"Sayang mas hampir jantungan"
Dimas mengusap peluh yang sudah bergumul di dahinya. Laki-laki itu beberapa kali menghela nafasnya melihat Gadisnya cekikikan disampingnya.
Haruskah ia marah? Oh itu tidak lebih baik dari kejadian yang amat sangat begitu membolak-balikkan hatinya beberapa saat lalu. Berkali-kali Dimas mengucap puji syukur dalam hatinya.
"Habisnya mas juga main nyelonong aja di acara orang"
"Mas kan niatnya bikin kejutan sayang"
Acara Andra sudah berakhir satu jam yang lalu. Dan kini keluarga Naya sudah kembali ke rumah. Namun Dimas dan kanaya lebih memilih untuk bersantai didepan teras milik Naya. Bahkan kebaya dan jas masih membalut tubuh mereka masing-masing.
"Salah sendiri juga mas main rahasia-rahasian"
"Rahasia apa?"
"Udah deh Naya tahu ya. Mas pasti kerjasama sama mas Andra kan buat ngerencanain ini semua"
"Siapa bilang mas kerja sama dengan Andra. Mas kerjasama sama Mama mu kok"
"Mama?!"
"Iya"
"Kok mama sih mas. Gimana ceritanya?"
"Panjang banget. Kapan-kapan mas ceritakan. Yang penting sekarang semuanya sudah tinggal selangkah lagi"
Kanaya menoleh. Gadis itu menatap Dimas lekat-lekat ada guratan yang tidak bisa Naya definisikan pada raut wajah lelakinya.
"Mas?"
"HM?"
"You happy?"
"Aku sangat bahagia. Terlepas dari semua musibah yang menimpa kita. Yaaa meskipun aku penyebabnya"
"Mas ... Katakan sekali aja kalau mas mencintai Naya" tangan Naya beralih memegang kedua tangan milik Dimas. Mata gadis itu menunjukkan kesungguhan yang belum pernah Dimas dapatkan.
"....."
"....."
"I love you. Just you Who filled my world. I don't know, I nothing without you"
"Terimakasih sudah mencintai Naya ya mas. Nay juga bahagia"
"....."
"Ada satu yang ingin Naya tanyakan"
"Apa itu?"
"Mas pernah bilang kalau Naya sudah lama mengisi hati mas. Itu benar?"
"Oh ya? Kapan mas bilang begitu"
"Ckck!" Naya mendengus sebal. Ia melepas sepatu hak tinggi nya lalu menyilangkan kedua kakinya. Ia tidak menatap Dimas lagi. Ia mengalihkan pandangannya lurus ke depan.
"Waktu itu. Yang di rumah produksi. Waktu mas bicara dengan Rere"
"Aaahhh" Dimas mengangguk kan kepalanya seolah mengerti. Namun itu justru terlihat menyebalkan Dimata Kanaya, "Saya hanya beralibi saja. Untuk akting yang lebih meyakinkan"
"Ckck dasar pembual! Mas Damar juga pernah bilang kalau mas Dimas suka Nay sejak umur Nay dua belas tahun"
"Damar sialan!"
"Jadi benar?"
"Kalau aku bilang bener, apa kamu bakal anggap mas pedofilia gila?"
"Enggak. Rasa suka itu bebas kita berikan pada siapa saja mas. Nggak ada yang salah dengan jatuh cinta. Kadang yang salah hanya ego dan tempatnya"
"Mas memang suka kamu dari waktu kamu umur 12. Sedikit gila memang. Kamu yang mungil dan ceriwis selalu membuat mas suka dan terhibur"
"Mas suka? Bukan cinta?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU TETANGGA (END)
RomanceWiting Tresno Jalaran Soko Kulino. Bagi Kanaya Adijaya, pepatah Jawa yang satu itu masih menjadi tanda tanya besar pada hatinya. Witing = Permulaan Tresno = Cinta Jalaran = Karena Soko = Dari Kulino = Terbiasa Pepatah yang artinya "Cinta tumbuh k...