Zee hari ini sedang bersekolah, hari ini tiba-tiba zee kepikiran untuk mengajak Marsha bertemu.
niatnya untuk mengucapkan kata terimakasih karna sudah ada untuk dirinya saat ia merasa sakit.
kebetulan sekali hari ini sekolah pulang lebih awal karena guru akan mengadakan rapat.
semua siswa dan siswi berhamburan keluar kelas dan mulai pulang ke rumah masing-masing.
berbeda dengan Zee yang nampak celingukan ke sana kemari mencari seseorang.
"Dor!" suara seseorang mengagetkan Zee
"bangke lo, jantung gw pindah ke lambung bangsat" kesal Zee karena Al sang adik mengagetkan nya
"santai aja kali, belum juga pindah ke dengkul, jadi aman" jawab Al
"aelah si monyet" ucap Zee sembari mengusap wajah sang adik
"lo gak pulang?" tanya Zee
"pulanglah, ya ngapain gw di sekolah, sekolah ae males kok malah masih mau nangkring di sekolah" jawab Al menarik tali tas ranselnya yang mengendur
"yaudah gih, sono balik" usir Zee
"ngusir bang?"tanya Al
" ya kagak, cuma biar lo pulang aje"
"ya sama aja panjul, emang lo kagak pulang?"
"pulang abis ini, mau nyamperin orang dulu" kata Zee
Al ikut celingak celinguk ke sana kemari mengikut arah Zee
"mana orangnya?" tanya Al
"ya kagak tau, makanya ini gw celingukan nyari orangnya"
"demit kali temen lo, makanya kagak ada"ucap Al
" enak aja, dia cantik, putih mulus lo bilang demit, tai lo!"
"ekhem ekhem cieee ciee Zeeandra kiw kiw, ada gebetan nih yeee" goda sang adik
"apaan sih lo, pulang aja sono hus hus" ucap Zee sembari mendorong tubuh Al
Al lalu menuju parkiran dengan berjalan mundur, mulutnya tetap saja menggoda sang kakak.
akhirnya Zee bisa bernafas lega karena si adik tengil itu sudah pulang dan tak bisa mengganggu nya lagi, bisa kacau kalau sejenis trenggiling itu terus-terusan berada disana.
mata Zee menangkap sosok yang ia cari, ternyata gadis itu sedang berdiri di depan gerbang sekolah, gadis yang terlihat sangat lucu sekali, apalagi wajahnya yang terlihat gusar mengedar ke arah jalanan.
Zee langsung berlari menghampiri orang itu.
"Marsha" panggil Zee
"Zee, kamu belum pulang?" tanya Marsha
"belum, aku nunggu kamu" ucap Zee membuat Marsha bertanya tanya
"nunggu aku?" bingungnya, telunjuk lentiknya itu menunjuk dirinya sendiri
"iya, balik bareng yuk, sekalian ada yang mau aku omongin" ajak Zee bersemangat
"ah gak usah Zee, takut ngerepotin" merasa tak enak
"gapapa, kita main ke danau yang kemarin dulu, boleh?" tanya Zee takut
"eum.. boleh deh"
Zee yang mendengar itu tersenyum lebar, ia lalu tanpa seizin Marsha langsung menarik tangan gadis cantik itu ke arah parkiran menuju motornya.
sengaja hari ini Zee memang membawa 2 helm untuk dirinya dan Marsha.
udara hari ini sejuk sekali, apalagi cuaca yang tidak terlalu panas membuat nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐦𝐛𝐢𝐯𝐚𝐥𝐞𝐧 (𝐞𝐧𝐝)
Teen FictionAmbivalen, bercabang dua yang keduanya saling bertentangan. Perasaan mencintai dan membenci di saat yang bersamaan. ⚠️❗mengandung unsur kekerasan, gak suka langsung skip ae, hidup bawa santai gak usah ribet😗 𝐩𝐞𝐫𝐡𝐚𝐭𝐢𝐚𝐧! : ʙᴇʙᴇʀᴀᴘᴀ ɴᴀᴍᴀ ᴍᴇᴍ...