+×+
Hakekatnya janji itu adalah sebuah sumpah yang harus ditepati. Nyatanya janji itu adalah sebentuk rasa pengharapan sekedar penenang. Ucapan janji adalah nyata, menepati janji adalah ilusi belaka. Karena pada nyatanya hanya segelintir orang yang dapat benar-benar menepati janji. Namun, sesuai kaidahnya janji adalah sumpah dan berbentuk hutang dan membayarnya adalah kewajiban.
Beomgyu sudah berjanji kepada salah satu orang kesayangannya, bentuk janji yang sebenarnya sulit untuk ditepati. Bahkan beberapa waktu kebelakang dia hampir mengingkari janjinya namun Hyungnya tetap kepada pendiriannya.
Jika dia pergi maka Hyungienya akan hilang.
Dan itu terngiang di kepala mungilnya, betapa Hyungnya benar-benar berniat menghilang darinya setelah ia meninggalkannya. Beruntungnya Tuhan masih baik kepadanya, masih memberikannya kesempatan. Maka kali ini ia akan membayar hutangnya bahkan dengan berkali-kali lipat. Kali ini janjinya bukan hanya sebagai penenang hati belaka namun janji yang akan ia tepati apapun yang terjadi.
"Yeonjun hanya shock dan itu wajar terjadi kepada pasien yang koma, beruntung tidak terjadi gangguan kepada jantungnya. Keadaannya sekarang sudah sangat baik, jika terus begini tak lama lagi ia akan bangun" penjelasan dokter itu terus membuat Beomgyu tersenyum. Ia tak sabar menyambut Hyungnya yang akan bangun sebentar lagi.
"Gyu makan dulu ayo sayang" ucap Irene yang sadar jika sedari kemarin bungsunya ini belum makan.
"Nanti saja ibu bersama hyungie"
"Nak, hyungie belum tau sadarnya kapan, nanti kamu sakit"
"Sebentar lagi hyungie pasti sadar kok, hyungie tidak akan membiarkan Gyu sakit, ibu. Jangan khawatir" balas Beomgyu lagi yang masih menggenggam erat tangan kiri Yeonjun.
"Tapi nak-"
"Irene .. sudahlah tak apa .. kemarilah" panggil Taehyung menghentikan aksi Irene yang membujuk Beomgyu.
Irene hanya menghela nafas pelan, jika suaminya sudah bertitah dia hanya bisa menurut.
Kembali ke Beomgyu yang terus menatap Yeonjun sembari berdoa dalam hati agar hyungienya segera membuka matanya.
"Hyungie ayo bangun, Gyu belum makan. Gyu lapar tapi ingin makan bersama hyungie, apa hyungie tega melihat adiknya kelaparan nanti Gyu busung lapar, hyungie" ucap Beomgyu sambil memainkan jari-jari besar Yeonjun.
"Gyu janji tidak akan gigit pipi hyungie sampai bolong, janji hyungie nanti Gyu cuma cium tidak gigit-gigit." Beomgyu mengatakan itu karena ia berpikir kemarin Yeonjun shock karena sehabis ia mengatakan ingin menggigit pipi Yeonjun sampai bolong. Lucu sekali.
Seakan menurut tak lama Beomgyu merasa tangannya digenggam pelan oleh Yeonjun, membuat matanya membola.
"Hyungie .. hyungie bangun?" Seru Beomgyu antusias ia juga melihat mata Yeonjun yang sedikit demi sedikit terbuka.
"Ayah, ibu hyungie bangun.." Taehyung dan Irene yang mendengar itu pun langsung menghampiri keduanya. Irene langsung menekan tombol darurat untuk memanggil dokter.
"Hei sayang, yeonjunie bangun nak" ujar Taehyung yang sudah sangat bahagia melihat sulungnya mulai membuka mata.
Perlahan namun pasti mata Yeonjun terbuka sempurna. Pelan-pelan menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retinanya. Ia pandangi semua orang di dalam ruangan tersebut. Hingga atensinya terfokus kepada Beomgyu, dengan pandangan yang sulit diartikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Berandal Brother ✔️
Random[END] DON'T PLAGIARIZE ‼️‼️❌❌ Hanya tentang Yeonjun yang selalu bersabar dengan kelakuan sang adik 🐻🦊 |Brothership| |Family| 💢Minim konflik Start : 29.11.22 End : 16.04.23 Don't plagiat okee.. walau ini cerita kagak elit-elit banget tapi ini...