"Mas Andra nggak ngehamilin anak orang kan Man?!!"
"Siapa yang ngehamilin anak orang Nduk?"
Kanaya dan Amanda menoleh secara bersamaan. Sang Ayah dan tak lupa sosok laki-laki berambut gondrong yang menjadi topik obrolan dua gadis cantik barusan. Andra, kakak Kanaya itu berjalan pelan persis dibelakang sang Ayah.
"Ini yah tanya aja sama anak laki-laki ayah itu! Dasar nggak tahu malu kamu ya mas!!"
Tuduhan tak berdasar itu seketika membuat sang empu pemilik nama melotot seketika. Ditambah lagi, sekarang sang Ayah juga langsung menyoroti dirinya dengan tatapan mata tajam.
"ANDRA!!"
"Kenapa Yah?"
"Bener yang dibilang adik mu barusan?!"
"Enggak Yah. Ini itu salah Paham. Nay nggak tau ceritanya"
"Ckck masih bisa ngelak! Ini jelas-jelas Amanda kesini ada perlu sama Mas. Amanda sendiri yang bilang sendiri barusan!!"
"Andra!! Jelaskan sama Ayah! Sebenarnya apa yang terjadi?! Kamu jangan bertingkah!"
"Iya, Andra bakal jelasin ke Ayah. Jangan emosi dulu"
"....."
"Yang, kamu emangnya ngomong apasih ke Kanaya? Sampek dia kesetanan kayak gini?" Kini pandangan Andra tertuju sepenuhnya pada sosok Amanda. Gadis itu terlihat mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum ia menjawab pertanyaan dari laki-laki di sampingnya itu. Tanpa memperdulikan tatapan horor dari sang sahabat. Kanaya.
"Tunggu! Mas Andra say what?!"
"Apaan?!"
"Barusan! Mas Andra bilang yang? Ke Amanda? Sayang maksudnya?"
"Kenapa emangnya? Mas nggak boleh pacaran emangnya?!"
"Bukan gitu mas. Ini ... Tapi ... Amanda Lo. Sahabat Naya"
"Ya terus apa hubungannya sama kamu?"
"Sumpah?! Mas masih tanya apa hubungannya sama aku?"
"....."
"Mas tuh--"
"Udah stop! Kalian ini apa-apaan sih kok jadi ribut kayak gini! Ndra, ayo masuk jelasin ke ayah!"
"Iya yah sebentar. Nanti Andra nyusul kok. Ayah masuk duluan aja"
"Cepetan!"
"Udah deh Nay, kamu jangan aneh-aneh ya mikirnya. Mendingan sekarang kamu masuk aja ayo! Kita ngobrol di dalem"
"Mas!!"
"Apasih?"
"Lo juga man. Lo kebangetan banget sama gue"
"Manda nggak ngapa-ngapain Lo nay. Manda cuma--"
"Udahlah! Cuma-cuma aja Lo bisanya. Kalian berdua bener-bener ya! Auh ah gue bete!"
Dan berakhir dengan Kanaya yang uring-uringan Sore itu. Mood gadis itu bahkan masih jelek ketika laki-laki yang biasanya menjadi sumber senyuman nya itu kini berdiri menjulang di depannya.
"Ada apa?"
"Aku bete!"
"Sebabnya?"
"Mas Andra sama si Manda!"
"Kenapa dengan mereka berdua?"
"Mereka pacaran dan Naya nggak tahu! Manda juga dia kan sahabat Naya bisa-bisanya dia nggak pernah cerita kalau punya hubungan sama mas Andra"
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU TETANGGA (END)
Roman d'amourWiting Tresno Jalaran Soko Kulino. Bagi Kanaya Adijaya, pepatah Jawa yang satu itu masih menjadi tanda tanya besar pada hatinya. Witing = Permulaan Tresno = Cinta Jalaran = Karena Soko = Dari Kulino = Terbiasa Pepatah yang artinya "Cinta tumbuh k...