🌞💉

955 41 9
                                    

Dua puluh

"YA AMPUNN KAK GISEL!!! LO NGAPAIN WOYY?!"

Betapa terkejutnya Siska saat bangun pagi sudah melihat  Gisel tengah memegang sapu dengan tatapan mata kosong. Siska melempar boneka bajak laut sampai mengenai wajah Gisel. "Aduhhhhhhh."

"Lo gapapa?"

"Lo kenapa lemparin muka gue pake boneka, Siska."

"Ya, lo ngapain pegang sapu tapi diem aja. Malah bengong lagi!"

"Hah? gue tidur kok!"

"Tapi, itu lo lagi pegang sapu Kaaakkkk," tunjuk Siska. Ia bergidik ngeri. Apa nanti malam usir saja ya jika Gisel ingin menginap lagi?

"Aduhhhh gue ketiduran!"

Mendengar hal itu, Siska hanya melongo tidak mengerti. Ketiduran bagaimana? sudah jelas-jelas  Gisel tidak tidur. Tadi, dengan mata kepala Siska sendiri, ia melihat Gisel tengah berdiri sambil memegang sapu dan menatap ke arah Siska dengan tatapan kosong.

Atau jangan-jangan...

Gisel kerasukan ya?


Melihat Siska yang diam dan tidak merespon apa-apa. Gisel yakin, Siska pasti sedang menebak dirinya yang tidak-tidak.

"Jangan berfikir macam-macam ya!"

"Ya gimana gak berfikir macam-macam! orang tadi aneh bangetttt."

"Issss sini gue jelasin! jadiii di dunia ini ada beberapa orang yang diberi keahlian oleh tuhan yaitu, bisa tidur dengan mata terbuka. Gue gatau nama keahliannya!"

"Gue juga baru tau keahlian ini tuu baru-baru inii, setelah nginep di rumah sepupu."

"Terus-terus?" tanya Siska yang ingin mendengar penjelasan lebih rinci.

"Ini berawal dari gue yang gak bisa tidur kalau di rumah orang! makanya kalau gue gak bisa tidur biasanya yaaa, gue melakukan hal apapun biar ada kegiatan."

"NAHHHHHH! saat melakukan kegiatan ituu, gue ngantuk dan tidur tapi mata gue nggak!"

"Yaelah tau gitu mah kegiatan lo harus nya meriksa PR anak-anak aja Kak." Ceplos Siska.

"Tapi, lo sering tidur kayak gitu?"

"Sering juga sih,"

"Serem bangett..."

"Gue kira tadi lo lagi cosplay jadi zombie tapi cacingan."

Gisel menoyor kepala Siska dengan gemas, "oon."

Memang tadi itu sangat menyeramkan. Kalau Siska jahat, Gisel sudah di lempar pakai lampu tidur.

"Tapi kalau nginep di rumah orang aja kan?" tanya Siska untuk memastikan. Soalnya setiap Siska nginep di rumah Gisel, gak pernah ada kejadian Gisel cosplay jadi zombie Cacingan.

"Iyaaaaaaaaaaaa,"

"Nanti malem gak usah nginep lagi!"

"Gue juga ogah kaliii! benar-benar kaya rumah tahanan kamar lo." Itu salah satu faktor penyebab Gisel tidak bisa tidur. Gisel nggak nyaman dengan kamar Siska. Meski senyaman apapun kondisi kamar sepupunya, tetap saja ia tidak bisa tidur selain di kamarnya sendiri.

Bisa saja semalam ia kabur pulang ke rumah. Sayang, setelah di ingat-ingat di rumah tidak ada orang karena semuanya sedang menginap di rumah nenek. Alasan Gisel tidak ikut tentu karena ia sudah berjanji dengan Siska akan menemani anak itu ke panti asuhan. Biasanya Siska yang akan menginap di rumah nya, hanya saja kenapa mulut laknat nya berkata ia mau menginap disini.

"Makan yu? ngobrol juga butuh tenaga," ajak Siska.

















Beginilah nasib para anak manja saat di tinggal orang-orang rumah. Mau makan tapi gak bisa masak, mau pesan makanan online masih terlalu pagi. Ini masih jam 4 pagi. Mau keluar takut, memakan camilan tidak akan buat kenyang, alhasil mereka memasak mie goreng.

"Busettt, gini nih saat dua orang yang punya penyakit lambung bersatu."

"Suka kelaparan kan?" tebak Siska.

Gisel mengangguk, "baru jam 4 pagi nihh, kalau kita lanjut tidur gue yakin jam 6 kita bangun lagi karena lapar."

"Jam 6 bangun, terus langsung habisin semua cemilan tapi ga kenyang-kenyang." Keluh Siska.

"Ehhh matiin kompor nya Sis, udah mateng tuh."

Selesai membuat mie goreng, mereka membawanya ke meja makan dan mulai menyantapnya dengan tenang, di temani dengan nasi putih hangat yang baru di tiriskan Gisel.

"Kak Gisel!"

"Hm?"

"Habis makan ini, ngemil keripik singkong yu?"

"Gak ah! nanti gendut!" oh Gisel lupa! Siska gak akan bisa gendut meskipun makan banyak. Sudah dari keturunannya seperti itu... kalau ada hal yang Gisel cemburui mengenai Siska, sepertinya Gisel cemburu karena Siska selalu kurus meskipun makan banyak.

"Ayo dong..."

"No! habis makan kita tidur lagi Sis."

Masalahnya kalau tidak tidur, perut mereka akan minta di isi terus menerus.

"Yaudah deh... oh ya Kak, besok gue izin gak ngajar ya?"

"Ngapain izin? lo kan yang punya sekolahan nya?"

"Hehe, biar lo ada persiapan. Baik kan gue?"

"Halahhhhhhh udah biasa guee, lo kan kalo izin pas mentok-mentok waktu."

Gisel sangat ingat sewaktu Siska mengirimkan pesan kepadanya jam 7 pagi. Ia meminta Gisel menjaga anak-anak karena Siska tidak bisa hadir, sedang sakit mencret.

Antara mau ngakak tapi kasihan.

Seharusnya orang yang punya penyakit seperti mereka ini, harus makan-makanan yang sehat. Tidak boleh berlebihan, pedas, dan terlalu asin.

Tapi memang dasarnya mereka berdua keras kepala terutama Siska. Jadi... ya sudahlah.

















"Emangnya mau kemana besok?"



























"Main lah! sama—





































—Ayang."


Pacaran Sama... Dokter Cuek! (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang