🌞

855 38 32
                                    

Dua puluh tiga



Cuaca hari ini sangat bagus. Tidak begitu panas dan sudah di ramalkan tidak akan turun hujan. Memang cuaca yang cocok digunakan untuk menghabiskan waktu di luar rumah.

TOK

TOK

TOK

"Farhannnnnnn,"

"Masuk, gak di kunci." Sahut orang yang ada di dalam kamar.

Pintu kamar di buka. Memperlihatkan seorang pria sedang bersantai di sofa panjang sambil memainkan ponsel. Sedangkan mulutnya sibuk menguyah keripik ubi.

"Gak ke rumah sakit?"

"Nggak."

"Kenapa?"

"Lagi males."

"Pasien kamu siapa yang handle?"

"Banyak dokter."

Ah, dirinya lupa jika tugas Farhan mengatur seluruh grafik pengelolaan rumah sakit. Karena Farhan sudah menjadi pemilik Rumah Sakit Harapan Jaya, tentu tugasnya lebih rumit.

Namun, Farhan pun selalu siap jika para dokter membutuhkan tenaga nya.

Farhan bangun dari posisi rebahan nya. Lalu duduk tegak memberikan ruang agar sang ayah dapat duduk di sampingnya. Sedangkan mata, tangan dan mulut masih fokus masing-masing.

"Ikut ayah yu?"

"Ngapain?"

"Jalan-jalan!"

Farhan hanya melirik sekilas, "ogah." Lalu fokus kembali melihat ponsel.

"Ayo donggg, kamu mah pulang kesini jalan-jalannya cuma sama si Rehan dan Endy doangggg."

Jika Rehan adalah panggilan kesayangan Rayhan dari Fadly. Maka panggilan kesayangan untuk Wendy adalah Endy.

"Jalan sama ayah dongg. Masa mau jadi orang ke tiga terus?"

"Hah?" yang disindir malah tidak peka dan terus sibuk mengetikkan sesuatu di ponsel.

Farhan menyenggol lengan sang putra lalu menaik turunkan alisnya. "Masa mau ganggu orang pacaran terus?"

"Ganggu siapa?"

"Rehan sama Endy lah!"

"Mereka ke ganggu?"

"Yaiyalah!!"

Sudah bisa di tebak, sepertinya ia tahu alasan mengapa Farhan belum juga dapat pacar. Putra nya itu terlalu banyak belajar sampai tidak punya waktu untuk sekedar basa-basi dengan perempuan. Padahal selama kuliah di negara orang seharusnya Farhan sudah memiliki setidaknya satu  orang terdekat. Kalau mau lebih pun boleh... supaya bisa pilih-pilih.

"Mereka gak ngerasa ke ganggu."

"Ahhh, kamu ancam kali!"





























"Gue gak ngancam. Gue cuma ngomong 'pecat' doang."


























"Kalo gak percaya, coba tanya si Rehan di chat. Dia ke ganggu gak kalau kamu selalu ikut sama dia dan Endy." Bak seperti anak baik dan penurut, Farhan mengetikkan sesuatu untuk di kirimkan ke  Rayhan.

















To: rayhan🖕🙏👨‍⚕️

emg gnggu?

















Pacaran Sama... Dokter Cuek! (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang