chapter 6

2.8K 242 10
                                    

Saat ini, Zee sedang berada di sebuah basecamp tempat dirinya dan teman-temannya sering berkumpul, saat keluarga tak lagi berperan untuk sebuah rumah juga tempat pulang paling nyaman, Zee masih bisa merasakan kehangatan di tempat ini.

basecamp itu tampak berantakan, banyak sekali bekas bungkus snack, botol minuman beralkohol, juga puntung rokok yang bertebaran disana.

sejak sore tadi, Zee berada di sana hanya untuk menikmati kebebasannya, karena ketika di rumah, Ayahnya itu akan melarangnya ini dan itu.

jam yang sudah menunjukkan pukul 8 malam membuat Zee pamit kepada teman-temannya untuk pulang.

tapi nyatanya, Zee tidaklah langsung pulang ke rumah, ia malah pergi ke sebuah club malam yang biasa ia kunjungi jika sedang suntuk.

memesan ruang VIP dan juga beberapa minuman alkohol di sana, ia juga menyewa wanita malam. Sekedar hiburan semata.

Zee memang nakal, tapi untuk urusan clubbing dan dunia malam seperti ini dirinya tidak benar-benar jago, karena ini makanan sehari hari si bungsu Aigner alias Al.

tapi beberapa bulan belakangan ini Zee sering kali ke club, hanya untuk minum dan bersenang senang dengan jalang yang ia sewa.

__

di tempat lain, Al juga sedari tadi sehabis mentari pulang keperaduannya sudah pamit kepada sang bunda untuk pergi ke minimarket, tapi dirinya berbohong.

tujuan utamanya adalah sirkuit balap yang memang sudah menjadi teman di hidupnya.

berbeda dengan kebiasaannya tiap malam, Al malam ini tidak balapan atau taruhan dengan teman teman biang onarnya itu, Namun sedang bertransaksi barang haram.

ada 2 kantong ukuran sedang berisi ganja yang Al Terima dari seorang lelaki misterius.

Al tertarik membeli barang itu bukan semata mata untuk ia konsumsi, tapi untuk dirinya jual kembali dengan harga yang lebih mahal.
Uangnya akan ia gunakan untuk membeli barang mewah yang ia mau, juga memodif motornya.

hal itu ia lakukan agar uang dalam rekening yang di awasi Ayahnya itu tidak berkurang terlalu banyak.

anak yang cerdik sekali Al ini.

di waktu yang bersamaan, Oscar mendapat telfon dari anak buahnya, ia memang tidak bekerja sendiri, untuk mengurusi 3 anak bos nya itu ia perlu anak buah untuk membantunya.

Oscar mendapat kabar dari anak buahnya tentang dimana keberadaan dua bocah tengil itu.

setelah mendapatkan kabar itu, Oscar buru-buru menelfon tuannya.

"Halo Tuan"

"ya, ada apa?" tanya Gracio dari balik telepon

"saya ingin membuat laporan tentang kedua anak Tuan"

"ya, silahkan"

"Tuan muda Zee sekarang sedang berada di club malam, menyewa beberapa jalang, sedangkan tuan Al sedang di sirkuit dan bertransaksi narkoba"

"si kecil sialan! bawa mereka pulang ke rumah, jika menolak, pukuli saja" perintah Gracio

Setelah mendapat perintah dari tuan besarnya, Oscar langsung mengajak ketiga anak buah yang selalu bersama dirinya untuk mengikutinya.

tujuan pertamanya adalah sebuah club, dunia malam dengan nama viper club ini memang nampak sepi dari luar.

Namun siapa sangka, di dalamnya banyak sekali orang dengan bau alkohol dimana mana, terlebih club ini juga langganan orang-orang dengan jabatan tinggi jika ingin bermain.

𝐀𝐦𝐛𝐢𝐯𝐚𝐥𝐞𝐧 (𝐞𝐧𝐝) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang