Part:14

31.2K 3.3K 101
                                    

Karena kejadian kemarin, lagi-lagi Alvin dikurung sama Adrian di kamarnya.

Dan sekarang Alvin sedang bersiap-siap untuk kabur karena katanya Adrian akan membawaya psikolog hari ini. Mana mau dia, yang stress kan Adrian ngapain dia yang malah dibawa kesana pikirnya.

"Nah sip udah keren gue" monolognya dan mengambil tas sekolahnya.

Sekarang masih jam 5 pagi dan tentunya sekarang waktu yang tepat untuk Alvin kabur. Dengan hati-hati dia turun dari balkon kamarnya dan berlari menuju pagar mansion itu.

"Ehh tuan muda mau kemana" ucap pak Budi menatap heran Alvin yang sudah lengkap dengan seragam sekolahnya.

"Alvin mau pergi sekolah pak"

"Ini masih jam 5 tuan muda, apa nggak kepagian?"

"Alvin takut telat pak, mau jalan soalnya supaya lebih sehat"

"Tapi tuan muda.."

"Alvin berangkat dulu" ucap Alvin melenggang pergi begitu saja, membuat pak Budi menggelengkan kepalanya.

Namun tak berselang lama Alvin balik lagi dengan nafas yang tak beraturan.

"Kenapa tuan muda?" Heran pak Budi

"Hah pak, bisa tolong anterin Alvin sampai melewati pohon besar disana dulu nggak?" Tanya Alvin dengan wajah sedikit pucat karena ketakutan tadi.

Pak Budi terkekeh pelan kemudian mengangguk, dia tidak lupa mengunci gerbang mension itu dan melangkah bersama Alvin sampai pohon besar itu.

"Kemarin Alvin liat mbak kunti di sini pak" cerita Alvin

"Masa sih tuan muda"

"Serius pak" ucap Alvin kemudian melotot kaget lagi melihat putih-putih itu, diapun langsung berlindung dibelakang pak Budi.

"P-pak masa mbak kuntinya nggak pindah-pindah dari semalam" tunjuk Alvin ke arah putih-putih itu, pak Budipun langsung melihat kearah tunjuk Alvin, dengan beraninya dia mendekati pohon besar itu.

"Aduh pak lebih baik kita pergi aja, jangan ganggu mbak kuntinya nanti dia ngamuk gimana?"

"Tuan muda percaya aja sama saya" ucap pak Budi dan diangguki oleh Alvin. Alvin melihat pak Budi yang mendekati pohon itu dengan wajahnya yang di tutup dengan telapak tangannya tapi matanya malah di buka karena penasaran mau liat juga.

Pak Budi terkekeh pelan melihat kebelakang pohon itu dan melihat ke arah Alvin membuatnya semakin tertawa. Tuan muda kecilnya itu sangat menggemaskan pikirnya, tapi sayang keluarganya malah menelantarkannya.

"Tuan muda sini" panggil pak Budi

"Ihh nggak mau pak, Alvin takut"

"Gapapa tuan muda, nggak seram kok" ucap Pak Budi meyakinkan, karena jiwa penasarannya yang meronta-ronta akhirnya dia memberanikan diri mendekati pak Budi setelah menghela nafasnya untuk menguatkan dirinya.

Dengan sedikit takut dia melangkah perlahan melihat kebelakang pohonnya itu dan...

"Sialan" umpatnya dan menarik karung yang diikat di pohon itu.

"Jadi gue ketakutan kemarin cuma karena ini" ucap Alvin dan menginjak-injak karung itu saking kesalnya plus malu juga.

"Mungkin ada yang iseng tuan muda" ucap pak Budi menahan tawanya.

"Ketawa aja pak, nggak ada yang larang" ucap Alvin yang masih kesal

"Hahaha maaf" tawa pak Budi semakin membuat Alvin malu.

"Kalau gitu Alvin berangkat ya pak" pamit Alvin dan buru-buru melangkah pergi dari sana untuk menutupi rasa malunya

"Hati-hati tuan muda"...

Alvino Keano (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang