🌞💉

809 42 15
                                    

Dua puluh lima

🌞🌞🌞


Langkah kaki Siska membelah jalanan becek akibat hujan deras yang mengguyur kota sedari pagi sampai malam hari.

Memakai payung kesayangan nya untuk berlindung dari jatuhan air hujan yang deras, Siska bersyukur karena tidak pernah lupa membawa barang terpenting.

"Untung gue selalu bawa payung dan syal."

Siska selalu mengaitkan syal dengan bahan tipis tetapi nyaman di tas nya.

Bukan hanya di tas saja. Siska juga mengaitkan sapu tangan di resleting dompet nya. Untuk jaga-jaga saja.

Mengingat stok makanan ringan sudah habis karena Gisel, ia berniat untuk mampir ke supermarket dan membeli banyak makanan ringan.

"Kak Gisel kebiasaan deh kalau galau! yang di habiskan cemilan punya gue muluu." gerutu nya.

Sejak kejadian di bioskop dua hari yang lalu, dimana seorang laki-laki tampan menjelekkan Gisel, sahabat Siska yang usianya lebih tua 3 bulan itu menjadi galau merana.

Tidak! Gisel bukan galau karena di jelekkan dan di tolak sebelum menyatakan cinta. Gisel galau karena, bisa-bisanya laki-laki itu mengatai Giselle norak di tempat umum. Memalukan.







TING!




Langkah kaki Siska berhenti tepat di depan pintu supermarket.







From: Mau di panggil 'Kak' tapi beda 3 bulan doang

Woy

Sis

Kalo jadi ke supermarket gue nitip pembalut yang isi 25 pcs, 4 y.







To: Mau di panggil 'Kak' tapi beda 3 bulan doang

dihhhhhhhh mau mabok lo?




From: Mau di panggil 'Kak' tapi beda 3 bulan doang

Buat stok yampun

















"Beli sepuluh aja lah, gue juga mau nyetok pembalut."




Troli milik Siska sudah penuh. Jika dilihat-lihat, troli nya penuh dengan pembalut daripada cemilan yang ia beli. Ingin menaruh kembali pembalutnya separo tapi Siska malu.


"Terobos aja lah."

Saking penuhnya troli yang di dorong Siska, tidak di duga 2 kotak pembalutnya jatuh dan mengenai kaki seseorang.

"Mampus Sis! kaki cowok itu."

Siska melihat orang di hadapannya dari ujung kaki sampai ujung rambut. Ia lantas tersenyum ceria.








































"Ehhhhhh, Dokter... hehehe."

Rayhan mengambil pembalut yang ada di hadapannya. Lalu terkejut saat melihat isi troli Siska yang sudah penuh. "BUSETTTT! mau buka toko lo?"

Siska mendatarkan wajah nya, "gak! mau maling!" ia merebut pembalut dari tangan Rayhan lalu pergi dari sana.


"Hehhh bocillll! main pergi aja lo."

"Dokter Rayhan ngapain ngikutin saya si?!"


"Yang sopan kalo sama yang lebih tua!"

Pacaran Sama... Dokter Cuek! (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang