Sesampainya Shani dan kedua anaknya di rumah sakit, mereka melihat Elang.orang kepercayaan Gracio itu sekarang nampak terlihat berdiri di depan suatu pintu sebuah ruangan.
"nyonya" ucap Elang
"Al dimana?" tanya Shani dengan nada khawatir
"di dalam nyonya, Tuan sekarang sedang mengurus administrasi rumah sakit" jawab Elang sembari agak menundukkan badannya
Mendengar itu, Shani dengan buru-buru langsung menerobos masuk ke dalam ruangan tempat sang anak di rawat.
di dalam sana, mereka bisa melihat keadaan Al yang penuh dengan luka, terutama di bagian wajah.
"sayang" ucap Shani menghampiri Al
"bun" lirih Al menatap sang bunda
"mana yang sakit sayang, hm?" khawatir Shani
"tangan aku" jawab Al sembari melihat tangan kanannya yang terbalut perban dan juga arm sling.
"lo tadi jatoh?" tanya Kai tiba-tiba
"iya" jawab Al ogah-ogahan
"tolol emang, pasti ngebut kan lo?" ucap Zee
"Bun... " adunya pada sang bunda, disaat seperti ini ia tak butuh banyak pertanyaan tak berbobot seperti itu
"udah kak, jangan digituin adeknya" lerai Shani
ceklek!....
terdengar pintu yang terbuka, menampilkan Gracio dengan pakaian kantornya.
Gracio dengan berdiri angkuh melepas dua kancing teratas pada kemeja putih bersihnya itu, menampilkan dada bidangnya, pria itu melangkah menghampiri anak bungsunya.
"sini!" ucap Gracio sembari menarik kasar tangan kiri Al hingga Al bangun dari tempat tidurnya
"awhss sak-itthh ayah" ringis Al
"kamu apa-apaan sih mas!" sentak Shani melihat suaminya itu
"anak kamu itu bisanya cuma repotin! gak becus banget ngurus modelan anjing liar begini" ucap Gracio
Merasa tak Terima jika anaknya disamakan dengan anjing liar, Shani dengan cepat menarik Al agar Al berlindung di belakangnya.
"GAK USAH NGATAIN ANAK AKU ANJING, KAMU GAK ADA BEDANYA SAMA KATA-KATA YANG KELUAR DARI MULUT KAMU!" marah Shani dan menatap sengit ke arah Gracio
Gracio yang mendengar nada amarah itu hanya tersenyum smirk, ia lalu mendekatkan wajahnya ke wajah sang istri.
cup!
Gracio malah terlihat mengecup bibir Shani.
"mulutnya kotor, udah berani ngelawan suami" ucap Gracio dengan senyum simpul di bibirnya
Setelah itu, Gracio melihat ke arah Al yang sedang duduk di pinggiran kasur rumah sakit, ia terlihat takut dan menahan sakit di belakang tubuh istrinya itu.
dengan cepat, Gracio mendorong Shani agar menjauh dari sang anak, ia lalu dengan kasar menarik keluar Al dari rumah sakit.
Kai dan Zee yang melihat itu lantas menyusul sang Ayah, di ikuti oleh Shani yang juga ikut mengejar.
"Ayah lepasshh, sakit yah" berontak sang bungsu ketika sudah sampai di lobby rumah sakit
tanpa mendengar ucapan dari sang anak, Gracio lalu melanjutkan aksinya membawa Al masuk ke dalam mobilnya dan melajukan mobil itu.
melihat itu, Shani dan kedua anak pertamanya buru-buru naik mobil dan membuntuti Gracio.
perjalanan berakhir tepat di kediaman Aigner alias rumah mewah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐦𝐛𝐢𝐯𝐚𝐥𝐞𝐧 (𝐞𝐧𝐝)
Teen FictionAmbivalen, bercabang dua yang keduanya saling bertentangan. Perasaan mencintai dan membenci di saat yang bersamaan. ⚠️❗mengandung unsur kekerasan, gak suka langsung skip ae, hidup bawa santai gak usah ribet😗 𝐩𝐞𝐫𝐡𝐚𝐭𝐢𝐚𝐧! : ʙᴇʙᴇʀᴀᴘᴀ ɴᴀᴍᴀ ᴍᴇᴍ...