+×+
"Sudah ayah, dia sedang meraung menangis di luar kamar. Ayah dengar sendiri kan?"
"Iya nak ayah dengar, rasanya tidak tega mendengarnya tapi ini harus kita lakukan agar adikmu lebih mengerti jika yang ia lakukan itu salah. Ayah tidak mau lagi melihat adikmu babak belur hanya karena hal tidak penting seperti tawuran ini"
"Iya ayah Yeonjun mengerti, Yeonjun akan berusaha menjaga adek lebih baik lagi"
"Terima kasih sayang, ayah titip adek ya. Jangan biarkan dia terluka lagi"
"Iya ayah"
Terdengar Yeonjun sedang berbicara dengan sang ayah lewat panggilan ponsel. Ini adalah rencana mereka berdua untuk berusaha mendisiplikan Beomgyu. Terkadang kelembutan Yeonjun dianggap mainan oleh sang adik, oleh sebab itu Yeonjun berusaha untuk lebih tegas lagi.
Dug .. dug ..
"Hyungie buka .. jangan pergi hyungie .."
Yeonjun di dalam mendengar sedari tadi adiknya itu berteriak histeris tak henti-hentinya sambil menggedor-gedor pintu kamarnya yang ia kunci.
"Hyungie .. Gyu mohon buka, Gyu janji akan jadi akan baik. Hyungie buka .. huwaaaaa hyungieeee ...!!" Beomgyu sudah lelah berteriak dia akhirnya memundurkan tubuhnya dan bersandar di dinding di depan kamar sang hyungie.
Beomgyu meringkuk sambil memeluk lututnya, dia menangis tersedu-sedu menggumamkan nama Hyungienya"
"Hyungie .. hiks .. hyungie maaf .. maaf Hyungie"
Setelah sekitar 10 menit berlalu akhirnya Yeonjun tidak tahan, ia pun membuka pintu kamarnya dan melihat penampilan adiknya yang seperti anak hilang. Mata sembab, hidung merah, air mata dan ingus bercecer kemana-mana.
"Hyungie.." Beomgyu merangkak mendekati sang kakak, lalu ia peluk kaki kakaknya dengan erat.
"Jangan pergi, Gyu minta maaf Hyungie. Jangan tinggalkan Gyu, Gyu mohon" ucap Beomgyu dengan terbata-bata karena menangis terlalu lama.
Yeonjun masih diam, walau hatinya sudah tak kuat melihat sang adik yang menyedihkan seperti ini tapi ia berusaha tenang. Ini ia lakukan demi adiknya juga.
"Hyungie.." Beomgyu akhirnya mendongak untuk melihat wajah sang kakak karena merasa tak ada balasan dari ucapannya tadi.
"Berdiri..!!" Titah sang kakak yang membuat Beomgyu langsung berdiri walau sedikit oleng karena lemas terlalu lama menangis dan kakinya semutan karena terlalu lama ditekuknya tadi.
Tapi Beomgyu langsung membenarkan posisi berdirinya, ia berdiri tegak di hadapan Yeonjun, menundukkan kepalanya dan tangannya sibuk memilin ujung piyamanya.
"Apa kesalahanmu hari ini?" Tanya Yeonjun dengan masih mempertahankan suara tegas nan dinginnya.
"Hiks .. hiks .. tawuran" jawab Beomgyu terbata-bata karena masih menangis sesegukan.
"Lalu?"
"Membohongi hyungie.."
"Lalu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Berandal Brother ✔️
Random[END] DON'T PLAGIARIZE ‼️‼️❌❌ Hanya tentang Yeonjun yang selalu bersabar dengan kelakuan sang adik 🐻🦊 |Brothership| |Family| 💢Minim konflik Start : 29.11.22 End : 16.04.23 Don't plagiat okee.. walau ini cerita kagak elit-elit banget tapi ini...