Chapter 45

2.7K 183 25
                                        

WARNING🔞🔥

***

Elenor sampai di rumah lebih dulu. Masih sambil menunggu informasi terkini dari Tony. Pria bernama Tony itu merupakan orang yang dulu pernah berkerja dengan Kakek Reymond bahkan bisa dikatakan sebagai tangan kanannya.

Namun dia mengundurkan diri karena harus melanjutkan tali kehidupan yaitu menikah dengan kekasihnya sehingga dia tidak bisa melayani Kakek dua puluh jam non stop.

Kendati sudah tidak bekerja dengan Kakek Reymond namun Elenor masih sering menghubungi Tony ketika dia merasa membutuhkan bantuan. Cara kerja Tony tidak perlu diragukan lagi, dia adalah orang yang berperan membongkar kebusukan Ayah Elenor, Reno.

Dulu saat Mama tidak percaya bahwa Papa suka jajan di luar, Tony lah yang mengirimkan bukti video perselingkuhan Papanya dengan banyak wanita kepada Elenor.

Dan Elenor akan mempercayai penyelidikan tentang Andrew sepenuhnya kepada Tony.

Usai mengeringkan rambutnya yang basah sehabis mandi, Elenor pun membuka lemarinya untuk mengambil sebuah lingerie. Pilihannya jatuh pada warna merah muda. Dia menatap pantulan dirinya pada cermin dan ingin berteriak bahwa dia benar-benar tolol sempat membanding-bandingkan diri dengan mantan kekasih Ethan, Naomi.

Sepanjang hidup, Elenor tidak pernah merasa tersaingi. Baginya, dia adalah makhluk paling sempurna yang ada dimuka bumi ini. Dan sekarang, bagaimana dia bisa berkecil hati hanya karena melihat interaksi Ethan dan sang mantan pacar?

Jam dinding sudah menunjukan hampir pukul setengah sembilan. Dan belum ada tanda-tanda kedatangan Ethan. Membungkus tubuhnya menggunakan jubah tidur, Elenor pun keluar kamar, menuruni satu persatu anak tangga. Tapi sebelum dia sampai pada pijakan terakhir, pintu rumah terbuka.

Akhirnya Ethan datang dengan membawa tentengan pada kedua tangannya.

Ethan meletakan bungkusan—yang bisa diprediksi adalah menu makan malam yang sudah Ethan janjikan—di atas meja makan, sebelum memberikan Elenor sebuah pelukan.

"Wangi banget istri aku," Gumam Ethan mengendus-ngendus leher Elenor. "Kamu baru selesai mandi? Dateng jam berapa tadi? Kok enggak ngabarin aku?"

"Itu makan malam kita?" Elenor menunjukan bungkusan di atas meja, mengabaikan pertanyaan bertubi-tubi dari Ethan.

"Ya, tadi pagi aku udah janji sama kamu kalau kita bakal dinner di rumah karena kita nggak sempat breakfast dan lunch bareng."

"Oke, aku hidangin dulu kalau gitu." Ketika Elenor ingin beranjak, Ethan dengan sigap menahan lengannya. Perempuan itu menoleh ke belakang dengan raut bingung. "Kenapa, Than?"

"Ada yang mau aku bicarain. Tapi nanti aja deh, selesai aku mandi. Kamu udah wangi, masak iya aku masih bau matahari."

"Yaudah mandi gih."

Ethan mengecup pipi Elenor. "Tunggu sebentar ya, sayang."

Tidak memakan waktu lama untuk membuat hidangan makan malam yang sudah Ethan beli tertata rapi di atas meja makan. Sembari menunggu Ethan, Elenor pun mengecek kembali ponselnya. Masih tidak ada notifikasi dari Tony. Apa menyelidiki Andrew memang sesulit itu?

Elenor
Sudah ada informasi tentang Andrew?

Elenor pikir Tony tidak akan membalas pesannya dengan cepat namun faktanya dia hanya perlu menunggu beberapa detik saja.

Tony
Sepertinya dia sedang berada di luar negeri, Nona. Saya sedang mencari tau mengenai jadwal penerbangan yang dia ambil tapi namanya tidak ada pada daftar penumpang.

LOVE OF MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang