Paginya, Shani terbangun dari tidurnya, masih pukul 05.10 pagi.
dirinya lalu ke arah kamar mandi untuk mencuci muka, lalu turun ke lantai satu menyiapkan sarapan untuk anak-anak.
di dapur, sudah ada bi Asih yang mulai memasak.
Shani sedikit heran karena rumahnya nampak sepi, biasanya sudah ada pertengkaran kecil dari ketiga anaknya di pagi-pagi buta seperti ini, karena jika sekolah, ketiga anaknya itu selalu bangun pagi.
"semalem Al sama Zee pulang jam berapa bi?" tanya Shani
"bibi gak tau pastinya kapan nyonya, tapi sebelum jam 12, mereka sudah di rumah" jawab bi Asih yang nampak takut
"oh gitu"
"terus sekarang dimana? belum pada bangun?" tanya Shani lagi
"eum.. itu nyonya" gugup bi Asih
"itu apa bi? mereka udah bangun apa belum? kalo belum biar aku bangunin biar gak telat ke sekolah"
"mereka ada di samping kolam renang nyonya" ucap Bi Asih yang membuat Shani bertanya tanya
Shani langsung berjalan ke arah kolam renang, betapa terkejutnya dirinya mendapati kedua anaknya yang terkulai lemas.
bahkan nampak wajah Al yang pucat, dan apa ini?... kaki si bungsu kenapa di perban dan mengeluarkan darah.
"astagaaa sayanggg" teriak Shani menghampiri anaknya
Zee bangun, mulai menyeret tubuh lemahnya ke arah pelukan sang bunda.
Shani memeluk tubuh kedua anaknya itu dengan penuh kasih sayang.
"adek kenapa sayang?" tanya Shani panik
"bunda, sakit hiks hiks" tangis Al lirih
"udah ya sayang, nanti bunda obatin adek sama kakak, hari ini gak usah sekolah dulu, nanti bunda yang ijinin" ucap Shani
skip!....
Al dan Zee sudah tidur, sejak tadi pagi Shani sibuk mengurusi kedua anaknya itu, ia juga sudah memanggil dokter untuk memeriksa keadaan buah hatinya.
Kai yang semalam menginap di kosan temannya untuk mengerjakan tugas kuliahnya itu baru saja pulang.
melihat sang bunda yang sedang membawa nampan berisi dua gelas susu menuju ke lantai 2.
"bunda, kai pulanggg" katanya
"katanya pulang agak malem sekalian pulang dari kampus?" tanya Shani
"ini udah pulang ngampus kok bun, cuma ada 2 jam tadi kelasnya, dosennya gak masuk" jawab Kai
"oh iya, susunya buat siapa bunda?" lanjut Kai bertanya
"buat adek-adek kamu" jawab Shani yang nampak sedih
"Al sama Zee?"
"iya"
"mereka sakit?" tanya Kai
"Ayah kamu kak, nyiksa adek kamu lagi, bunda emang belum denger alasan Ayah nyiksa adek, bunda juga belum denger cerita dari Al ataupun Zee, tapi kaki Al di tembak sama Oscar semalem" jelas Shani menitikkan air matanya
Kai mengepalkan kedua tangannya, emaosinya nampak tercetak jelas di wajahnya.
Kai lalu menyuruh bunda nya masuk ke kamar Al saja.
Kai yang sudah emosi itu langsung menghampiri Oscar, biasanya manusia sialan itu berada di ruangannya yang terletak di samping kolam renang.
Brak!...
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐦𝐛𝐢𝐯𝐚𝐥𝐞𝐧 (𝐞𝐧𝐝)
Teen FictionAmbivalen, bercabang dua yang keduanya saling bertentangan. Perasaan mencintai dan membenci di saat yang bersamaan. ⚠️❗mengandung unsur kekerasan, gak suka langsung skip ae, hidup bawa santai gak usah ribet😗 𝐩𝐞𝐫𝐡𝐚𝐭𝐢𝐚𝐧! : ʙᴇʙᴇʀᴀᴘᴀ ɴᴀᴍᴀ ᴍᴇᴍ...