Part:4

21.4K 2.1K 64
                                    

"Meskipun tidak ada yang bisa kembali dan membuat awal yang baru, siapa pun bisa memulai dari sekarang dan membuat akhir yang baru." - Carl Bard

Dan disini lah Alvin sekarang, setelah diperiksa dan diberi obat oleh dokter, Alvin tiduran di kasurnya dengan mendiami dan membelakangi daddy dan abang-abangnya.

Sedangkan Adrian dan yang lainnya hanya diam dan memperhatikan Alvin dari tadi, membuat Alvin kesal saja. Dia pikir Daddy dan abangnya akan menjelaskan padanya. Alvin akhirnya memeluk gulingnya dan menarik selimutnya menutupi dirinya.

"Keluar" ucap Alvin dingin

"Ino" panggil Adrian

"Kalau kalian nggak mau jelaskan, lebih baik kalian keluar" ketus Alvin

"Bukan begitu baby, daddy akan jelaskan semua sama kamu tapi nggak sekarang ya, kamu masih belum boleh banyak pikiran dulu" ucap Adrian duduk di pinggir kasur Alvin dan mengelus rambut Alvin.

Alvin menatap daddynya dengan mata berkaca-kaca.

"Daddy tau"

"Dari awal Ino masuk ke mansion ini, ingatan manyakitkan selalu muncul di pikiran Ino"

"Memori Ino selalu berputaran ketika masuk mansion ini, kalian bentak Ino, kalian kurung Ino, itu menyakitkan"

"Ino selalu menyangkal kalau itu hanya halusinasi Ino, karena Ino yakin kalau kalian sayang sama Ino" ucap Alvin menggantung ucapannya dan menatap daddy dan abang-abangnya yang tampak terdiam.

Alvin menghela nafasnya pelan dan menghapus air matanya kasar

"Tapi apa ini, dengan kalian yang tidak tau kalau Ino alergi seafood aja, Ino yakin perkiraan Ino kalau kalian sayang sama Ino itu salah hiks"

"Apa Ino benar-benar keluarga kalian hiks"

"Coba jelaskan sama Ino hiks, jangan diam aja"

"Ino sudah frustasi karena nggak bisa ingat apapun hiks"

"Ino juga ingin tau masalalu Ino seperti apa dulunya"

"Jangan sembunyikan apapun dari Ino hiks"

"Daddy" tangis Alvin menarik-narik tangan Adrian meminta penjelasan, sedangkan Adrian menghapus air matanya kasar kemudian juga menghapus air mata Alvin.

"Kamu tenang ya" ucap Adrian mendekap Alvin menenangkannya.

"Daddy hiks ini menyakitkan hiks"

"Kamu tenang dulu, setelah itu daddy akan jelaskan"

''Janji" ucap Alvin menatap daddynya

"Iyaa daddy janji"

Mendengar itu Alvin langsung duduk dan menghapus air matanya, kemudian menghembuskan nafasnya beberapa kali menenangkan dirinya.

Melihat tingkah Alvin yang menurut mereka sangat menggemaskan itu, membuat mereka yang menyaksikannya tersenyum dan terkekeh pelan, kemudian kembali serius ketika melihat tatapan Alvin menatap mereka intens.

Alvino Keano (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang