Part:5

20.2K 2K 97
                                    

Setelah memantapkan hatinya, Alvin keluar dari kamarnya hendak ke kamar abang pertamanya.

Saat membuka pintu kamarnya, sudah ada Adrian yang berdiri di depannya dengan beberapa orang di belakangnya.

"Baby" ucap Adrian tersenyum senang

"Hmm ada apa ya dad" heran Alvin

"Nih janji daddy kemarin, beliin baby PS" ucap Adrian dan mempersilahkan orang-orang itu masuk.

"Wahh benaran dad" ucap Alvin antusias dan menatap binar daddynya itu.

"Tentu baby" ucap Adrian merasa lega melihat raut wajah bahagia Alvin, padahal dia tadi sedikit khawatir Alvin akan mendiaminya.

"Asyik" ucap Alvin berlari ke arah orang-orang itu memperhatikannya dengan wajah yang berseri-seri.

Melihat itu Adrian merasa bersalah pada Alvin, dia jadi berpikiran selama Alvin dia kurung dulu di kamarnya, apa saja yang dilakukan Alvin selama itu. Dia pasti bosan pikirnya, karena di kamarnya itu belum banyak perabotan seperti kamar anak-anaknya yang lain.

Adrian mendekati Alvin dan mengelus rambutnya.

"Baby mau apa lagi dari daddy, nanti daddy belikan"

"Hmm Ino nggak mau apa-apa lagi dad"

"Bilang aja sama daddy"

Alvin menatap daddynya dan tersenyum.

"Kalau gitu Ino mau ponsel, boleh"

"Tentu" ucap Adrian dan menggendong Alvin ala koala.

Alvin tidak memberontak dan mengalungkan tangannya di leher Adrian kemudian memejamkan matanya menikmati elusan dari Adrian.

"Udah selesai tuan" ucap salah satu orang yang memasang PS tadi.

Mendengar itu Alvinpun membuka matanya lagi dan meluncur berusaha turun dari gendongan Adrian. Dengan semangat dia langsung duduk di sofa yang ada di sana dan menghidupkan PS barunya.

Adrian terekekeh pelan melihat itu dan kembali ke raut wajah datarnya menatap orang-orang itu.

"Terima kasih" ucap Adrian

"Sama-sama tuan, kalau begitu kami permisi" pamit orang itu dan dibalas anggukan oleh Adrian. Setelah orang-orang itu pergi dengan diantar oleh Sam, Adrian pun langsung duduk di samping Alvin yang sibuk dengan permainannya.

"Daddy belikan ini untuk ngisi waktu kosong kamu, tapi jangan sampai seharian juga mainnya ya, sampe lupa makan atau istirahat nantinya" peringat Adrian mengelus rambut Alvin

"Tapi Ino kan selalu punya waktu kosong dad" ucap Alvin menatap Adrian sekilas dan kembali ke permainanya.

"Tetap aja boy, kamu harus tetap banyak istirahat jangan main terus"

"Iyaa dad" ucap Alvin mengiyakan aja, nggak tau nantinya gimana kan.

"Kalau gitu daddy balik ke kantor ya, abang kamu juga tadi pergi meeting, kamu sendirian gapapa kan"

"Ino kan sudah biasa sendirian dad"

"Baby, maafin daddy"

"Sudahlah dad, Ino nggak mau bahas itu, lebih baik daddy balik ke kantor sana" usir Alvin

"Yaudah, kamu jangan nakal" ucap Adrian melirik jam di tangannya dan mengecup singkat pipi Alvin.

"Nanti setelah makan siang kamu istirahat ya" ucap Adrian

"Iya dad, daddy hati-hati ya"

Adrian mengangguk sebagai balasan dan keluar dari kamar Alvin, sedangkan Alvin terus melanjutkan permainannya.

Alvino Keano (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang