chapter 60

1K 134 12
                                    

⚠️beberapa adegan dalam cerita mungkin membuat tidak nyaman, kalau yang risih bisa skip aja ya, enjoy semuanya.

---

pulang dalam keadaan berantakan sudah menjadi makanan sehari-hari untuk keluarga Aigner, entah kegiatan macam apa yang dilakukan Al, pokoknya selagi tak membuat ulah, mereka akan diam saja— daripada membuat singa mengamuk.

"tapi kalau anaknya memberontak gimana mas? " Shani sebenarnya takut jika saja anaknya merasa seperti di buang, padahal toh maksud suaminya juga baik

" kan 2 bulan pertama ada Zee yang nemenin, sayang" balas Gracio

Ya, mereka berniat untuk menyekolahkan Alden ke luar negeri tepatnya di Kanada, semua ini sudah di perhitungkam secara matang baik dari Shani maupun Gracio

" nanti giliran si kakaknya yang bebal gak mau ke sana" Shani mengkhawatirkan kedua anaknya, apalagi sekarang keduanya serasa kurang akrab

"hanya 2 bulan, satu negara bukan berarti mereka akan satu atap, nantinya Zee kan di Ontario sedangkan Alden akan sekolah di Ridley, nanti biar kakak Al lanjut kuliah di Universitas Toronto. Mas udah mikirin segala biaya hidup dan tabungan full buat kakak Al" jelas Gracio panjang lebar

" berarti sekarang tinggal ngomong ke anaknya? " ujar Shani yang di angguki oleh sang suami

sebenarnya ada ketakutan dari keduanya, takut jika Al menolak bahkan yang paling buruk adalah anak itu akan menggunakan kekerasan, tapi mungkin ini bisa di bicarakan dengan kepala dingin. Hal ini agar semata-mata Al mendapatkan perhatian khusus pada dirinya perihal pendidikan.

dan kenapa harus di luar negri?..... karna Shani dan Gracio mau agar Al meninggalkan kesakitan dan hal-hal yang membuat kepala dan pikiran nya bertambah kelu.





Skip!.....

makan malam keluarga Aigner menjadi dambaan hampir tiap manusia, walaupun seringkali banyak pertengkaran, tetapi meja makan keluarga tak pernah kekurangan anggota.

" besok kalo ada paket, itu punya kak chika ya" ucap Al saat dirinya sudah menyelesaikan makan malamnya

"buat kak chika? " tanya Kai tak mengerti

"iyaaa"

"kamu beliin kakak apa dek? " kali ini Chika yang bingung

"banyak sih, Al lupa apa aja, kapan hari cuma asal milih sih" balas Al mengambil buah untuk cuci mulut

" baju? atau apaan" cicit Zee

"idih kepo! ya pokoknya ada stroller bayi, breast pump, sterilizer atau apalah itu, pokok buat keperluannya dedek sama kak chika jangka panjang" jelas Al yang membuat semua orang terheran-heran, bahkan Kai maupun Chika sebagai orang tua dari si bayi pun belum mempersiapkan apapun.

"kamu kok kepikiran beliin itu kak? " tanya bunda Shani

"ya gapapa bun, itung-itung buat kado" jawab Al ringan

Anak berandal itu lalu berdiri dari tempat duduknya, mengambil alih si bungsu Christy yang sudah sedari tadi ngomel-ngomel tak jelas di kursi khususnya.

𝐀𝐦𝐛𝐢𝐯𝐚𝐥𝐞𝐧 (𝐞𝐧𝐝) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang