Part:18

32.5K 3.5K 287
                                    

Alvin, Adit dan Aska sampai di ruangan osis, mereka masuk ke dalam dan mengunci pintu itu. Alvin memilih cuek dan duduk di sofa yang ada disana sambil memainkan ponselnya.

"Alvin" panggil Adit menatap kesal Alvin malah sibuk dengan ponselnya.

Aska menghela nafasnya berat kemudian mengambil paksa ponsel milik Alvin itu.

"Ck, ganggu banget sih" kesal Alvin menatap Aska dan Adit malas.

"Mau abang banting ponsel kamu ini" ancam Aska, Alvin memejamkan matanya dan menghela nafasnya pelan berusaha sabar.

"Kalian ngapain bawa gue ke sini?" Tanya Alvin akhirnya

"Gue mau tanya sama lo, apa benar omongan lo selama ini tentang Ana?" Tanya Adit to the point, mendengar pertanyaan adeknya itu Aska menatap Adit bingung.

"Maksud lo?" Tanya Aska

"Tadi gue nggak sengaja nguping pembicaraan dia, dia bilang kalau semua aman dan terkendali buat gue bingung aja, terus dia malah bohong sama gue bilang kalau dia habis dari kamar mandi, padahal gue jelas-jelas dengar dia sedang telponan di kamarnya"

"Kan aneh, ngapain dia bohong kalau pembicaraan itu nggak pentingkan" ucap Adit menatap Aska dan Alvin

"Lo kenapa tiba-tiba jadi negatif thingking sama Ana?" Tanya Aska lagi

"Gue nggak tiba-tiba bang, dari kejadian dia numpahin kuah bakso pada Alvin waktu itu gue udah mulai curiga sama dia"

"Dan abang liat ini" ucap Adit dan mengeluarkan ponselnya

Aska terkejut melihat beberapa rekaman cctv yang ada di ponsel Adit itu, disana jelas-jelas Ana yang selalu mencari masalah sama Alvin.

"Dan yang anehnya lagi ya bang, gue nggak ada nemu rekaman cctv itu di sekolah, udah hilang semua rekamannya" ucap Adit, Alvin yang mendengar itu mulai tertarik dan menatap Adit.

"Terus lo nemu ini dimana?" Tanya Alvin

"Teman gue ada yang ahli meretas-retas seperti ini, jadi mudah aja baginya" jelas Adit dan diangguki oleh Alvin, sedangkan Aska terus memperhatikan video yang ada di ponsel Adit itu.

"Anjir bang jangan dibanting, disitu ada bukti" ucap Adit ketika melihat Aska ingin membanting ponselnya.

Dia langsung merebut paksa ponselnya itu dan langsung menyembunyikannya.

"Aneh nggak sih, kenapa rekaman di cctv sekolah bisa hilang" ucap Alvin sambil berpikir.

"Nah itu yang bikin gue bingung juga, pasti ada yang membantunya dan pembicaraan dia telpon tadi pasti ada juga hubungan dengan ini" ucap Adit

"Tapi kenapa dia selalu mencari masalah sama Alvin dan apa tujuannya?" Tanya Aska

"Ck yaa nggak mungkin kan dia cari masalah sama kalian, udah gue bilang dia senang melihat gue dibentak dan dimarahi sama kalian, makanya dia melakukan itu supaya gue marah dan akhirnya dia nangis, dan kalian dengan bodohnya malah percaya sama dia dan termakan air mata buaya itu" ucap Alvin sinis

Jleb

Aska dan Adit terdiam mendengar perkataan Alvin itu, tak berselang lama merekapun menghela nafasnya pelan.

"Mukanya polos gitu, gue nggak nyangka kalau dia bisa gitu" ucap Adit

"Polos apaan, jalang gitu" ucap Alvin lagi

"Kenapa kalian nggak percaya juga kalau dia benaran jalang?" Tanya Alvin menatap abang-abangnya yang tampak diam.

"Setiap akhir bulan waktu akhir pekan, dia selalu keluar dari mansionkan dengan alasan menginap di rumah temannya" ucap Alvin dan diangguki oleh mereka.

Alvino Keano (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang