Gracio saat ini sedang berada di kantor, tepatnya di ruangannya.
Tak lama, ada Sisca yang langsung masuk ke ruangannya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.entah kenapa pakaian yang di kenakan Sisca hari ini lebih terbuka daripada biasanya.
Gracio yang melihat itupun menjadi bernafsu, ia ingin sekali menyalurkan hasrat brengsek nya itu.
"ini laporan dari proyek kemarin" ucap Sisca
Gracio malah nampak memperhatikan wajah Sisca, wajahnya seperti menahan sesuatu.
"baby, puaskan aku hari ini, bisa?" ucap Gracio tiba-tiba
Sisca yang mendengar itu memasang muka malasnya, lagi dan lagi, hubungan yang belum ada ikatan serius itu hanya dipermainkan oleh Gracio.
"aku lagi sibuk" jawab Sisca
Gracio mendekat dan mendekap tubuh Sisca, dia terus saja memohon kepada Sisca untuk memuaskan nafsunya itu.
"please sayang, sekali keluar aja" pinta gracio, tangannya juga mulai meremas bokong Sisca
Sisca mendorong tubuh Gracio.
"please Cio, aku lagi sibuk dan aku lagi gak mood" ucap Sisca
Sisca lalu mengambil beberapa dokumen yang sudah Gracio selesaikan, lalu diri nya keluar dari ruangan Gracio, tapi sebelum itu....
"oh iya, transfer 100jt ke rekening aku ya, aku mau belanja hari ini" ucap Sisca sebelum benar-benar pergi.
Gracio mengeram frutasi, aksinya yang meremas bokong Sisca tadi malah semakin membuat batang penisnya tegak.
celana bahan yang ia kenakan juga nampak mengembung karena juniornya yang sudah mengeras
karna sudah kelewat bernafsu, Gracio melihat ke arah layar ponselnya, sekarang masih pukul 10 pagi.
ia lalu berfikir untuk pulang dan meminta jatah kepada istrinya saja.
______________________________________
Sampai di rumah, Gracio melihat Shani sang istri yang sedang membereskan kamarnya.
ia langsung memeluk istrinya itu dengan erat.
"sayanghhh" ucap Gracio
"kok kamu udah pulang?" tanya Shani
"babyh, adikku mengeras di bawah sana, I want to fuck you"
bertepatan dengan Gracio yang mengatakan itu, dia langsung mendorong tubuh Shani ke arah kasur.
menindih tubuh Shani dengan tangannya yang menahan tubuhnya agar istrinya itu tidak tertindih.
Gracio memulainya dengan mengelus rambut dan wajah istrinya dengan lembut.
mencium setiap bagian di wajah istrinya itu, kecupan itu berakhir di bibir merah Shani.
Gracio dengan perlahan langsung melumatnya.
sembari bibirnya yang sibuk melumat bibir Shani dan mengabsen tiap benda yang ada di sana, tangan Gracio dengan perlahan mulai menanggalkan pakaian istrinya hingga Shani sudah full naked di bawahnya.
Gracio lalu melepas lumatannya, mulai memperhatikan tubuh istrinya, Shani berusaha mati-matian menutupi area vagina dan juga payudaranya.
"jangan di tutup sayang, ini indah" ucap Gracio yang menjauhkan tangan Shani agar tidak menutupi bagian bagian kesukaan Gracio itu.
"sayang bukain bajuku" ucap Gracio sembari mendusel di dada Shani
Shani mulai melancarkan aksinya, memulainya dari melepas semua kancing kemeja Gracio dan menanggalkannga, lalu beralih ke celana Gracio.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐦𝐛𝐢𝐯𝐚𝐥𝐞𝐧 (𝐞𝐧𝐝)
Teen FictionAmbivalen, bercabang dua yang keduanya saling bertentangan. Perasaan mencintai dan membenci di saat yang bersamaan. ⚠️❗mengandung unsur kekerasan, gak suka langsung skip ae, hidup bawa santai gak usah ribet😗 𝐩𝐞𝐫𝐡𝐚𝐭𝐢𝐚𝐧! : ʙᴇʙᴇʀᴀᴘᴀ ɴᴀᴍᴀ ᴍᴇᴍ...