(Gue ga pernah NGEPLAGIAT cerita orang karena menurut gue itu tindakan yang jahat, jika ada KESAMAAN dalam nama tokoh atau alur cerita itu murni KETIDAK SENGAJAAN.)
Siska. Seorang Guru TK berwajah menggemaskan. Kesehariannya hanya bersama anak kecil...
Rayhan memasuki ruang rawat inap nomor kosong sembilan delapan. Dimana seorang laki-laki sedang berbaring dengan mata terlelap. Deru nafasnya terdengar teratur, kulit wajah dan badannya terdapat bintik-bintik kemerahan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia akan mengecek infusan dan perkembangan yang ada. Saat menyentuh telapak tangan kiri pasien yang sedang di infus tiba-tiba pasien membuka mata.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"BUSET KAGET!" saking terkejutnya Rayhan sampai terjatuh ke lantai.
Bagaimana tidak terkejut. Pasien itu membuka mata dengan tiba-tiba dan tidak ada ekspresi sama sekali di wajah nya. Seperti orang yang sudah mati tapi hidup kembali.
"Udah bangun lo Hann?"
Krik
Rayhan dikacangin. Karena Farhan tidak menjawab pertanyaan Rayhan dan memilih kembali tidur.
"Pasien yang satu ini emang agak nyebelin," celetuk Wendy yang masuk ke dalam ruangan.
"Udah kamu cek semuanya?" Rayhan mengangguk sebagai jawaban.
"Jadi, apa penyebabnya?" tanya Wendy kepada sang kekasih.
"Alergi kacang," jawab Rayhan.
"Lo makan kacang ya Hannn?"
"Lo kan gak bisa makan kacang."
Rayhan mengguncang tubuh Farhan, "hehhhhh jawab gak? gue tau ya lo gak tidur Hannnn."
Wendy yang memperhatikan itu kembali menatap Rayhan, "tidur beneran dia." Benar kata Wendy. Farhan benar-benar sedang tidur. Mungkin karena efek obat yang diberikan oleh Rayhan masih ada.
"Aku keluar dulu, masih ada pasien yang butuh aku," pamit Wendy.
🌞🌞🌞
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jam berapa sekarang?"
"ANZERRR KAGET!!"
"Kalau mau bangun tu kasih tanda-tanda kek Hann! untungnya gue gak punya riwayat penyakit jantung," omel Rayhan.
"Sekarang jam 9 pagi."
Mendengar itu Farhan melebarkan matanya, "berapa lama gue tidur?"
"12 jam! lo udah kaya simulasi jadi mayat Han."
Begini ceritanya bagaimana Farhan bisa masuk rumah sakit dan sampai dirawat. Malam hari tepatnya pukul 21:00 Rayhan yang sedang tertidur lelap di ruangan nya akibat kelelahan bertugas, merasa terganggu karena ponsel yang terus berdering tanda panggilan masuk.
Saat sudah diangkat ternyata itu adalah Farhan yang menelepon dirinya dengan nafas yang sudah tidak teratur. Merasa khawatir akhirnya Rayhan datang untuk menjemput Farhan ke supermarket.
Disana sudah lumayan sepi. Hanya ada pelayan supermarket saja yang sedang sibuk merapihkan barang-barang, sehingga tidak menyadari Farhan yang sudah tergeletak mengenaskan didekat kursi tempat nya duduk tadi.
Dengan cepat Rayhan membopong tubuh sahabatnya itu, yang lebih melegakan adalah karena untung saja Rayhan mebawa mobil dinas rumah sakit daripada sepeda nya.
"Lebay lo Hannnnnn di telpon segala bilang,"
"Jemput gue Ray... gue udah gak kuat."
"Udah kayak yang beneran mau mati aja lo," nyinyir Rayhan.
Sementara orang yang dinyinyiri oleh Rayhan hanya cuek saja. Bahkan laki-laki cuek itu sedang memainkan ponsel nya dengan santai. Padahal selang infus nya masih melekat di tangan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kebiasaan, kalo orang tua lagi ngomong dengerin!" ucap Rayhan dengan kesal.
Tidak ada gunanya Rayhan berbicara panjang lebar, karena pada akhirnya tetap saja akan masuk kuping kanan keluar kuping kiri.
"Btw gue mau nanya sama lo Han,"
"Jawab yang jujur!"
"Hm?" Ini pertama kalinya Farhan mengeluarkan suara setelah bangun dua kali.
"Semalam inget gak? lo bangun?"
"Yang mana?" kalau sedang sakit lalu ditanya-tanya, itulah yang paling Farhan tidak suka.
"Lo bangun kan semalem, terus liat gue?"
"Liat."
"Nahh ituuuuuu terus kenapa lo tidur lagi?" Rayhan hanya penasaran saja. Siapa tau itu jin yang ada didalam diri Farhan. Karena saat Farhan bangun secara tiba-tiba, jam menunjukkan pukul 00:00. Rayhan hanya penasaran dan ingin memastikan.
"Malas liat lo."
"Pasien yang satu ini benar-benar yeeee. Untung aja gak gue suntik pake racun sianida."
"Gue mau nanya lagi nih Hann,"
"Nanya terus lo. Gue mau ganti dokter."
"HEHHHH GANTENG! GUE YANG UDAH RAWAT LO YA DARI SEMALEM! LIAT NI GUE UDAH KAYA ZOMBIE."
"Nanya apa?"
"Lo makan kacang kan? ngaku aja lo kambing!"
"Dan, oh iya! lo makan yang dingin-dingin juga?"
"Iya."
"Emang ni anak nyari penyakit, udah tau lo gabisa makan kacang."
Tidak ada penyakit serius yang dideritanya, Farhan hanya tidak bisa terkena dingin atau juga makan atau minum yang dingin, apalagi dalam jumlah yang lumayan banyak. Jika makan atau minum yang dingin Farhan akan pusing, hidung memerah dan langsung pilek, bibir nya pucat. Selain itu ia juga alergi terhadap kacang.
"Tapi kayanya lo gak mungkin nyari penyakit. So, siapa yang ngasih lo es krim rasa kacang?"
Bersamaan dengan Farhan yang akan menyebutkan sebuah nama, seorang perempuan memasuki ruangan dan berteriak kencang.
"DOKTER FARHANNN!!"
"DOKTER GAPAPA KAN?!"
"YA AMPUNN SAYA GAK TAU KALO DOKTER ALERGI KACANG!"
"Hehhh bocilllll jadi elooo yangg ngasih sahabat gue es krim kacang hah?!" ucap Rayhan dengan kesal.