⚠️typo bertebaran
-
"ALDEN! ZEEANDRA! " teriakan menggema itu menguar ke seluruh penjuru ruangan
Gracio yang melihat ruang tamu rumahnya seperti kapal pecah dan keadaan kedua anaknya itu langsung dengan cepat memisahkan Zee dan juga Al.
Gracio menarik kasar belakang baju Al hingga anak itu tertarik kebelakang, karna jika dalam mode seperti ini-bocah itu tak bisa di pisahkan dengan cara lembut.
"HEY HEY! BERHENTI GAK! " pria itu menunjuk Al dan Zee dengan jarinya, bermaksud untuk menggertak mereka
"dia duluan yah" adu Zee pada sang ayah
"lo duluan anjing! " Al merasa tak Terima dengan tuduhan yang di layangkan sang kakak
tak lama derap langkah kaki terdengar mendekat ke arah mereka, sambutan helaan nafas berat yang terdengar sudah menjadi bukti bahwa orang itu adalah sang ibunda.
"yang mulai dia, bun!" serentak, Zee maupun Al sama-sama berucap dengan menunjuk satu sama lain
"itu kompak, kenapa berantem? " tanya Shani-berjalan lebih mendekat, ia bisa melihat kekacauan ruang tamu yang sudah ia tata rapi sedemikian rupa yang sekarang sudah berubah menjadi tempat perang
" gara-gara Al, Zee berantem sama Marsha bun" jelas Zee
"kan... kan... alasannya aja kek orang tolol gini bun, ngaco banget hal kek gitu doang jadi besar kek gini" sahut Al
" YA MASALAHNYA DIA SALAH PAHAM KARNA LO BAWA MOTOR GW KE CLUB BANGSAT! " Zee sudah ancang-ancang ingin menyerang sang adik namun berhasil Gracio tahan
"kak? " Shani sudah mendelik kearah anak ketiganya, meminta penjelasan atas pernyataan Zee
" cepu lo anjir, kek si paling suci ae lo, padahal biasanya juga langganan ke club" dumel Alden
"Alden Sandykala, coba jelaskan ke bunda kenapa kamu pergi ke tempat kayak gitu?! " persetan! ini pengecualian atas kenakalan anak anaknya yang masih bisa ia maklumi, tapi untuk kali ini sepertinya tidak masuk dalam list pengecualian, nada bicara Shani bahkan naik
" yaelah bun, dia ke club kalo gak minum paling ya sewa jalang" senyum simpul tercipta di sudut bibir Zeeandra, ini adalah hal yang paling ia tunggu-membuat bunda marah pada Al dengan kenakalan yang adiknya perbuat
Sedangkan Gracio sudah tak menggubris mereka semua, lelaki itu memilih untuk sedikit membereskan kekacauan yang ada. Menyisihkan beberapa pecahan kaca agar tak membuat yang lain terluka dan juga meletakkan beberapa barang di tempat semula.
" bener apa yang kakak kamu bilang itu? " tanya Shani
".... "
"Kak Alden!! " merasa anaknya itu hanya diam membisu, Shani naik darah
"iya! lagian juga gak ngaruh apa-apa di hidup bunda sama kalian semua, kata bunda pengen liat aku seneng, ya ini yang bikin aku seneng" jelas Al
plak!!.....
tangan itu bergerak dengan cepat menampar rahang Al, kejadian yang berlangsung sepersekian detik itu menyisakan keheningan dari Zee dan juga Gracio-bingung karena mungkin Bunda sudah semarah ini dengan kelakuan Alden yang juga seperti menganggap remeh hal tak senonoh tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐦𝐛𝐢𝐯𝐚𝐥𝐞𝐧 (𝐞𝐧𝐝)
Teen FictionAmbivalen, bercabang dua yang keduanya saling bertentangan. Perasaan mencintai dan membenci di saat yang bersamaan. ⚠️❗mengandung unsur kekerasan, gak suka langsung skip ae, hidup bawa santai gak usah ribet😗 𝐩𝐞𝐫𝐡𝐚𝐭𝐢𝐚𝐧! : ʙᴇʙᴇʀᴀᴘᴀ ɴᴀᴍᴀ ᴍᴇᴍ...