🌞💉

1.6K 63 6
                                    

Tujuh


Ditemani langit malam yang luas nan indah dengan bertabur berjuta bintang. Dua sejoli ini menghabiskan waktu bersama di taman kota. Tempatnya ramai tetapi menenangkan, banyak pasangan dari kalangan remaja sampai orang tua yang datang ke tempat ini.

 Tempatnya ramai tetapi menenangkan, banyak pasangan dari kalangan remaja sampai orang tua yang datang ke tempat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seperti Wendy dan Rayhan. Mereka duduk bersama menikmati indahnya bintang yang bersinar cantik.

"Ayang..." panggil Rayhan.

"Hmm?"

Farhan berbalik menghadap Wendy dengan tatapan serius, ada sekitar satu menit keduanya saling menatap, saling merindukan karena sudah beberapa tahun belakangan ini mereka jarang menikmati waktu berdua. Tentu saja karena kesibukan masing-masing dalam bekerja.

Bukan tidak ada waktu sama sekali, hanya saja lebih baik waktu yang ada mereka manfaatkan untuk beristirahat. Rayhan memegang tangan Wendy, bisa dilihat tatapan matanya mengisyaratkan banyak ke khawatiran.

Sudah sekitar dua puluh menit keduanya hanya saling menatap. Mata Rayhan pun tidak berubah sedari tadi tetap terlihat khawatir, "Ayang..."

"Apa?"

"Lo lagi khawatir gimana caranya supaya putus sama gue ya?" selidik Wendy.

"Nggak kok!"

"Terus apaan? lama banget lo bangke," ini masalahnya Wendy udah deg-degan.

"Busett bahasa lo Wen, manggil ayang buat pamer doang," tapi memang seperti inilah mereka. Mungkin ini yang membuat hubungan keduanya langgeng, mereka tetap bertingkah seperti layaknya sahabat sendiri.

"Gue khawatir dahh," tuhkan benar. Rayhan itu kalau sedang banyak pikiran kecirian banget wajahnya.

"Kenapa...?"

"Dihhhh so lembut," ledek Rayhan.

Sudah sangat kesal akhirnya Wendy menempeleng kepala Rayhan. Jika kalian berfikir Wendy orang yang lemah gemulai maka jawabannya salah. "Sakit Wen."

"Ya khawatir kenapa? lama lo mahh."

"GUE KHAWATIR BESOK KITA DIPECAT SAMA SI PARHANN!!"

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

Tunggu...

Wendy jadi kepikiran juga...

"HUAA!!!! GIMANA NI RAYYY!! lo sih nyuruh Farhan yang nganter!"

"LAH LAHH KAN LO JUGA YANG NGEDUKUNG, PAKE SEGALA BILANG SI SISKA ANAKNYA ASIK SEGALA."

"HUAAAAAAAA~~" rengek Wendy.

Bersamaan dengan itu ponsel mereka kompak menerima notifikasi pesan masuk.

TING!



KITA BERTIGA BESTIE

Farhan: bsk dtg pagi.

🌞🌞🌞

"Ya ampunn, Siska Alunan!"

"Apasi!"

Siska mengerjapkan matanya berkali-kali, melihat sang mamah sudah berdiri didepannya sambil berkacak pinggang, merasa heran dengan kelakuan Siska yang sangat sulit dibangunkan tidur, Dara hanya merasa tidak tega karena putrinya tidur di ruang tamu dari semalam.

Jika orang tuamu sudah memanggilmu dengan nama lengkap. Hati-hati bahwa hal itu jangan kamu permainkan. Itu berarti orang tuamu sudah lelah.

"Hehe Mamah..."

"Hehe Mamah hehe Mamah! ayo bangun! terus pindah ke kamar gih."

"Nanti aja deh Mahhh, boleh nggak? malas nih..." apalagi sekarang Hari Minggu, ia juga libur mengajarnya jadi bolehlah malas-malasan dan tidur lagi sebentar saja.

"Aduhhh, gak boleh malas nanti susah dapat suaminya."

Suami adalah kata-kata yang sensitif bagi Siska. Menurutnya ia masih sangat muda dan jalannya masih panjang. "Dideketin cowok aja nggak."

Dara berdecak kesal dan menggelitiki perut Siska sampai tertawa terbahak-bahak, matanya sudah tidak mengantuk lagi, "Mamah aku udah nggak ngantuk lagi."

Niat hati ingin sang putri tidur di kamarnya agar nyenyak ia malah membuat Siska sudah tidak mengantuk lagi, "yasudah bantu Mamah buat sarapan aja yu? biar kalau punya suami bisa bikinin dia bekal."

💉💉💉💉💉

"Nih! pesanan lo!"

"Bubur ayam!"

"Ada-ada aja lo Han! Malem-malem pengen bubur ayam. Gue susah nyari nya!"

"Ini hukuman."

Rayhan tersenyum masam. "Jahat banget lo Han. Si Wendy aja gak lo kerjain."

"Ngeluh terus lo."

"YA HABIS NYA DARI TADI PAGI GUE DI SURUH-SURUHHHH."




"Mau gue pecat?"

Pacaran Sama... Dokter Cuek! (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang