chapter 32

2.7K 272 11
                                    

sudah seminggu Gracio tinggal kembali bersama keluarganya, selama seminggu ini, keluarga Aigner juga nampaknya terlihat sangat harmonis, kehadiran si kecil nampaknya memberi kebahagian.

setelah melihat Tweet adiknya itu, Kai berlari ke lantai satu tempat dimana Al berada, ia setidaknya harus menjitak kepala adiknya itu agar sedikit waras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

setelah melihat Tweet adiknya itu, Kai berlari ke lantai satu tempat dimana Al berada, ia setidaknya harus menjitak kepala adiknya itu agar sedikit waras.

"Aldennnnnn" teriak Kai sepanjang anak tangga

"hm" balas Al malas

Kai yang melihat sang adik duduk di sofa ruang tengah itu langsung membekap kepala adiknya di ketiaknya.

"ketek lo bau telor busuk anying" kesal Al

"bodo amat"

"akkkkk lepasin Kai taiiiii" teriak Al memberontak agar ia di lepaskan

Al lalu bisa bernafas lega ketika sang kakak melepaskan bekapannya itu.

"anjing banget lo! gak mandi berapa lama dah ampe tuh ketek bau banget begitu" kesal Al

"biasa aja kali, gak sebau itu juga lagian" sahut Kai

"nyenyenye" sewot Al

"Al tuh udah gede, adeknya masa digituin" kata Kai

"iye tau gw, gw udah pelan pelan tadi, di bantuin Oscar juga" mendengar itu, Kai hanya bisa bernafas kasar, adiknya ini memang bebal sekali

"serah lu dah" pasrah Kai

"ya emang terserah gw" sahut Al

Kai lalu pergi meninggalkan sang adik, ia naik ke lantai atas, dan di tangga, Kai berpapasan dengan Zee yang sepertinya mau turun.

Zee berjalan ke arah dapur dan mengambil segelas jus jeruk, ia sedikit mengedarkan matanya ke seluruh penjuru ruang, di ruang tengah ia bisa melihat layar televisi yang nampak menampilkan tayangan kartun, ia lalu memutuskan untuk ke ruang tengah.

dan Zee menemukan sang adik, adiknya itu nampaknya sedang fokus dengan layar ponselnya, sampai sampai TV yang dia nyalakan ia abaikan.

"ekhem" dehem Zee yang tak membuat Al mengalihkan atensinya sama sekali

Zee lalu duduk di sebelah adiknya ini, sedikit kepo dengan apa yang dilakukan sang adik, ia pun mencoba mengintip layar HP Al, namun kalah cepat karna Al sudah membalik HPnya dan menatap Zee dengan tatapan tajamnya.

"yaelah, biasa aja kali" cicit Zee

"lo bisa gak sih jangan ganggu gw mulu"

"mana ada sih gw ganggu, orang gw cuma duduk doang disini" jawab Zee

Namun yang terjadi malah Al pergi dari sana, anak itu nampak keluar dari villa ini.

tak lama dari situ pun, Zee mendengar suara deru motor yang mulai meninggalkan pekarangan villa.

𝐀𝐦𝐛𝐢𝐯𝐚𝐥𝐞𝐧 (𝐞𝐧𝐝) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang