WARNING🔞🔥
***
Pintu kamar sudah tertutup akan tetapi Ethan masih menundukan kepala dan tidak berbicara apa-apa. Elenor masih bersedia menunggu sembari menghapus makeup-nya di depan cermin. Sementara dia menatap pantulan Ethan dari cermin. Pria itu sedang menghadap ke jendela luar sambil menyalakan rokok yang entah ia dapatkan darimana.
Elenor yang sudah tidak tahan dengan silent treatment yang Ethan tunjukan pun akhirnya melangkah mendekati pria itu. Beberapa kali menarik napasnya sebelum dia memberanikan diri menyentuh pundak Ethan yang tegang.
"Kita udah sampai di rumah, bukannya tadi kamu bilang kita harus bicara? Jadi silahkan bicarakan semuanya dengan jelas dan jangan buat aku bingung dengan sikap kamu yang seperti ini."
"Aku nggak tau harus memulai darimana."
"Keluarkan saja isi hati kamu, aku akan dengarkan apapun itu."
Ethan memutar tubuhnya menatap Elenor lalu mengepulkan asap rokok dari mulutnya.
"Apa kamu bahagia dengan pernikahan kita, Elenor?"
"Mengapa kamu tiba-tiba bertanya seperti itu?"
"Jawab saja. Kamu bahagia atau enggak?"
"Aku menginginkan pernikahan ini. Tentu saja aku juga harus bahagia dengan pilihanku."
"Jadi kamu sedang mengusahakan untuk bahagia dengan pernikahan ini?"
"Lebih tempatnya kita. Bukan kah sejak awal kita memang selalu berusaha untuk membuat pernikahan ini berhasil?"
"Kita ya...." Ethan teregak, tawa mirisnya terdengar pelan. "Lalu apa sebelumnya kamu punya pilihan lain selain aku?"
"Aku nggak ngerti kenapa tiba-tiba kamu membicarakan ini semua."
"Kamu ingin cepat-cepat menikah denganku karena kamu ingin pergi dari rumah yang menurutmu seperti neraka, ingin melihat Papa dan Mamamu bercerai karena kamu sudah bukan tanggung jawab mereka lagi. Aku tanya, jika keadaan itu tidak mendesakmu, apa kamu punya pilihan lain selain menikah denganku?"
Mata Elenor mengerjap, Ethan menyaksikan kebingungan di wajah cantik Istrinya. Mungkin Elenor tidak akan mengerti apa maksudnya namun setidaknya Ethan hanya ingin mendengar jawaban bahwa hanya Ethan yang menjadi pilihannya, tidak ada pilihan lain. Tapi ternyata kalimat itu tak kunjung terucap. Tentu saja, apa yang Ethan harapkan dari pernikahan win win solution ini? Sial.
"Lupain aja, enggak usah dijawab." Ethan membuang puntung rokoknya kemudian menarik pinggang Elenor mendekat. "Aku sedang menginginkan kamu sekarang."
"Apa itu bisa menghibur kamu?"
"Sepertinya, ya."
"Kalau begitu ayo."
Seketika Elenor langsung memejamkan mata ketika bibir Ethan bertemu dengan kulit lehernya. Dia merasakan sebuah hisapan dan gigitan keras. Kepala Elenor sampai menengadah ke belakang agar Ethan bisa mengeksplor semuanya.
Kedua tangan Elenor terangkat ke atas ketika Ethan menarik kaus yang Elenor kenakan keluar dari kepala. Kemudian Ethan langsung meremas dada Elenor. Membuka bra dan memberi hisapan dengan rakus hingga kepala Elenor kembali tertarik ke belakang.
Cukup lama bermain-main disana, Ethan pun mendorong bahu Elenor hingga berbaring di atas tempat tidur. Lantas ditanggalkannya jeans dan celana dalam Elenor. Dalam beberapa saat Ethan menatap tubuh Elenor yang sangat menarik itu. Sial. Pria mana yang tidak menyukainya?

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE OF MY LIFE
RomanceSemua bermula dari Elenor, Si Dokter cantik yang tidak pernah percaya akan adanya cinta sejati di dalam hidup. Penyebabnya adalah keluarga. Dia lelah melihat Papa yang selalu merasa insecure dengan apa yang Mama miliki. Dia juga lelah melihat Mama m...