Empat puluh satu
💉💉💉💉💉
"DOKTER WENDY!!!! DOKTER RAYHANNNN!!"
"Jangan dipanggil!"
Terlambat. Wendy dan Rayhan sudah melihat mereka.
Bahkan mereka mendengar saat Farhan berkata 'jangan dipanggil.'
Hal itu membuat Farhan seperti tidak ingin ketahuan kalau sedang berduaan dengan Siska. Memancing rasa penasaran Wendy dan Rayhan, seperti... "kalo gak ada apa-apa, ngapain nyuruh Siska buat gak manggil kita?"
Dan sekarang, mereka berempat sudah ada di cafe sewaktu mereka pernah bertemu secara tidak sengaja dua bulan yang lalu.
Mereka seperti disidang saja.
Farhan itu melarang Siska memanggil agar Wendy dan Rayhan bisa menghabiskan waktu bersama. Ia sadar kalau sudah banyak mengganggu pasangan itu saat ingin kencan berdua.
Mendengar penjelasan Farhan membuat Wendy terharu. Murah hati sekali bos nya yang satu ini.
Bukan itu sih kebenarannya, Farhan sudah diancam oleh Rayhan kalau dirinya ikut kencannya dengan Wendy lagi, maka Rayhan akan mengadukan hal itu kepada sang ibu.
Kalau kencannya terganggu, berarti itu salah Siska. Sebab Siska lah yang memanggil mereka berdua.
"Mau nambah gak Sis?"
"Hm? enggak deh Dokter Wendy, aku udah kenyang banget."
"Makan apa lo cil?" tanya Rayhan. Seingatnya sewaktu mereka bertemu di cafe dulu, Siska memesan banyak makanan. Tapi hari ini anak itu hanya memesan susu cokelat saja.
"Makan roti bakar, bakso bakar, nasi goreng sama susu putih doang."
"Kapan?"
"Tadi."
"Sama siapa?" pancing Rayhan.
"Dokter Farhan."
Kena.
"Nahhh Hann, ketahuan kan lo pergi sama si Siska."
"Enggak kok!" elak gadis itu dengan cepat. Nanti dia disalahkan lagi oleh Farhan.
"Heh bocil! jangan-jangan lo disuap ya sama si Parhan biar gak cerita apa-apa ke kita?"
"Emang gak ketemu kok! tapi gak sengaja ketemu aja."
"Dokter Rayhan kalo gak percaya tanya aja sama Dokter Farhan."
Farhan yang merasa nama nya dibawa-bawa hanya melirik Rayhan. "Oke gue percaya." Soalnya muka Farhan udah kaya bilang, "awas aja lo."
Berbeda dengan Wendy yang tenang dan tetap melanjutkan makan sampai habis walau banyak suara adu mulut, hanya adu mulut antara kekasih nya dan Siska tetapi heboh nya sampai buat Wendy malu.
Kalau dilihat sekilas, Siska dan Rayhan itu kelakuannya seperti anak kembar. Ya, kelakuan ajaib nya.
"Kamu tumben bawa mobil Sis?" Wendy itu tahu kalau Siska tidak diizinkan membawa mobil atau pun motor. Padahal anak itu sudah memiliki SIM.
"Aku habis nganterin Mamah ke bandara Dok. "
"Ini aja mohon-mohon Dok," curhatnya.
Rayhan malah lebih terkejut waktu liat Siska mengendarai mobil, mana parkir nya lebih jago lagi daripada dirinya.
Waktu liat Siska mau markirin mobil di parkiran cafe, ia sudah meledek duluan jika akan sulit, ternyata hanya sat set sat set sudah terparkir dengan cantik.
"Belajar mobil dari kapan lo Cil?"
"Dari pas ulang tahun ke-19 langsung belajar kayanya," jawab Siska sambil mengingat-ngingat.
"Enak amat lo," sirik aja gitu. Soalnya Rayhan baru belajar mobil pas umur nya 25 tahun. Iya, baru 3 tahun yang lalu.
"Percuma bisa mobil kalau gak dikasih izin bawanya."
Sedari tadi Farhan hanya bermain ponsel dan mendengarkan saja.
"Pulang yu? udah mau sore ni... kita kan masuk malam." Ajak Wendy kepada yang lain.
"Habis ini langsung pulang kan Sis?" takut saja Wendy tuh, Siska ini tetap saja seperti adik kecil nya.
"Aku ke supermarket dulu mau belanja buat anak-anak."
Bahan pangan di panti asuhan nya sebentar lagi akan habis, Siska harus mengisi ulang. Seharusnya saat pulang dari taman tadi, Siska berbelanja. Tapi malah mengiyakan ajakan Farhan.
"Eh eh, lo mau ke panti nya kapan cil?"
Rayhan selalu ingin datang ke panti asuhan nya Siska, tapi belum ada waktu. Dan Siska pun waktu kemarin-kemarin sibuk. Mungkin ini waktu yang tepat.
"Kalau gak ada halangan sih... eum... lusa kayak nya."
"GUE SAMA WENDY IKUT DONG!"
"Boleh banget!"
"Dokter Farhan mau ikut juga gak ni???"
"Gak tau."
🌞🌞🌞
BRAK
Bagasi mobil sudah tertutup rapat.
"Makasih banyak Dokter Farhan!"
"Hm."
Ini semua karena Rayhan yang menyeretnya untuk mengantarkan dan membantu Siska berbelanja di supermarket. Memasang wajah so terkejut dan so tahu dengan mengatakan kepada Siska kalau Farhan akan mampir ke supermarket juga.
Biarkan saja si Rayhan itu, nanti malam akan Farhan berikan hukuman yang sulit.
Sempat Farhan tolak namun Siska malah berkata julid kepada nya, bahwa Farhan tidak memiliki hati nurani, makanya tidak ingin membantu dirinya.
Jadilah Farhan membantu gadis penuh drama itu. Padahal rumah mereka berlawanan arah.
"Dokter Farhan langsung pulang aja! saya juga mau pulang."
"Hm."
"Eh iya Dokkkk!!"
"Hm?"
"Kalau jadi mau ikut ke panti asuhan kabarin aja! seru loh Dok disana, saya jamin deh!"
"Hm."
"BYEE DOKTERR FARHANNN YANGG MUKA NYAA KAYAA KANEBO KERINGGG!!!" teriak Siska dan langsung menancap gas.
Sabar...
Farhan harus sabar menghadapi anak kecil yang lagi masa pertumbuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacaran Sama... Dokter Cuek! (Selesai)
Novela Juvenil(Gue ga pernah NGEPLAGIAT cerita orang karena menurut gue itu tindakan yang jahat, jika ada KESAMAAN dalam nama tokoh atau alur cerita itu murni KETIDAK SENGAJAAN.) Siska. Seorang Guru TK berwajah menggemaskan. Kesehariannya hanya bersama anak kecil...