⚠️terdapat adegan kekerasan.
gak suka skip ya! buat warning aja timbang banyak bacot ini itu"bajingan juga lo ya!!"
bughhh! bugh!
terlihat seorang siswa yang meringkuk di lantai, kedua tangannya melindungi kepala agar tak begitu terkena dampak pukulan dari seseorang yang nampak brutal itu.
Sedang seorang siswi yang mendengar kegaduhan dari arah luar toilet buru-buru menyelesaikan urusannya, kemudian mencuci tangan dan bergegas keluar toilet.
"AL!! KAK BIAN!!"
"KALIAN APA APAAN SIH!!" teriakan melengking keluar dari bibir Ashel
apa ini??... kenapa temannya itu memukuli kakak kelasnya? sebenarnya apa yang terjadi.
"stop Al!!" gadis itu tak tega jika kakak kelasnya akan mati saat itu juga, dengan keberaniannya yang tak seberapa, Ashel menarik tubuh Al agar menjauh dari Bian.
"aarrg! lo bisa diem dulu gak!!" emosi Al, ia bahkan menepis tangan Ashel dengan kasar.
beberapa murid juga terlihat bergerombol di sana, sepertinya pergulatan antara Al dan Bian menjadi tontonan asik pagi ini.
"kalian jangan diem aja pliss, bantu pisahin" ucap Ashel pada beberapa siswa yang ada di sana, namun sepertinya tak ada yang menggubris
"aku bilang berhenti Alden!! kasian kak Bian!" sekali lagi, Ashel menarik Al, bahkan tubuhnya ia gunakan untuk melindungi Bian yang sudah terkapar di lantai.
"lo minggir dulu bisa gak!" teriak Al tepat di kuping gadis seangkatannya itu, ia merasa belum puas dan belum cukup untuk memberikan lelaki mesum itu pelajaran.
"heh! lo apain anak orang bodoh!" ketika tangan Al kembali berayun untuk memberi bogeman pada Bian, seseorang lebih dulu menahannya dan menghentikan aksi dari Al
"Zee, biarin tu bocah kelar sama gw dulu" Al mencoba bernegosiasi dengan sang kakak. Ya, orang yang menghentikan aksinya tadi adalah Zee
"ngawur lo! anak orang bisa mati dek, lo gak liat tu bocah udah hampir sekarat kayak gitu ha?" Zee memberi pengertian, lagipula duduk perkaranya saja ia belum tau
"lo ribet tau gak!! kenapa gw gak pernah di kasih pilihan sama apa yang gw mau hah!?! semua orang nahan gw, Anjing!" emosi Al menggebu-gebu
"Alden!! IKUT SAYA KE RUANG BK!!!" mati sudah riwayat Al hari ini, urusannya akan panjang jika dirinya sudah masuk dalam daftar manusia yang pernah merasakan dinginnya ruang BK.
___
di ruang BK terlihat beberapa orang yang nampak diam, belum ada yang membuka suara di antara mereka.
"ayok, coba jelasin ke bapak kenapa kamu bisa pukulin Bian?" tanya Pak Bimo, guru BK yang merangkap sebagai guru olahraga yang terkenal galak itu bertanya pada Al
"saya gak mungkin–kan pukulin si tengik ini jika tanpa alasan?" kalimat itu membuat Ashel yang juga berada di sana mengalihkan atensinya penuh pada bocah dingin itu
"Al–kamu kalau ada dendam pribadi sama kak Bian bisa kamu selesaikan dengan kepala dingin" ucap Ashel
"cuaca lagi panas, ogah gw dingin dingin begitu" nampak menjengkelkan sekali rupanya jawaban anak itu
"sekarang gini deh, kamu jelasin alasan kamu pukulin Bian sekarang juga!" sudah tak sabar, Bimo tau jika murid di depannya itu adalah salah satu murid kesayangannya, murid yang selalu menorehkan prestasi di bidang olahraga. Tapi bukan berarti ia harus membiarkan Al begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐦𝐛𝐢𝐯𝐚𝐥𝐞𝐧 (𝐞𝐧𝐝)
Teen FictionAmbivalen, bercabang dua yang keduanya saling bertentangan. Perasaan mencintai dan membenci di saat yang bersamaan. ⚠️❗mengandung unsur kekerasan, gak suka langsung skip ae, hidup bawa santai gak usah ribet😗 𝐩𝐞𝐫𝐡𝐚𝐭𝐢𝐚𝐧! : ʙᴇʙᴇʀᴀᴘᴀ ɴᴀᴍᴀ ᴍᴇᴍ...