🌞💉

624 25 1
                                    

Lima puluh tujuh






💉💉💉💉💉






"Bangun,"

"Eunggg..."

"Bangun,"

"Eunngg?"

"Bangun! ang eung ang eung!"

Perlahan-lahan Siska mengerjapkan mata, masih menyesuaikan pencahayaan kamar, ia merasa sedang dibangunkan oleh monster jahat, eh? entah monster asli atau hanya mimpi saja.

"Cuci muka!"

Terdengar seperti monster. Takut-takut ia menoleh ke samping, "aaaaaaaaaaaaaa!!! Dokter monster ngapain di kamar?!"

"Kamu bilang apa?!"

"Aduh duh! sakit! jangan jewer telinga saya Dokter Farhan! ampunnnnnn." Ia tidak sengaja mengatakan monster. Tidak berniat mengatakan hal seperti itu juga apalagi kepada Dokter Farhan. Kalau Dokter Farhan bukan anak sahabat Papah nya barulah ia berani.

Farhan pun belum ada niat untuk melepaskan jeweran nya, "ngomong lagi."

"Saya enggak sengaja Dok, ampunn!!!"

Di waktu yang tepat, Rita——ibu Farhan masuk dengan tergesa-gesa, ia yang sedang berkutat di dapur langsung datang saat mendengar keributan dari kamar sang putra.

Tangan nya bergerak cepat membantu Siska agar bisa lepas dari jeweran Farhan, "heh! telinga anak orang putus Farhan!"

Malas dimarahi akhirnya Farhan melepas jeweran nya pada telinga gadis menyebalkan itu. Dan malah dirinya yang dijewer oleh sang ibu, "sakit Bu."

"Ya, kamu! anak orang main jewer-jewer aja."

"Tante! Tante! Dokter Farhan jewer aku nya bohongan kok! lihat," Siska memperlihatkan telinga kiri nya yang baik-baik saja kepada Rita. Tidak ada telinga merah disana apalagi memar akibat jeweran putra nya. Siska tidak bohong kalau Dokter Farhan hanya memegang telinga nya saja, sebenarnya hanya dirinya saja yang sangat dramatis.

Farhan mana bisa menyakiti perempuan meskipun hanya jeweran telinga saja. Jadi nya dia lah yang terkena imbas nya. Telinga nya memerah dan panas sekarang.

"Ya ampun, kalian ini!" Rita baru melepaskan jeweran nya.

"Bangun."

Mendengar suara tegas Dokter Farhan membuat Siska refleks bangun dari tempat tidur, ia berdiri di samping Rita. Sedangkan dokter cuek itu langsung berbaring di atas kasur. Siska membulatkan mata.



Itu...



Dokter monster...


Dokter cuek...



Maksudnya, Dokter Farhan langsung tidur di atas bekas dirinya berbaring? tidak dibersihkan atau setidaknya dirapihkan terlebih dahulu. Bahkan bantal yang bekas digunakan Siska tidak dibalik terlebih dahulu. Dokter cuek itu langsung terlelap di atas bantal yang masih hangat. Tidak hanya bantal tapi semuanya.

Tante Rita? ia hanya geleng-geleng kepala saja lalu mengajak Siska untuk memasak sarapan. "Ngantuk banget kayak nya, Siska bantu Tante Rita bikin sarapan aja yu?"






Di dapur sudah ada dua orang yang sedang sibuk membuat sarapan, ternyata Tante Rita tidak memakai jasa Asisten Rumah Tangga karena Om Fadly hanya sibuk di rumah sekarang, sementara dirinya tidak bekerja, "Om Fadly kemana Tante? ko gak lihat dari tadi."

"Om Fadly setiap pagi dan sore sibuk berkebun."

Oh, dirinya baru ingat. Di balkon kamar Dokter Farhan memang terlihat tanaman bunga, buah tomat serta anggur yang sudah berbuah. Kalau semalam ia nekat turun ke bawah dan memetik buah anggur yang menyegarkan itu, kemungkinan tidak akan ketahuan karena saking lebat nya.

Pacaran Sama... Dokter Cuek! (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang