudah diwanti-wanti agar alur kelistrikan dan pipanya dibuat serapi mungkin. Saya yakin Anda lebih mengerti soal ini sehingga klien bisa lebih yakin," katanya pada Igor.

"Siap Bu," jawabnya segera. Tiba-tiba Igor merasa jantungnya berdetak lebih kencang.

Bukan. Bukan karena jatuh cinta.

Tapi karena ia gugup namun di satu sisi ia sangat senang dan bersemangat.

Biasanya saat rapat dengan klien, Bu Urna akan mempelajari semua materi yang sudah dipersiapkan oleh tim untuk dipresentasikannya seorang diri.

Bahkan jika butuh asisten, Bu Urna akan meminta Asisten Isa.

Tetapi kali ini Bu Urna memintanya bertemu langsung dengan klien?! Itu artinya Bu Urna mengakui kemampuannya!

"Pelajari materinya baik-baik, jangan ragu kalau ada yang ingin ditanyakan. Jangan bertaruh untuk rapat besok," tambah Urna yang kemudian pergi setelah mendapat respon Igor yang berupa anggukan mantap.

Selepas Urna pergi, anggota tim lain ikut heboh.

"Igor semangat!" kata Erina menyemangati. Gadis jurusan S1 arsitek yang lulus dua tahun lalu mengepalkan tangannya.

"Selamat mempelajarinya baik-baik! Anggap ini sidang skripsi keduamu," sambung Asisten Isa.

"Haha, akan kusiapkan baik-baik!"

...

"Ok, file terakhir yang kuterima dari Erina. Semuanya sudah mengumpulkan, ya. Kita bisa pulang."

Terdengar timnya bersorak untuk itu. Mereka langsung bersiap pulang kerja.

Sebuah pemandangan langka melihat seluruh tim Urna pulang di waktu yang bersamaan. Betapa beruntungnya orang-orang yang melihatnya hari ini.

"Bagaimana kalau kita makan-makan?" usul Igor. Spontan, Urna menatapnya tajam.

"Aish! Bagaimana kau ini? Harusnya kau menyiapkan diri untuk besok," balas Erina seraya mengepalkan tangannya. Erina sudah siap menjitak kepala Igor untuk menyadarkannya.

Asta Urna [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang