Part:11

14K 1.5K 44
                                    

"Gue punya buktinya" ujar Lio memperlihatkan flashdisk di tangannya.

"Lo pikir kita percaya sama lo" ucap Adit menatap Lio tajam.

"Okay gue paham kalau kalian trauma sama PPB, dan gue akuin kalau gue mendekati kalian karena ada tujuannya" ucap Lio duduk santai di kursi bekas di gudang itu

Adit dan Alvin saling tatap dan menghela nafasnya pelan untuk mengatur emosi mereka.

"Siapa lo sebenarnya dan apa tujuan lo?" Tanya Alvin

"Jangan bohong dan jawab jujur" lanjut Alvin menatap Lio tajam.

"Wow Ino, lo berubah banget ya sekarang"

"Apa keluarga lo sekarang sudah menyesal karena mengabaikan lo selama ini, padahal dulu lo selalu nggak mau pulang dan nangis di taman hehe" kekeh Lio menatap Alvin dengan mata berkaca-kaca.

"Adek kenal dia?" Tanya Adit dan dibalas gelengan oleh Alvin

"Abang lupa kalau Ino hilang ingatan"

"Udahlah gapapa kalau lo nggak ingat sama gue, tapi gue senang lihat lo sudah akur sama keluarga lo sekarang" ucap Lio tersenyum menatap Alvin.

"Lio" gumam Alvin mencoba mengingat

"Hiks Lio kemana hiks, kenapa ninggalin Ino hiks"

"Lio janji mau temani Ino main hiks"

"Lio jahat hiks, Ino sendirian sekarang hiks"

"Akhhh" Alvin memegang kepalanya yang hampir terasa pecah, Adit yang melihat Alvin kesakitan langsung memeluknya dan mengelus rambut Alvin

"Adek udah minum obatnya kan?" Tanya Adit

"Udah kok bang, tadi Ino seperti mengingat sesuatu" jawab Alvin masih merasa pusing tapi tidak dipungkiri dia bisa merasakan rindu yang berat saat menatap Lio apalagi melihat senyuman Lio itu.

"Adek ingat apa?" Tanya Adit

"Entahlah, sepertinya ingatan Ino waktu kecil"

"He em" ucap Lio berdehem karena dirasa dicuekin.

"Jadi apa yang mau lo bicarakan sama gue?" Tanya Alvin

"Sebenarnya kalau gue bicarain sama kalian juga kalian nggak akan paham, kecuali kalau gue ketemu tuan Addison"

"Mau apa lo ketemu bokap gue, mau narik perhatian dia ya?" Tuduh Adit menatap Lio tajam

"Ck parnoan banget sih lo, gue beda ya sama cewek itu" kesal Lio disamaan dengan cewek yang bahkan Lio nggak tau siapa. Dia hanya tau dari Evan kalau Adit parnoan sama anak-anak imut dan polos seperti dia ini, karena dulu pernah dibohongi oleh cewek yang kelihatan polos itu padahal aslinya jalang.

"Sama aja, sama-sama jadi mata-mata kan" sinis Adit

Lio diam, dia tidak akan membantah karena benarkan kalau dia sama aja dengan mata-mata.

"He em baiklah gue ke intinya saja karena gue nggak punya banyak waktu"

"Yaa apa?" Ucap Alvin geregetan

"Tapi gue ketemu sama tuan Addison dulu"

"Kita akan dengarin dulu" ujar Alvin

"Haa baiklah jika itu yang kalian mau" ujar Lio menatap Alvin dan Adit dengan raut wajah serius.

"Ini tentang kematian nyokap kalian akibat kecelakaan 9 tahun lalu" ujar Lio membuat Adit dan Alvin kaget.

"Bukan Alberto yang membunuh mommy kalian" lanjut Lio

Alvino Keano (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang