🌞💉

600 27 2
                                    

Lima puluh







💉💉💉💉💉







"Jangan diganti Ray!"

"Enggak seru Wen... masa cowok dewasa kayak gue tontonan nya Pororo? gak banget deh."

"Kenapa? gak mau? pulang sana!"

Dengan syok Rayhan mengelus dada nya. Bukan karena tinggi nya bentakan suara Wendy, tidak kok. Wendy tidak pernah bersuara tinggi sekalipun sedang kesal. Bahkan menurut nya suara Wendy tadi seperti sedang berbisik.

"Kok lo ngusir gue di rumah gue sendiri?" bingung Rayhan.

"Biarin!" ucap Wendy sembari menjulurkan lidah nya meledek sang kekasih.

Pasangan yang sedang putus nyambung itu memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama di rumah Rayhan.

Mereka memanfaatkan waktu libur seharian untuk bersama. Ya, ini jadwal libur bulanan yang diberikan rumah sakit kepada semua Dokter. Semua nya mendapatkan giliran libur dengan jadwal yang sudah diatur oleh Farhan.

Dan sekarang waktu giliran pasangan itu. Sedangkan Farhan memiliki waktu libur dua minggu yang akan datang setelah mereka, sebenarnya dokter cuek itu memiliki kebebasan karena ia sang pemilik rumah sakit. Namun, Om Fadly tidak semudah itu.

Rayhan yang merasa gemas dengan kekasih nya itu refleks mengusap puncak kepala Wendy. Tapi tangan nya segera dipukul Wendy, "gak usah usap-usap ya! gue baru keramas."

Rayhan membelalakkan mata nya, "dih! emang nya lo kira tangan gue bau ikan asin sampe gak mau diusap gitu?" dengan mode ingin ngambek kepada Wendy kekasih nya, Rayhan duduk menjauh lalu memiringkan badan agar tidak melihat Wendy.

Rayhan membelalakkan mata nya, "dih! emang nya lo kira tangan gue bau ikan asin sampe gak mau diusap gitu?" dengan mode ingin ngambek kepada Wendy kekasih nya, Rayhan duduk menjauh lalu memiringkan badan agar tidak melihat Wendy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Foto hanya ilustrasi saja)














Bukan nya terlihat menggemaskan, menurut Wendy itu lebih terlihat mengenaskan. "Dih kenapa lo?"

Rayhan diam.

Ia sedang ngambek.

Dan benar ngambek.

"Ngambek?"

"Beneran?"

Kalau ngambek nya beneran, baru terlihat menggemaskan di mata Wendy. Rayhan tuh, tubuh nya saja yang tinggi ber—otot tetapi kalau bersama Wendy menjadi Hello Kitty. "Jangan ngambek ah, gue lagi males ngebujuk nya."











Posisi duduk Rayhan menjad tegak. Tubuh nya ia senderkan kebelakang sofa, kedua tangan nya ditautkan ke depan, bibir nya membentuk pout. Tidak tahan dengan kegemasan sang kekasih, Wendy memukul pelan bibir Rayhan. "Gak usah gemes-gemes bisa gak?!"



 "Gak usah gemes-gemes bisa gak?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pacaran Sama... Dokter Cuek! (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang