24. Hampir Retak 🐊

1K 121 35
                                    

+×+

"Tidak mauuu...!!!!" Pagi ini disambut dengan teriakan oleh Beomgyu yang tidak ingin dipisahkan dari Yeonjun.

"Sayang, Gyu juga sedang sakit tidak apa ya di kamar rawat lain" ayah dan ibu pun berusaha membujuk sang putra bungsu yang masih setia memeluk Yeonjun dengan sangat erat. Bahkan tangan kirinya sudah terpasang infus, tapi anaknya sama sekali tidak ingin dipisahkan oleh Yeonjun.

"Tidak mau .. tidak mau .. ingin bersama hyungie saja di sini.." Beomgyu masih kekeuh berteriak dan menangis berusaha tidak lepas pelukan dengan Yeonjun.

"Gyu sayang, tidak boleh satu ranjang untuk berdua nak" bujuk sang ayah lagi.

Dokter dan perawat yang tadi memeriksakan keadaan Yeonjun dan Beomgyu hanya menyimak perdebatan antara orang tua dan anak ini.

"Gyu tidak mau..!!! Ingin di sini saja .. mau hyungie huwaa .. Hyungieee..!!!" Semua orang di sana kelabakan karena tangisan kencang dari Beomgyu.

"Adik kecil, kalau begitu perawat akan membawa 1 ranjang lagi ya. Jadi tetap 1 ruangan bersama Hyungienya hanya saja beda tempat tidurnya ya" kali ini dokter yang turun tangan membujuk si bungsu yang sedang ingin bermanja bersama sang kakak.

"Gyu bukan adik kecil .. Ishh tidak mau .. tidak bisa peluk ..!! Kenapa semuanya menyebalkan, hyungie bilang pada mereka Gyu ingin bersama hyungie saja ..!!" Mohon Beomgyu kepada Yeonjun dengan memelas tak lupa air mata meluber kemana-mana.

"Adek, tidak apa ya .. kita tetap satu ruangan hanya beda tempat tidur saja ya, dek" Beomgyu mencebik karena ternyata Hyungienya sama saja.

Tidak tahukah mereka semua jika Beomgyu teramat rindu kepada Yeonjun, bahkan penuh perjuangan untuk sampai di sini.

"Semuanya menyebalkan .. jahat .. Gyu tidak like .. huwaaaa .. Gyu hanya ingin bersama hyungie kenapa tidak boleh ishhh..!!"

"Ssstt sayang tidak begitu dek"

"Mau .. mau hyungie tidak mau pisah-pisah .. mau peluk hyungie terus .. kenapa semuanya ingin memisahkan Gyu dari hyungie"

"Sayang-" Taehyung berusaha menyentuh sang anak yang langsung di tepis kuat oleh Beomgyu takut-takut sang ayah ingin memisahkannya dari Yeonjun membuat Beomgyu semakin histeris.

"Tidak mau tidak mau .. awas tidak mauu .. hyungieeee .. tolong tidak mau pisah- akkkhhh" Beomgyu tiba-tiba mencengkram rambutnya dengan tangan kanannya karena dirasa kepalanya tiba-tiba sangat sakit. Akibat dari menangis yang terlalu lama membuat suhu tubuhnya kembali naik drastis dan kepalanya menjadi pusing.

"Gyu sayang hei, kenapa?" Yeonjun sontak panik melihat adiknya kesakitan, dia berusaha melepaskan pelukannya untuk melihat adiknya.

"Akh .. sakit .. hyungie sakit .. jangan .. jangan lepas peluknya" lirih Beomgyu yang sedang memejamkan matanya menahan sakit.

"Dokter .. dokter tolong izinkan anak saya di sini saja ya bersama kakaknya, saya mohon hingga sekiranya tubuhnya sedikit membaik" akhirnya Irene tidak kuat melihat anaknya kesakitan seperti itu.

Dokter di sana pun hanya menghela nafas, dan akhirnya menyetujui permintaan Irene walau menyalahi aturan. Dokter tadi memeriksakan keadaan Beomgyu dan memberikan suntikan obat untuk meredakan sakit kepalanya.

My Berandal Brother ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang