37. Lagi 🐊

812 97 30
                                    

+×+

"Bagaimana keadaanmu?"

"Seperti yang kau lihat aku sudah cukup baik, terima kasih karena kau sudah menyelamatkanku saat itu"

"Apa ini? Seharusnya aku yang berterima kasih, karena menyelamatkanku kau hampir saja kehilangan nyawamu"

"Eii sudahlah hyungieku bilang kau melakukan pertolongan pertama saat aku kehilangan detak jantungku, tak ku bayangkan jika saat itu aku bersama Kai mungkin saja dia hanya berteriak panik atau bersama Sunghoon ku yakin dia hanya ngebug" balas Beomgyu diakhiri kekehan geli membayangkan wajah sahabat-sahabatnya.

Iya, mereka ini adalah Beomgyu dan Hyunjin yang merencanakan pertemuan sehabis pulang sekolah ini.

"Astaga, tapi apapun itu aku berterima kasih"

"Kalau begitu terima kasih kembali"

Jika bertanya bagaimana pelakunya mereka sudah dipenjara. Walau penjara remaja karena usia mereka belum cukup umur.

+×+

Hujan rintik-rintik terdengar syahdu terlebih pada sore hari. Angin sejuk dan aroma tanah menyeruak ke permukaan membuat ketenangan alami. Tak banyak memang yang suka hujan, bahkan sebagian orang banyak yang merutuk saat datangnya hujan. Namun hujan tetap lah hujan tak peduli ia disukai atau tidak bahkan jika pun hadirnya dibenci dia akan tetap datang dengan memberikan kehidupan di bumi.

"Kenapa di depan jendela, apa memandangi hujan lebih menyenangkan daripada memandangi hyungie?" Tanya sang kakak yang memperhatikan sang adik sedari tadi seperti ada beban berat yang mengusiknya.

Sang adik yang mendengar suara lembut kakaknya pun berbalik mencari sumber suara.

"Hyungie sedang belajar Gyu tidak ingin ganggu" jawab Beomgyu menatap sang kakak yang masih berada di ambang pintu kamarnya.

"Astagaa adiknya hyungie ini sangat pengertian sekali yaa" balas Yeonjun yang mendekati Beomgyu.

"Sini dek, hyungie ingin bicara" Yeonjun membimbing adiknya agar duduk di pinggir kasur.

"Hyungie ingin bicara apa?" Tanya Beomgyu yang merasa bingung karena tiba-tiba sang kakak ingin berbicara sesuatu dengannya.

"Beberapa hari ini hyungie lihat adek seperti ada masalah, tidak ceria seperti biasanya. Hyungie tunggu adek untuk cerita tapi sampai sekarang kamu tetap diam. Ada apa sebenarnya, hm?" Tanya Yeonjun pelan dengan cukup hati-hati.

Empu yang ditanya pun menundukkan kepalanya sambil memainkan jemari besar Yeonjun. Sesekali ia menggigit bibir bawahnya pelan, dia juga sebenarnya bingung apa yang mengganggunya akhir-akhir ini.

"Adek ..??" Panggil Yeonjun saat pertanyaannya tidak juga dijawab.

"Hyungie .. apa hyungie memutuskan untuk berkuliah di sini itu karena Gyu? Apa karena Gyu hyungie membatalkan untuk berkuliah di luar negeri? Apa karena Gyu hyungie jadi berhenti untuk mengejar mimpi hyungie?" Tanya Beomgyu yang suara yang sedikit bergetar dengan masih menundukkan kepalanya.

Yeonjun pun membatu mendengar pertanyaan beruntun dari sang adik. Sebenarnya jawaban dari ketiganya itu hanya satu.

"Iya. Itu semua karena kamu" jawab tegas Yeonjun yang membuat Beomgyu menengadahkan kepalanya untuk menatap sang kakak.

My Berandal Brother ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang