Satu
"Bu Dokterrrrrrr!"
Suara panggilan itu menggema di koridor rumah sakit. Merasa dipanggil ia lantas menoleh ke arah sumber suara sambil memasang wajah bingung.
"Ya ampun, Siska... jangan berteriak seperti itu, nanti pasien yang lain akan terganggu," ucapnya dengan suara lembut. Siska adalah salah satu pasiennya yang memiliki sifat seperti anak kecil. "Kamu kenapa keluar dari ruangan bukannya masih sakit?" selidiknya.
Sedang Siska hanya meringis malu merasa seperti sudah kepergok sedang makan permen padahal sedang sakit gigi.
"Ya habisnya aku bosen banget di dalam kamar Dok. Bau obat-obatan Siska gak suka!" ucapnya sambil memasang wajah kesal dan lucu.
Membuat Wendy tersenyum dan memegang pundak Siska, "makanya cepat sembuh dong... biar gak di sini terus."
Siska mencebikkan bibirnya, "aku mau sembuh Dok... emang badan nya aja lemah banget."
Mereka sudah lama saling mengenal, Siska adalah pasien langganan di rumah sakit Harapan Jaya. Setiap satu bulan sekali Siska pasti akan dirawat di rumah sakit ini.
"Kita kembali ke kamar kamu saja yuk atau kamu lapar ingin ke kantin saja?"
"Kembali ke ruangan aja deh, aku masih sedikit pusing."
🌞🌞🌞
Tubuh menjulang tinggi, hidung terpahat indah dengan alis tegas, menambah kadar ketampanan seorang Farhan.
Ia baru saja melakukan perjalanan jauh dari Amerika dan pulang ke Indonesia, negara dimana ia dilahirkan dan dibesarkan.
Saat ini Farhan sedang berada di Restoran Nusantara, ini yang ia tidak suka jika berada di tempat umum. Banyak sekali wanita yang memandangnya secara terang-terangan tanpa ada rasa malu.
"Ck! mending gue makan di rumah," tapi perutnya tidak bisa menahan lapar, perjalanan dari bandara ke rumah nya akan memakan waktu yang cukup lumayan.
SmoOth Like butter~~ Like A cRimiNal UndeRcOveR~~
Ponselnya berbunyi tanda ada panggilan masuk ia melihat nama sang ibu terpampang jelas di layar ponsel lalu dengan segera menghentikan aktivitas makannya dan menjawab panggilan itu.
"Kenapa Bu?"
💉💉💉💉💉
"Astaga!! anak ibu semakin tampan aja!" sang ibu langsung memeluk tubuh tinggi Farhan dengan erat, menandakan betapa ia sudah sangat merindukan putra tampannya itu.
"Ibu... aku emang tampan dari lahir. Tapi tolong tanya kabar dulu kek."
Rita hanya tersenyum lalu mencubit pipi putranya, benar-benar sangat mirip kelakuan suami dan anaknya ini. "Kamu mandi gih, ibu udah siapin air hangat."
"Kamu mau dibuatin susu cokelat gak?"
Farhan tersenyum, ia sangat merindukan perhatian dan suara lembut dari sang ibu selama di Amerika. Lagipun ia terlalu sibuk belajar dan jarang memberi kabar. "Ngga usah Bu, aku cuma mau mandi dan istirahat sebentar, gapapa kan?"
"Iyalah! anak tampan harus banyak istirahat, kalau Ayah kamu udah pulang nanti Ibu bangunin."
Farhan tertawa kecil, sebelum pergi mandi dan berisitirahat ia kembali memeluk sang ibu.
Rita menatap bahu lebar Farhan yang sedang berjalan di tangga lalu menghilang setelah masuk ke dalam kamar. Betapa sudah dewasa putranya itu, namun kendati demikian, ia tetap menganggap putranya seperti anak kecil. Seluruh ibu di dunia pasti melakukan hal yang sama.
Farhan orang yang sangat cerdas seperti sang ayah, ia juga berprofesi sebagai dokter muda, apalagi putranya itu di anugerahi wajah yang sangat tampan. "Kapan ya Farhan bawa cewe kerumah?"
"Atau jangan-jangan dia udah nemuin bule?"
"Bule mana ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacaran Sama... Dokter Cuek! (Selesai)
Teen Fiction(Gue ga pernah NGEPLAGIAT cerita orang karena menurut gue itu tindakan yang jahat, jika ada KESAMAAN dalam nama tokoh atau alur cerita itu murni KETIDAK SENGAJAAN.) Siska. Seorang Guru TK berwajah menggemaskan. Kesehariannya hanya bersama anak kecil...