🌞💉

797 40 16
                                    

Dua puluh sembilan





💉💉💉💉💉


"Anak-anak... lusa nanti, kita akan jalan-jalan ke kebun binatang."

Sudah dari satu bulan yang lalu seharusnya Siska membawa anak-anak didik nya ke kebun binatang untuk memperkenalkan makhluk hidup di sekitar mereka khususnya binatang.

Terlalu sibuk sedari bulan lalu sehingga Siska baru memiliki waktu sekarang-sekarang ini. Dan niat untuk membawa anak didiknya baru terealisasikan lusa nanti.


"HOREEEEEE!!!"


"YESSSS!!!"


"AKHIRNYA KETEMU MONYETTTTTTTT YESSSS!!"


"Syuttttttttttt, ibu belum selesai berbicara ya... tidak boleh dipotong..."

"Maaf Bu Siska..."

"Tidak apa-apa... lain kali jangan di ulangi lagi ya."

"SIAPP BUU!!"

"Untuk baju, makanan, dan kebutuhan lainnya, sudah ibu siapkan."

"BAIK BUUU!!"

"Ada yang ingin di tanyakan?"

"BUUUUUUUUUUU."

"Iya Fahmi? ada apa?"

"Boleh bawa pacalll gak Bu Guru?"

Siska melongo mendengar pertanyaan murid nya itu. Mereka masih kecil masuk SD pun belum, diberi main ponsel juga tidak. Siska melirik Gisel yang ada di samping nya lalu berbicara tanpa suara. "Awas aja lo, Kak Gisel."

Ya memang nya siapa lagi kalau bukan Gisel? Siska yang menitipkan anak didik kelasnya kepada Gisel jika ia tidak masuk untuk mengajar. "Pasti Kak Gisel curhat tentang cowo itu lagi ke anak-anak."

"Kamu emang nya tau, pacar itu apa?"

"TAUU!!" jawab muridnya dengan serentak, menambah keterkejutan Siska.

"Apa memang nya?"

"Pokonya kata Bu Gisel, kalau pacall itu orang yang suka sama kita. Kata Bu Gisel kalo pacal-pacalan halus saling suka-suka!" jawab Aulia menjelaskan.

Siska mengelus dada nya dengan sabar.






















🌞🌞🌞



"Bu Siska jomblo ya?"








💉💉💉💉💉


"Aduhh ampunnnn deh Sisssssssss,"

"Sis..."

"Jangan cuekkin gue dong!"

"Siska ih!"

"Iya Sis, gue salah... malah cerita-cerita kaya gitu ke anak kecil."

"Aduh Siska, jawab kek!"

"Gue turunin di jalan ya, kalo lo gak mau maafin gue?"

Mendengar ancaman yang di lontarkan oleh Gisel, Siska dengan segera menatap sahabatnya yang sedang menyetir itu. "Yaudah, gue naik gojek aja."

"Ehh, iya iya dehh! jangan! nanti gue dimarahin sama mamah lo lagi."

Sungguh! lebih baik dimusuhi oleh Siska daripada mamahnya.

Gisel sudah tau konsekuensi dari bercerita kepada anak-anak kecil itu. Pasti akan di cueki oleh Siska, sahabatnya itu tidak pernah marah dengan cara berteriak seperti orang kesurupan. Siska akan cuek dan diam saja ketika ia sedang marah.

Pacaran Sama... Dokter Cuek! (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang