+×+
Terdengar derap langkah kaki begitu cepat seakan terburu-buru, langkah demi langkah ia jalani hingga sampai ke ujung tangga di bawah. Sepi dan sunyi itulah yang ia rasakan, pikirannya sudah bercabang mengakar ke mana-mana.
"Hyungie .." gumam seorang anak lelaki mirip beruang bermata bulat seperti boba, berpipi tembam yang siapa pun melihatnya ingin mencubitnya.
"Hyungie hilang huwaaa ... Hyungieee" tangisannya memenuhi penjuru ruangan.
Tubuhnya terduduk dramatis karena merasa kehilangan sosok kakak kesayangannya lagi.
"Adek, kenapa?" Tanya seorang lelaki yang tampak sedikit lebih tua darinya, datang buru-buru karena mendengar suara adiknya menangis.
"Jeno Hyung .. hyungie hilang .." 🥺
Jeno hanya mampu menghela nafas pelan dan menatap sendu ke arah sang ayah yang sudah bersimpu di lantai.
"Huwaaa .. Hyungieeenya Gyu hilaangg" teriaknya lagi membuat Jeno memejamkan matanya menahan emosi. Ingin sekali ia melemparkan Beomgyu ke sungai Han, tapi dia sayang.
"Siapa .. siapa yang menangis? Adek kenapa..?" Satu lagi seseorang datang yang nampak tergesa-gesa dengan memakai celemek sambil membawa sendok sayur.
"Hyungienya Gyu hilang ..." Adu Beomgyu lagi kepada orang yang baru datang tersebut.
"Hyungienya Gyu siapa?" Tanya orang itu lagi.
"Yeonjunnie hyung .. Hyungienya Gyu huweee"
"Lalu ini siapa?" Orang tersebut menunjuk dirinya sendiri.
Beomgyu langsung membuka matanya lebar-lebar bahkan hampir melotot saat melihat orang di depannya yang ia bahkan tak sadari siapa orang tersebut.
"Hyungieee ...." Beomgyu langsung bangkit dari bersimpuhnya dan memeluk seseorang di depannya yang ternyata dia adalah Yeonjun. Seseorang yang menyebabkan Beomgyu menangis dan berdrama sore ini.
"Huwaa .. hyungie tidak jadi hilang?" Tanya Beomgyu di dalam pelukan Yeonjun.
"Dihh raja drama .." gumam Jeno dan berlalu dari sana, dia sudah merasa lelah dengan tingkah adik bungsunya.
"Dasar jeno jenong .." gumam pelan Beomgyu yang ia yakini tidak di dengar oleh kakak keduanya itu, dia kesal tapi tidak berani jika harus meledek terang-terangan.
"Sudah-sudah lepaskan" hyungie ingin lanjut memasak" ujar Yeonjun berusaha melepaskan pelukan sang adik.
"Ishh .. hyungie tidak ingin Gyu peluk lama-lama?" Kesal Beomgyu yang baru saja memeluk sudah ingin dilepaskan.
"Bukan begitu, tapi hyungie harus memasak"
"Ishh .. kenapa Hyungie memasak? Jangan memasak, temani Gyu saja di sini, Gyu rindu hyungie" Beomgyu malah semakin mengeratkan pelukannya.
"Untuk makan malam kita bersama nanti, di dapur ada yang lain juga sedang mempersiapkan semuanya, ayo ikut ke sana"
"Gyu sedang sakit hyungie, Gyu lelah" rengek Beomgyu yang terus ingin berlama-lama dengan Yeonjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Berandal Brother ✔️
Random[END] DON'T PLAGIARIZE ‼️‼️❌❌ Hanya tentang Yeonjun yang selalu bersabar dengan kelakuan sang adik 🐻🦊 |Brothership| |Family| 💢Minim konflik Start : 29.11.22 End : 16.04.23 Don't plagiat okee.. walau ini cerita kagak elit-elit banget tapi ini...