part:7

33.2K 3.2K 174
                                    

"Lo" Ucap orang itu kaget

"Lo kenapa ada di sini?" Tanya orang itu lagi

Sedangkan Alvin memiringkan kepalanya pertanda dia bingung, tapi dia seperti tidak asing dengan cowok di sampingnya itu.

"Lo siapa?" Tanya Alvin, mendengar pertanyaan Alvin seketika cowok itu membolakan matanya.

"Lo nggak kenal gue" ucap orang itu memastikan lagi, Alvinpun langsung menggelengkan kepalanya.

"Lo nggak hilang ingatan kan" ucap cowok itu heboh apalagi ketika melihat Alvin yang memakai baju rumah sakit.

"Nggak, tapi gue serius nggak kenal sama lo walau wajah lo nggak kelihatan asing sih, kita pernah ketemu ya?" Tanya Alvin

"Anjir padahal kita ketemu hampir tiap  hari, gini nih kalau mata lo itu hanya digunakan untuk menatap abang lo, semuanya langsung buram dimata lo" ucap orang itu sinis,

Mendengar nada sinis itu Alvin menghela nafasnya pelan, mungkin dia salah satu teman Adit pikirnya karena hanya teman Adit yang tau kalau Alvin salah satu keluarga Addison.

"Sepertinya lo tau betul tentang gue, tapi gue nggak peduli sih" cuek Alvin dan berdiri.

Cowok itupun ikutan berdiri dan menggendong anak kecil yang menangis tadi.

"Adek lo ya?" Tanya Alvin dan di balas anggukan oleh cowok itu yang terus menenangkan adeknya.

"Lain kali jangan di tinggal sendirian" ujar Alvin

"Karena sendirian itu nggak enak" batinnya sendu dan melangkah pergi

"Alvin" panggil cowok itu dan Alvinpun menghentikan langkahnya menatap cowok itu lagi.

"Nama gue Bryan jangan sampai lupa" ujar Bryan tersenyum ke arah Alvin

"Nggak peduli" ujar Alvin dan melanjutkan langkahnya untuk di duduk di salah satu bangku yang ada di taman itu.

Alvin menghela nafasnya berat, dia memejamkan matanya sejenak karena tiba-tiba kepalanya pusing lagi. Dia memijat kepalanya sampai dia merasa ada seseorang yang duduk di sampingnya.

"Lo kalau sakit kenapa malah berkeliaran seperti ini, malah masih pake baju rumah sakit lagi" ucap Bryan menatap Alvin yang tampak pucat itu.

"Bukan urusan lo" ucap Alvin masih memejamkan matanya.

"Sialan kenapa malah makin sakit sih" batin Alvin kesal

Bryan menghela nafasnya pelan dan menarik tangan Alvin.

"Ayo gue antar ke rumah sakit, nanti lo malah pingsan disini" ujar Bryan, Alvin melepaskan tangan Bryan dan menatap Bryan dengan mata yang berat.

"Hm gue nggak mau ke rumah sakit, tapi boleh tolong antarin gue ke kostan aja nggak" ucap Alvin, bodoamatlah nanti urusannya dengan Aska gimana, dia sekarang benar-benar perlu mengistirahatkan dirinya.

"Kost, lo ngekost?" Tanya Bryan kaget, Alvin hanya berdehem sebagai tanggapan.

"Tolong ya" ucap Alvin dan dibalas anggukan oleh Bryan walau dia masih bingung sebenarnya, kenapa Alvin malah tiba-tiba ngekost pikirnya.

Karena tidak tega akhirnya Bryan menuju mobilnya bersama adeknya di gendongannya dan juga Alvin yang mengikutinya dari belakang.

Tak membutuhkan waktu yang lama, mereka sampai di depan kostannya Alvin.

"Terima kasih ya, kapan-kapan gue akan balas budi lo" ujar Alvin menatap Bryan tersenyum tipis.

Saat Alvin hendak keluar dari mobilnya, Bryan langsung menahan tangan Alvin.

Alvino Keano (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang