⚠️🔞
Motor melaju dengan sangat cepat, berhenti di sebuah bangunan megah yang sudah sangat familiar, kemudian seseorang itu turun dari motor dan masuk tanpa ragu.
" selamat sore Ashel" sapanya dengan tawa, membuat gadis itu kaget dengan keberadaan teman sekolahnya itu.
" Al? " sangat jelas bagaimana perempuan itu berekspresi, antara senang karna temannya bebas dari jeruji besi—sekaligus kaget karna Al bisa dengan tiba-tiba berada di rumahnya bahkan masuk ke dalam kamarnya tanpa izin.
"kamu udah bebas? " tanyanya
"pertanyaan bodoh sayang, sudah jelas kau melihat ku disini, bukan?"
" kamu ngapain di sini?" tanyanya sekali lagi
"merubah pola pikir bagaimana kamu memandangku" jawaban itu tak begitu sang gadis pahami
"maksudny—"
eumpppttt sakitthh al
ucapnya itu terpotong karna Al yang tiba-tiba mendorongnya ke arah kasur, dengan paksa menahan tubuh berbaring itu dan dengan lancang menindihnya.
" sudah dengar bagaimana aku memperlakukan perempuan bayaran? " tanya Al pada Ashel yang berada di bawah kungkungannya
" brengsek!" maki Ashel
perempuan itu melawan, menendang dan memberontak sebisa mungkin untuk membuat seseorang yang berada di atas tubuhnya menyingkir—namun semua itu sia-sia karna tenaganya yang kalah.
" lupakan manusia bernama Alden sandykala setelah ini, beri kaparat itu tatapan benci" entah apa arti dari ucapan Al, namun setelah mengucapkan hal itu, Al langsung mencium bibir Ashel dengan kasar.
permainannya mendominasi, tak lupa kedua tangannya yang dengan lancang meremas payudara dan aset yang di punyai sang gadis.
" lepaaasinnh g-ueee-!! " teriak Ashel, tangannya berusaha keras mendorong bahu Al untuk menjauh
belum selesai sampai di situ, monster itu menjadi sangat liar dan memaksa melepas baju yang Ashel kenakan bak orang kesetanan.
" gak heran kalau Bian mengincar aset ini" ucapnya, membuat gadis itu menangis tak percaya dengan apa yang Al katakan, jujur saja ini bukan Al yang ia kenal selama ini
" shhh sakittth brengsek! lo gak ada bedanya sama bajingan!" gertak Ashel pada Al
" brengsek? hahaha.... biar saya kasih tau apa itu brengsek”
srekkk!
celana Ashel di robek dengan paksa, mati-matian ia menutupi area privatnya yang terekspos itu. Bahkan Al tak segan mencengkram kuat tangan Ashel agar gadis itu tak terus-terusan memberontak.
"kamu pasti kaget melihat yang satu ini" ujar Al sembari mengeluarkan senjatanya, membuat Ashel membelalakkan matanya tak percaya, dirinya bahkan tak terpikir soal ini.
"ka-muuu? "
"iya sayang, kamu aku rusak sekalian ya?.... biar kamu makin benci bajingan di hadapanmu ini" smirk tercetak jelas di bibir Al.
anak itu meludah dan memainkan penisnya tepat di depan vagina si gadis, kepala penisnya bahkan dengan sengaja ia gesekkan di belahan vagina merah muda itu.
cuih! cuih!
ia kembali meludah, namun sekarang ia meludah di vagina Ashel, ketika sudah di pastikan bahwa cairan liurnya itu akan membantu, Al dengan perlahan memasukkan penisnya ke dalam vagina
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐦𝐛𝐢𝐯𝐚𝐥𝐞𝐧 (𝐞𝐧𝐝)
Teen FictionAmbivalen, bercabang dua yang keduanya saling bertentangan. Perasaan mencintai dan membenci di saat yang bersamaan. ⚠️❗mengandung unsur kekerasan, gak suka langsung skip ae, hidup bawa santai gak usah ribet😗 𝐩𝐞𝐫𝐡𝐚𝐭𝐢𝐚𝐧! : ʙᴇʙᴇʀᴀᴘᴀ ɴᴀᴍᴀ ᴍᴇᴍ...