02. Perkara 🐊

1.9K 191 22
                                    

+×+

Pagi yang cerah ini tidak sanggup mencerahkan hati Yeonjun yang mendung. Bagaimana tidak pagi-pagi sudah menerima tingkah aneh dari sang adik yang tiba-tiba memberantakan kamarnya hanya demi mencari kunci motor yang tadi malam ia sita. Itu adalah hukuman karena kemarin adiknya kembali ke rumah dalam keadaan babak belur namun bukan Beomgyu kalau tidak merusuh, jadilah kamarnya menjadi kapal pecah dalam beberapa menit.

"KIM BEOMGYU...!!!" 💢💢

Emosi Yeonjun sudah berada di ubun-ubun, hanya ditinggal mandi sebentar kamarnya sudah berubah layaknya gudang. Bahkan gudang lebih rapi dari ini.

"Kembalikan kunci motorku" seru Beomgyu dengan cemberut serasa tidak berdosa telah memberantakan kamar Yeonjun.

"Dasar kutil tahi ayam, kau memberantakan kamarku hanya perkara kunci motor bututmu itu?" Yeonjun benar-benar tidak bisa menahan emosinya sekarang.

"Motor butut kau bilang, itu motor kesayanganku Hyung. Kembalikan kuncinya cepat" Beomgyu menyodorkan tangannya untuk meminta kunci motornya.

"Persetan dengan semuanya, aku tidak peduli. Kuncinya sudah ku telan" jawab Yeonjun dengan malas sambil mengambil tas nya.

"Keluarkan kalau begitu" bentak Beomgyu yang menganggap Yeonjun serius telah menelan kunci motornya.

"Cari saja di kloset, sudah ku keluarkan tadi" ketus Yeonjun keluar dari kamarnya.

"Aaahhh hyunggg, jahat sekali sih" rengek Beomgyu sambil mengejar Yeonjun.

"Hyungg .. kunci motor ku" Beomgyu dengan cepat memeluk Yeonjun dari belakang.

"Lepas ahh aku mau berangkat" ucap Yeonjun berusaha melepaskan tangan Beomgyu yang melingkar di perutnya.

"Tidakk .. kunci ku Hyung kembalikan, itu hadiah dari ayah Hyung. Ku mohon" Beomgyu mulai terisak pelan.

Yeonjun pun menghela nafas pelan dan membalikan tubuhnya untuk melihat wajah adiknya.

"Diam..!!" Sentak Yeonjun dengan nada suara sedikit tinggi.

"Huwaa hyungg kunci kuu" Beomgyu mengusakkan hidungnya di bahu Yeonjun.

"Eiuhhh jauhkan hidungmu, ingusmu menempel di seragamku, Beomgyu" Sentak Yeonjun sambil mendorong Beomgyu sedikit agar menjauh darinya.

"Kembalikan kunci ku" Beomgyu menghentakkan kakinya berulang kali di depan Yeonjun.

"Astaga, preman kecil ini menangis hanya karena perihal kunci motor ha?" Ucap Yeonjun heran sambil menggeleng kepalanya menatap wajah sang adik yang sudah basah dengan air mata dan ingus. Namun, Yeonjun memiliki hati teguh dan prinsip yang kuat, dia tidak akan luluh semudah itu.

"Berangkat dengan Hyung, bersikap baiklah hari ini besok Hyung kembalikan kunci motormu" ucap Yeonjun dengan tegas.

"Aahhh hyungg" rengekan Beomgyu kembali terdengar.

"Tidak mau? Jangan harap kau bisa mengendarai motormu lagi" putus Yeonjun kemudian beranjak untuk pergi ke sekolah.

"Ck. Dasar Rubah Kutub jelek bau bunga rafflesia" rutuk Beomgyu sambil menghentakkan kakinya pelan. Tak ada pilihan akhirnya dia mengambil tas sekolahnya sekejap, lalu mengejar hyung rubahnya.

My Berandal Brother ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang