+×+
"Sekarang kita berdamai?" Terlihat dua pria paruh baya sedang bercengkrama sambil menikmati angin sejuk di taman rumah sakit.
"Tentu, maafkan aku yang membuat anakmu meninggal, Tae" ujar lelaki yang memiliki dimple menawan di kedua pipinya.
"Jangan diungkit lagi, seharusnya aku yang meminta maaf karena telah memisahkanmu dan Beomgyu" jika ini adalah seorang lelaki yang memiliki senyum kotak yang mampu meluluhkan wanita manapun.
"Aku anggap ini sudah impas, aku sudah tidak ingin mempunyai musuh lagi"
"Dengan kau memaafkanku, itu sudah lebih dari cukup, Jae"
Inilah akhir dari pertikaian antara keluarga Jung dan keluarga Kim. Mereka memutuskan untuk berdamai demi menjaga kesehatan hati masing-masing.
Sebuah keluarga itu tidak hanya mengandung rasa manis, namun ada berbagai rasa yang bisa menambah cita rasa di dalamnya. Baru kemarin keluarga Kim dan keluarga Jung berdamai sekarang sudah ada percikan api diantara mereka. Percikan api yang siap membakar siapa saja yang dekat dengannya.
Tatapan tajam, alis bertaut, bibir mengerucut bahkan wajahnya yang sedikit memerah. Tangan yang tidak mau diam sedari tadi, mencakar, memukul dan mencengkram bantal sofa yang ada dipangkuannya.
"Ayo Hyung, lari lebih cepat"
"Yakk Sungchan, jangan tinggalkan aku"
"Awas musuh Hyung"
"Yakk selamatkan aku"
"Tenang, ada aku yang akan melindungimu"
"Lakukan sesuatu Sungchan"
"Tenang Hyung, tetap di belakangku"
"Huahahaha kau hebat sekali, kita menang dengan mudah"
"Tentu saja aku raja permainan ini, Hyung"
Terdengar olehnya teriakan serta tawa dari hyungie tersayangnya dan saudara kembarnya yang sedang bermain game di ponsel mereka. Matanya semakin membola melihat Sungchan tidak ragu lagi untuk memeluk dan bergelayut manja kepada hyungienya. Ditambah Yeonjun dengan entengnya mengusak pelan rambut Sungchan dengan lembut.
Jeno yang sedari tadi sibuk dengan laptopnya perlahan sadar ada aura sangat panas mencekam di sebelahnya. Dia bergidik ngeri saat mendapati adik bungsunya seperti diselimuti api membara dan kepalanya berasap. Perlahan ia mengikuti tatapan mata sang adik yang melihat Yeonjun dan Sungchan sedang bermain bersama. Jeno terkekeh dia sangat mengerti sebab adiknya seperti itu.
"CUKUP..!!" Teriakan Beomgyu sontak menghentikan aktivitas Yeonjun dan Sungchan. Mereka berdua mengalihkan atensi mereka untuk fokus kepada Beomgyu.
"Adek, kenapa?" Lirih Yeonjun.
"Hyungie masih bertanya? Sungguh tega sekali dirimu hyungie menyakiti hati mungilnya Gyu" Gyu memulai aksinya.
"Ke-kenapa dek?" Jujur saja Yeonjun bingung dengan polah Beomgyu, memangnya dia melakukan apa?
Jeno dan Sungchan sendiri menatap bingung ke arah Beomgyu yang belum terbiasa dengan polah sang adik.
"Dihadapanku hyungie .. dihadapanku hyungie terang-terangan melakukan ini, di mana hati nuranimu?" Ucap Beomgyu dengan mata berkaca-kaca. Yeonjun semakin cengong yang mendapati adiknya semakin mendrama.
"Apa? Apa yang hyungie lakukan?" Yeonjun semakin bingung sesekali melirik Jeno, takut-takut Jeno akan marah dan berakhir memukulnya karena membuat Jung bungsu menangis.
"Hyungie selingkuh..!!!!"
Doeng...!!!!
Yeonjun tersedak air ludahnya sendiri mendengar kalimat itu keluar dari sang adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Berandal Brother ✔️
Random[END] DON'T PLAGIARIZE ‼️‼️❌❌ Hanya tentang Yeonjun yang selalu bersabar dengan kelakuan sang adik 🐻🦊 |Brothership| |Family| 💢Minim konflik Start : 29.11.22 End : 16.04.23 Don't plagiat okee.. walau ini cerita kagak elit-elit banget tapi ini...