Pak Budi memasuki mansion dan sedikit membungkuk ketika melihat anggota keluarga Addison sedang berkumpul di ruang keluarga yang berada di lantai 2, kemudian melanjutkan langkahnya.
"Mau kemana, siapa yang jaga di depan?" Tanya Aslan ketika melihat pak budi hendak naik lagi ke lantai 3.
"Maaf tuan muda, tapi tuan muda Alvin menyuruh saya mengambil seragam sekolah di kamarnya" jawab pak Budi sopan.
"Alvin, dia disini?" Tanya Aska tanpa ekspresi
"Iya tuan muda, tuan muda Alvin sedang berada di gerbang"
"Ck ngapain sih dia balik lagi ke sini, udah tentram mansion ini selama seminggu tanpa kehadirannya" kesal Adit dan mendapat tatapan tajam dari kedua abangnya, membuat Adit bingung saja melihat tatapan itu.
"Suruh dia ambil sendiri" ucap Adrian, mendengar itu pak Budi sedikit ragu dan akhirnya mengangguk.
"Baik tuan" ucap Pak Budi dan sedikit membungkuk kemudian melangkah pergi.
Pak Budi menghampiri Alvin yang sedang duduk santai di pos satpam.
"Tuan muda Alvin" panggil pak Budi, mendengar namanya dipanggil, Alvin pun langsung melihat ke arah pak Budi, dan menatap kecewa ketika melihat pak budi datang dengan tangan kosong.
"Nggak boleh ya pak?" Tanya Alvin
"Tuan muda disuruh masuk dan mengambil sendiri seragam tuan muda"
"Ahh kalau gitu nggak usah aja deh pak, Alvin pergi aja deh kalau gitu" ucapnya tersenyum walau hatinya sedikit kecewa.
"Tuan muda mau kemana lagi?" Tanya Satpam itu
"Kenapa tidak masuk?" Tanyanya karena penasaran, biasanya tuan mudanya itu tidak bisa jauh lama-lama dari keluarganya, selalu nempel dan cari perhatian sama keluarganya, lah ini malah nggak mau ketemu mereka, bikin dia bingung saja.
"Alvin udah nggak tinggal di sini lagi pak, kalau gitu Alvin pamit ya pak" ucap Alvin tersenyum ramah dan mengayuh sepedanya, sedangkan satpam itu tentu saja kaget mendengar perkataan Alvin.
Dia melihat Alvin yang semakin menjauh dengan raut wajah sedih, dia tau bagaimana perlakuan keluarga Addison pada Alvin selama ini.
"Apa tuan muda sudah menyerah?" Gumamnya dan terus melihat ke arah Alvin.
Sedangkan seseorang yang berada di lantai atas melihat semua itu, melihat Alvin yang malah memilih pergi tanpa menemui mereka dulu, dan itu membuat perasaannya sesak dan kecewa.
"Kenapa rasanya sesakit ini?"..
.
.
.
.
.
.
Alvin sampai di sekolah dengan pakaian santai, dan membuat orang-orang menatapnya heran. Alvin sih bodo amat, dengan santainya dia mengayuh sepedanya dan memarkirkan si parkiran sekolah.
Dia menunggu kehadiran teman-temannya di sana, kemarin setelah pergi dari kediaman Addison dia kembali lagi ke kost annya, dan meminjam seragam sekolah pada teman-temannya dengan alasan kalau seragamnya sudah dibuang di tempat tinggal lamanya. Awalnya mereka bingung dan akhirnya mengangguk percaya.
Untung aja teman-temannya baik dan mau meminjamkan seragam sekolah untuknya.
Alvin melihat sekeling, dia masih tetap acuh ketika orang bisik-bisik dan melihat aneh kepadanya, sampai dia melihat seseorang, dia tersenyum dan menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvino Keano (End)
Teen Fiction(Entah kenapa tiba-tiba Partnya tidak berurutan, kalau mau baca urutin sendiri aja ya, aku juga bingung gimana memperbaikinya).. Alvin merupakan seorang cowok yang hidup dengan tujuan mencari perhatian keluarganya, Karena kejadian di masa lalu membu...